"Sandy kau dari mana saja?" Tanya Hazel kepada anak laki-laki yang berumur 8 tahun "Ahh... Tadi aku bermain di taman" Kata anak itu yang bernama Sandy.
"Hemm... Lain kali kalau mau bermain, Beritahu Bunda Shety, Dia tadi panik mencarimu kemana-mana" Kata Hazel sambil berjongkok mensejajarkan tinggi badannya dengan Sandy.
"Hehehe i-iya kak, Maafin Sandy ya, Oh-iya kakak mau permen?" Tanya Sandy.
"Permen?"
"Iya, Nihh" Kata Sandy sambil memberikan permen yang diberikan seseorang laki-laki tadi.
'Ohh jadi tadi itu permen' Batin Hazel.
"Kakak itu memberikan sandy permen yang cukup banyak, Jadi sandy gak bisa habisin, Ini terus dia kasih minuman" Jelas sandy.
"Kakak mana? Sandy kamu gak minta-mintakan!!?" Tanya Hazel pura-pura tidak tahu tentang kejadian tadi.
"N-nggak kok kak, Sandy gak minta, Serius" Jelas sandy meyakinkan Hazel.
"Ohh Sukurlah kalau begitu" Kata Hazel. "Inih kamu ambil terus bagiin sama yang lain ya" Sambung Hazel.
"Oke kak!!" jawab sandy sambil tersenyum.
Hazel langsung pergi ke kamarnya membawa plastik yang berisikan permen itu "Permen" Gumam Hazel teringat kepada masa lalunya.
"Aku tidak menyangka akhirnya aku bisa melihatmu lagi, Walaupun ku tau kita tidak akan pernah bisa seperti dulu"
Di bukanya lemarinya dan mengambil Notebook berwarna hijau kusam "AZLAN" Batin Hazel sambil tersenyum.
"Jika kita memang ditakdirkan bisa seperti dulu lagi, Apakah kau masih mengenaliku,Walaupun dengan keadaanku yang 100% berubah?" Batin Hazel sedih.
"Tapi ku yakin kita tak akan bisa seperti dulu, mendekat dengan mu itu sama saja mendatangkan masalah besar bagiku" Lanjutnya.
•••
Azlan berjalan seorang diri dengan pandangan kosong, Ia menyesali perbuatan gilanya tadi, tetapi tiba tiba rintik demi rintik air hujan mulai membasahi permukaan bumi.
Ia tak memperdulikan dirinya terkena dinginnya sapaan air hujan, Orang orang disekitarnya sibuk bergerak cepat mencari tempat teduhan, Tetapi berbeda dengan Azlan.
Ia seolah menyambut hangat air hujan yang membuatnya kedinginan, Azlan membuang napasnya pelan dan mengangkat dagunya keatas dengan mata tertutup membuat rintikan air hujan membasahi wajahnya.
Selang beberapa detik, tetesan hujan itu tak mengguyur wajahnya, tetapi suara merdunya hujan masih terdengar jelas, Azlan perlahan membuka matanya.
Seulas senyum menyambut Azlan dengan penuh cinta dan penuh posesiv dimana ada Grace yang sedang memayungi dirinya dengan Azlan dalam satu payung.
"Grace" Gumam Azlan.
Grace hanya tersenyum manis, Percayalah cinta grace kepada Azlan cukup besar "Anak kecil kenapa mandi hujan hmm?" Tanya grace di campur dengan tertawa kecil.
"Tadi kenapa hujan hujanan?" Tanya Grace setibanya sampai dirumah Azlan, "Tidak ada, hanya ingin saja" Jawab Azlan seperti biasa yaitu dengan memasang wajah dingin.
YOU ARE READING
INFALLIBLE
Teen FictionHAZEL, Semua orang ANTI dengan nama itu. Bukan seorang Bad Girls maupun Cewek Nerd, Dia adalah Hazel Arbellia. Sesosok gadis SMA yang penutup. Disaat anak seusianya berbondong bondong ingin menikmati masa remajanya, Ia hanya memilih untuk menyendiri...
