Part 10

2.4K 358 14
                                    

난 착한 사람이 아니야.
널 참은 사람일 뿐이지.
(Aku bukanlah orang baik.
Aku hanya orang yang sabar denganmu).
🌻🌻🌻

Selamat membaca, guys
🍁🍁🍁

Akhir pekan tanpa tugas, tanpa jadwal kuliah, tanpa kerja sambilan. Huuuuh... itu seperti surga dunia untuk Min Hee yang sedang ingin bermalas-malasan.

Sialnya, saat ia terjaga hal yang pertama kali menjamah otaknya yang kosong di pagi hari itu adalah Won Woo. Ia membuka gordennya dengan terburu-buru.

Min Hee melihat gorden kamar laki-laki itu juga sudah terbuka, itu artinya Won Woo pulang tadi malam walaupun sangat larut. Tapi tidak ada siapapun di sana sekarang. Kemana lagi dia pagi-pagi sekali, tanya Min Hee dalam hati.

Rumahnya yang sepi semakin senyap karena Min Jae belum bangun, kemarin pasti ia lelah sekali karena telat tidur, jadi Min Hee sengaja tak membangunkannya. Ia melangkah keluar rumah, keluar gerbang dan menghirup udara pagi yang segar.

Matanya menyipit memperhatikan rumah Won Woo, mencari keberadaan laki-laki itu.

"Sedang apa kau?" Suara berat mengagetkan Min Hee dari belakang. "Seperti maling saja," ketus orang itu lagi.

Min Hee mengusap dadanya yang bergemuruh tak karuan. "Untung saja aku tak punya riwayat penyakit jantung!" semburnya. "Aku... aku sedang menghirup udara segar," jawab Min Hee lalu mempraktekannya dengan agak berlebihan.

"Kau habis dari mana?" tanya Min Hee.

"Olah raga pagi," jawab laki-laki itu.

"Er..." Min Hee berusaha mencairkan suasana yang membeku di sana. "Kemarin malam kenapa kau pulang terlambat?" Akhirnya pertanyaan semalam suntuk itu meluncur begitu saja dari mulut Min Hee.

"Tiba-tiba ada yang harus kukerjakan," jawab Won Woo tak menceritakan secara detail sesuai harapan gadis di hadapannya.

"Sampai tengah malam?" Lama kelamaan pertanyaan Min Hee serasa berubah jadi sebuah interogasi.

Won Woo menyipitkan matanya seakan mencari sesuatu di wajah Min Hee. "Kau tidak menungguku, kan?" tanya laki-laki itu curiga.

Min Hee tertawa canggung. "Tentu saja tidak. Untuk apa aku menunggumu? Heuh," jawab Min Hee sambil mengibaskan tangannya. "Kurang kerjaan sekali."

"Tapi ada pesan darimu, kau bilang akan membuatkan makan malam yang spesial untukku," ujar Won Woo enteng, tapi terdengar semakin mendesak Min Hee untuk mengatakan yang tidak ingin dikatakannya, kalau sebenarnya ia menunggu Won Woo sampai larut malam.

Mampus, batin Min Hee. Ia tidak tahu harus menanggapi bagaimana. Ia sudah seperti tikus yang terkepung kucing jalanan yang liar dan kelaparan. Benar-benar tinggal menunggu waktu matinya saja.

"Ah itu..." Min Hee memutar matanya mencari alasan yang masuk akal di sekitarnya. "Aku... aku hanya bertanya saja, tapi tidak sampai menunggumu. Untuk apa?" Bahunya terangkat. "Dan itu bukan untukmu, itu spesial untuk Min Jae. Aku hanya terlalu bersemangat sehingga memasak banyak makanan," jawabnya gelagapan.

"Ya sudah," kata laki-laki itu kemudian berlalu.

"Tunggu!" Mulut Min Hee mendahului kinerja otaknya. Saat Won Woo menoleh, Min Hee berubah jadi patung di tempatnya.

Won Woo menunggu beberapa saat. "Apa?"

"Kau tidak sedang berpikir bahwa aku bohong, kan?" tanya Min Hee ragu-ragu.

Won Woo tak menjawabnya, laki-laki itu malah menyilangkan kedua tangannya di dada. Menyeramkan sekali jika harus melihat secara langsung, Min Hee sampai mau kabur saja jadinya.

Tiba-tiba laki-laki dingin itu tersenyum menyeringai. "Anggap saja aku tidak tahu apa-apa." Kemudian benar-benar berlalu. "O iya, lain kali jangan menungguku!"

Udara dingin yang awalnya terasa segar berubah menjadi perih, seakan aliran darah Min Hee diikat terlalu kencang hingga melukainya. Walaupun tak ada air mata pagi ini, tapi hatinya tersedu sedan kesakitan.

Won Woo tahu kalau aku menunggunya semalam, Min Hee menyimpulkan.

Jangan menungguku, kata itu seperti tombak yang melubangi hatinya. Jika boleh memilih, ia juga tidak ingin melakukannya, tapi hatinya tak mau dengar. Bahkan sejak ia mengakui kalau suka pada laki-laki itu, hatinya sudah tak mau mendengarnya lagi.

***

TBC

Jangan lupa vomentnya yaa
😉😉😉

Tell Me We're Not Friend || Jeon Won Woo || ✔Where stories live. Discover now