27: Where You At

322 44 1
                                    

“Mingyu? Tidak ada yang melihatnya selama beberapa hari ini,” jawab Jihoon.

Wonwoo mengambil tempat duduk di baris kedua, di belakang Jihoon dan Soonyoung. Otomatis, mereka berdua langsung duduk menyamping agar bisa mengobrol dengan lebih enak.

“Kalau tidak salah ada surat izinnya di meja guru. Dia izin sekolah selama satu minggu,” timpal Soonyoung kemudian.

“Alasannya?”

Soonyoung mengendikkan bahunya.
“Tidak ada keterangannya.”

Wonwoo mendengus pelan. Seumur hidupnya, baru kali ini ia merasa sangat cemas.

“Ada apa sebenarnya?” tanya Soonyoung.

Tapi Wonwoo tidak menjawab. Ia sibuk berpikir.

Sebenarnya Jihoon juga ingin sekali bertanya namun tidak jadi karena guru mereka sudah tiba. Mereka kembali membenarkan posisi duduk mereka agar tampak siap mengikuti pelajaran.

Padahal pikiran mereka tidak ada di tempat, terutama seorang Jeon Wonwoo.

***

Hyungseob masih setia membuntuti Woojin. Mereka sekarang bergerak dengan kecepatan super lambat.

Hyungseob sendiri sejujurnya sangat geram. Ia ingin berlari saja langsung ke penjara, menjebol sel temannya Mingyu lalu langsung kembali ke dunia penyihir.

Tapi kenyataannya tidak semudah itu.

“Mereka sudah masuk,” bisik Woojin.

“Hmm? Apa?” tanya Hyungseob lagi. Ia tidak memperhatikan kata-kata Woojin barusan.

Sebagai gantinya, Woojin menunjuk-nunjuk segerombol prajurit yang sedang membawa Samuel serta Daehwi memasuki gerbang penjara.

Hyungseob sempat melihat preview kenampakan penjara dunia vampir.

“Menakutkan,” desisnya.

“Semua penjara sepertinya seperti itu,” balas Woojin.

“Kau sering ke sana?” tanya Hyungseob penasaran.

Woojin balas mengangguk.

“Bagaimana rasanya?”

Woojin terkekeh, “Aku penjaganya. Tentu rasanya biasa saja.”

Hyungseob mengangguk pelan.

“Sebaiknya sekarang kita memikirkan cara untuk masuk,” putus Woojin.

Hyungseob juga sedang memikirkannya sejak tadi. Namun tidak ada yang tercetus saja.

“Apa ada penghalang sihirnya di temboknya?” tanya Hyungseob.

“Melihat siapa yang mengurusnya sekarang, kemungkinan besar ada,” jawab Woojin.

Pertanyaan konyol. Harusnya Hyungseob ingat bahwa Moon Junhui pemimpin dunia vampir adalah seorang penyihir.

“Apa yang ingin kau lakukan?” interogasi Woojin beberapa saat setelahnya.

Hyungseob berpikir sejenak.

“Menembus tembok? Menghilang? Menggunakan alat teleportasi? Menghancurkan dinding? Ah, lupakan yang terakhir. Terlalu mencolok,” ujar Hyungseob mengutarakan beberapa alternatif pilihan secara cepat.

“Semuanya sepertinya sangat beresiko,” ragu Woojin.

Hyungseob berpikir lagi. Sepertinya ia kelewatan satu hal.
Sementara itu Woojin masih memandangi tembok penjara itu dengan putus asa.

[√] bewitched | svt & pd101 s2Where stories live. Discover now