20. Hilang

2.4K 318 2
                                    


Dunia terasa berputar-putar.

Elisa mencoba membuka mata sedikit. Tidak banyak cahaya yang menerobos masuk. Kepalanya sakit sekali. Telinganya berdenging.

Diangkatnya kepalanya sedikit dan duduk.

Di mana aku?

Elisa mengerjap-ngerjap. Kepalanya berat sekali, seperti terbuat dari timah.

Dia berada di sebuah ruangan dari logam yang sempit. Lantainya tertutup jerami kasar, dan dindingnya gelap serta beraroma jamur. Ada sebuah jendela sempit di satu sisi, tetapi kacanya kotor dan buram tertutup debu. Ada pintu di satu lain, tetapi pintu itu digerendel dengan kuat dari luar. Dan rupanya sensasi berputar itu muncul dari gerakan maju ruangan itu, diiringi suara deruman mesin.

Apa yang telah terjadi?

Elisa menarik napas, mencoba tenang. Ya, tidak salah lagi. Dia berada di kabin belakang sebuah truk angkut.

Elisa melongok keluar jendela sambil bergelayut pada tepiannya. Truk itu sedang melaju jalanan penuh pepohonan yang agak sepi. Rumah-rumah penduduk yang terdapat di pinggir jalanan tidak terlalu padat dan berjarak cukup jauh satu sama lain. Sepertinya mereka bergerak meninggalkan ibukota.

Diketuknya dinding kabin pengemudi keras-keras.

Tidak ada balasan. Diketuknya dinding itu lagi, kali ini sedikit lebih keras.

Seseorang menggebuk dinding pengemudi. "DIAM!"

"Apa yang akan kalian lakukan padaku?" desak Elisa keras. "Ke mana kalian akan membawaku?"

Tak ada yang meresponnya.

"Di mana Eugene?" Elisa mulai merinding ketakutan. "Apa yang kalian lakukan padanya?"

"DIAM!"

"Kalau kalian mengapa-apakannya," ancam Elisa, berusaha kedengaran tegar. "Quinz Celestin akan menangkap kalian dan akan menghukum kalian!"

"TUTUP MULUTMU, NONA!" bentak si pria pengemudi dengan kasar. "KALAU TIDAK, AKU AKAN MENGHAJARMU LAGI!"

Tidak, aku tak boleh panik, pikir Elisa cepat-cepat. Aroma apek jerami membuat kepalanya sepuluh kali jadi lebih berat. Perlu beberapa menit baginya untuk ingat betul apa yang sebelumnya terjadi. Tapi dia ingat sekarang.

Kejadiannya cepat sekali. Elisa dan Eugene kembali ke istana, meninggalkan Ratu Raquelle yang masih menjaga Crassulacea. Di tengah perjalanan, tiba-tiba limusin mereka diserempet oleh segerombolan pria yang memakai penutup wajah dan naik motor balap. Terjadi adegan baku tembak, tapi mereka kalah jumlah. Para penjahat itu menodongkan senjata api pada sopir limusin dan menyerempet mobil hingga terpaksa menepi. Kemudian mereka memaksa Elisa, Eugene, Jo, dan Kitty keluar mobil.

Kitty meminta Elisa dan Eugene untuk tidak meninggalkan mobil. Limusin kerajaan dirancang antipeluru dan antibom, sehingga mereka aman di dalam mobil. Tapi salah seorang anggota gerombolan meluncurkan torpedo ke ban mobil belakang hingga pecah. Teman komplotannya mengangkat sebuah jerigen berat berisi bensin dan menyiramkannya ke seluruh bodi mobil, mengancam akan menyulutnya, membakar mereka hidup-hidup.

Dalam situasi genting itu, akhirnya Kitty dan Jo terpaksa keluar dan menghadapi para penjahat setelah sebelumnya menelepon istana, meminta bantuan. Elisa takjub dan tersentuh melihat bagaimana kedua pelayan itu berjuang menghajar para penjahat dan melindunginya dan Eugene. Namun sayang sekali, para penjahat itu terlalu banyak. Kitty ditangkap sementara Jo dan si sopir limusin dipukul hingga pingsan. Mereka menarik keluar Eugene dan Elisa yang sia-sia melawan. Selanjutnya salah seorang anggota kelompok itu menghampiri Elisa dan menutup kepalanya dengan kain.

The Lost Prince [TAMAT]Where stories live. Discover now