Bell pulang berbunyi, Murid-murid langsung berhamburan pergi "Hee Hazel!!" Panggil Nisa dengan suara yang sedikit di keraskan, Refleks Hazel menoleh.
"Gue minta lo bersihin nih Kelas" Papar Nisa, "Hari Inikan bukan jadwal aku piket" Ucap Hazel sebenarnya.
"Hahaha, gue minta lo gantiin jadwal gue!!" Kata Nisa lantang "Maaf, Nanti jadwal piket aku double" Ucap hazel membantah.
"Apa lo bilang?!!" Kata Nisa sambil menjambak rambut Hazel, "Aww..." Ringis Hazel.
"Berani lo ngebantah gue! Ha?!" Bentak Nisa sambil memperkuat jambakan dirambut Hazel, "Nisa sakit..." Cicit Hazel dan cairan bening itu keluar dengan sendirinya.
"Pokoknya gue gak mau tau! Lo bersihkan ini kelas" Kata Nisa beranjak pergi dan menghentakkan jambakannya membuat beberapa helai rambut Hazel rontok.
Hazel menggenggam kalung yang berada dileher mulusnya 'Ibu Ayah...' Batinnya, Hazel sejenak meratapi nasibnya, Mengadu kepada sang pencipta, Akankah keinginannya selama ini akan di kabulkan.
Tetapi tiba tiba pandangan Hazel tertuju kepada sesosok laki laki yang sedang mengangkati kursi ke atas meja.
"Kenapa diam aja? Lo gak mau bantuin?" Serunya sambil tersenyum, Hazel langsung membatin 'Apa dia tau kejadian tadi?'
•••
5 Menit
10 Menit
15 Menit
Hazel sampai di pemakaman orang tuanya "Hai... Bu hai... Ayah" Sapa Hazel sambil meletakkan bunga di samping batu nisan orang tuanya.
"Sudah sepuluh tahun Zeze hidup tanpa kalian" Kata Hazel.
"Apa Zeze bisa melewati hidup Zeze?"
"Kadang Zeze mau nyerah, Tapi Zeze ingat pesan kalian" Seketika air mata Hazel mengalir.
"Ibu Ayah, Zeze sangat merindukan kalian" Kata Hazel sambil menyenderkan kepalanya kebatu Nisan orang tuanya, Tetapi.
'Zeze gak boleh sedih! Di depan orang tua Zeze gak boleh lemah! Zeze harus kuat, Zeze yakin Itu!' Batinnya dan menghapus air matanya dan berupayakan untuk tersenyum.
Setelah lama berbicara tentang kehidupan Zeze dan sesosok malaikat yang membantunya membersihkan kelasnya tadi, Hazel memutuskan untuk kembali ke panti.
•••
Azlan membantingkan tubuhnya kekasur, Menatap langit-langit kamarnya, Mengingat Kejadian-kejadian yang terus menerus merasuki pikirannya, Andai waktu bisa diulang, Azlan akan memperbaiki semuanya.
Tapi apalah daya Nasi sudah menjadi bubur.
Tok... Tok... Tok...
"Permisi Den?" Sapa Buk warni.
"Iya Bik?"
"makanannya sudah siap den" Jelas Bik warni.
"Oh iya Bik, Sebentar lagi Azlan turun" Jelas Azlan, Dan Bik warni mengangguk dan memutuskan untuk pergi.
YOU ARE READING
INFALLIBLE
Teen FictionHAZEL, Semua orang ANTI dengan nama itu. Bukan seorang Bad Girls maupun Cewek Nerd, Dia adalah Hazel Arbellia. Sesosok gadis SMA yang penutup. Disaat anak seusianya berbondong bondong ingin menikmati masa remajanya, Ia hanya memilih untuk menyendiri...
