Kejadian terakhir yang diingatnya adalah pria itu memukul kepalanya dengan keras, Eugene berteriak marah, dan Kitty menjerit.

Lalu dia jatuh pingsan.

Semuanya terjadi dalam kurun kurang dari lima belas menit. Elisa tak tahu apa yang terjadi pada Eugene, Kitty, Jo, dan si sopir limusin. Apa mereka disandera juga? Di mana mereka sekarang? Setelah penyerangan terhadap Eugene di pusat kota, Elisa tahu bahwa tak aman bagi Eugene berada di Calondria, setidaknya sampai dia dilantik dan dikenalkan pada rakyat. Namun dia tak menyangka bahwa ada pihak-pihak lain yang juga benci pada Eugene hingga nekat bertindak sejauh ini. Elisa tidak tahu siapa penyerang mereka. Mungkinkah mereka sebetulnya bermaksud menyerang Edward tapi salah sasaran? Tidak, mereka seharusnya tahu Edward berada di rumah sakit. 

Mau tak mau Elisa teringat pada satu nama: Mark L'alcquerine.

Bagi Elisa, tampaknya Mark tidak punya alasan untuk membenci Eugene, apalagi setelah mendengar cerita Ratu Raquelle. Dia ayah Eugene. Kalau pun ada putranya yang layak dibenci, itu adalah Edward, bukan Eugene. Sahabatnya itu tidak melakukan apa-apa.

Jadi siapa orang-orang ini? Apa tujuan mereka?

Mereka bicara dalam aksen Eropa Timur. Tebakanku, mereka dari Rumania. Tapi apa hubungan orang-orang Rumania ini dengan Mark L'alcquerine?

Mendadak laju truk melambat. Elisa mengintip lagi keluar lewat jendela kecil itu. Rumah-rumah penduduk mulai sering muncul, memadat di sisi jalan. Orang-orang tampak lalu-lalang, kemudian semakin lama semakin banyak. Ada beberapa mobil polisi, diparkir berjajar dekat pintu masuk stasiun.

"Sialan!" seseorang menggerutu dari kabin depan. "Seharusnya kita tak lewat jalan sini! Putar balik!"

"Kita tidak bisa putar balik!" bantah suara lain yang belum pernah didengar Elisa. Rupanya penyanderanya ada dua orang. "Lihat para polisi itu? Mereka bisa curiga. Terus saja!"

Sekonyong-konyong Elisa tahu apa yang diincar orang-orang ini.

Acara pelantikan Eugene.

Jawaban itu melompat keluar di benak Elisa begitu dia menyadari betapa ramainya suasana jalan yang sedang mereka lalui. Rakyat sudah mendengar soal acara hari ini dan George mengizinkan mereka untuk menonton langsung acaranya di istana. Semua jadi serba jelas sekarang. Orang-orang ini ingin mengacaukan upacara pelantikan Eugene!

Truk itu bergerak semakin lambat mendekati gedung stasiun.

"Hei!" Elisa menggedor dinding pengemudi. "Ke mana kalian membawaku?"

"Kalau kau terus berteriak, lady, aku terpaksa akan membungkammu!"

Truk itu sekarang terjebak lalu-lintas padat di sekitar gedung stasiun hingga nyaris berhenti. Elisa meraba-raba kaca jendela. Kaca itu cukup tipis. Jika aku bisa memecahkannya dan berteriak minta tolong....

Elisa mundur dan mencari-cari di lantai jerami itu, apa saja yang bisa digunakannya untuk menghancurkan kaca jendela. Dia tidak menemukan apa-apa selain lantai baja yang dingin.

Tiba-tiba terdengar suara sirene, seperti sirene ambulans. Elisa mengintip dari jendela. Beberapa motor polisi sudah berubah posisi, mereka membentuk semacam barikade kecil menuju pintu masuk stasiun. Ada sebuah Lexus hitam yang mendekati gedung stasiun dari arah berlawanan, bergerak tersendat-sendat karena suasana yang macet. Sekilas, Elisa bisa menangkap bendera yang terpasang di bagian depan Lexus itu.

Merah putih.

Jantung Elisa melompat. Itu bendera Monaco!

Detik berikutnya, Andrea Casiraghi si pangeran Monaco melangkah keluar dari gedung stasiun. Dia dikawal enam orang petugas keamanan sambil dihujani blitz dari kamera para wartawan. Sosok Weepee si anjing raksasa setengah serigala mengikutinya sambil mengibas-ngibaskan ekor dengan riang.

The Lost Prince [TAMAT]Where stories live. Discover now