Dia yang ditaklukan

31.1K 2.4K 166
                                    

Aku menatap persimpangan di depan dengan pikiran yang sibuk berperang satu sama lain. Godaan untuk membelokkan mobil ke kanan demikian hebat. Sehebat hasrat yang sudah sejak pagi tadi membuat sempit celana jeans yang aku kenakan.

Sementara sisi waras pikiranku yang lain mempertanyakan alasan apa sekiranya akan aku katakan pada Reira juga keluarga yang sudah menunggu kedatangan kami di Liwa jika sampai aku memperlama perjalanan sekedar untuk kembali memasuki surga dunia yang ada diantara sepasang kaki jenjang Istri... Oke! Stop mikirin kaki. Atau bagian yang ada diantara kaki!

Seharusnya gairahku terhenti saat aku menegur diri sendiri, tapi yang terjadi malah benakku seakan berkhianat dengan menampilkan ingatan tentang betapa menggodanya Reira dalam balutan baju tidur dengan renda hitam yang berukuran mini serta menerawang dan memiliki belahan tepat di … iiisssh apa-apaan sih aku ini!

Arrrgggghh! Dengan frustasi kugaruk-garuk kepala. Seakan-akan gerakan jari jemari itu dapat meluruhkan semua pikiran kotor yang ada disana. Nyatanya sih tidak. Yang terjadi justru bagian sensitif di bawah makin semena-mena menyakiti.

Ckk! Kubenahi duduk, seraya berharap dan berdoa agar Tuhan memberikan kelapangan diantara kesempitan celana. Tapi apapun usaha yang aku lakukan sepertinya tidak membantu. Kesempitan itu tetap merajalela dan sepertinya masih akan terus bertahan hingga aku berhasil menemukan celah kecil untuk meloloskan gairahku  ke dalam penampungan yang tepat.

Sekali lagi kugaruk kepalaku frustasi seraya menatap sleeping beauty yang pulas di kursi sebelah.  Dasar Reira, disaat aku gelisah dia malah bisa tidur dengan nyenyak.

Mataku menelusur wajahnya. Karena mengeluh sakit kepala Reira sejak tadi sudah melepas bergo yang dia kenakan. Rambutnya yang hitam tergerai bebas membingkai wajah, beberapa anak rambut yang nakal menyelinap diantara bibirnya.
Sambil tersenyum tanganku terulur untuk merapikan mahkota selembut sutra milik permaisuriku itu. Reira masih tidak geming. Sepertinya apa yang kami lakukan semalam menguras energinya sampai ke titik terendah. Sementara padaku yang terjadi justru sebaliknya. Bagai kuda, gairahku justru menyala setelah apa yang terjadi di ranjang pengantin.

Dan hingga sekarang kuda liar dalam diriku masih belum istirahat, masih gelisah, dan masih menginginkan kembali pengalaman baru itu.

Ya Allah, penyakit pengantin baru ini benar-benar mengerikan.

Bibirku mengetap saat tatapanku tertumbuk pada warna merah di dekat lehernya. Warna hasil buah karyaku semalam, dan ketika tatapanku menelusur makin ke bawah, aku menemukan tidak hanya ada satu segel merah itu. Ada banyak jejak cinta yang menurun hingga ke …

Kutelan ludah dan rasanya menyakitkan saat itu mengalir ditenggorokanku yang kering.
Apa yang menyembul dari antara belahan dada gaun itu terlihat begitu menggoda. Aku dapat menelusur jejak aroma manis segar buah peach yang menguar di sana. mulutku semakin basah oleh rasa lapar yang jelas-jelas bukan bermuara di perut, melainkan agak sedikit ke bawah lagi.

Aku tahu bibirku harus ada di sana, mengecap aroma manis dan kelezatan itu. Mencicip kekenyalan untuk menuntaskan laparku. Ya ya ya … aku harus ada di sana. Di sana.

Kepalaku semakin tertunduk, terhipnotis oleh aroma manis yang menggoda dan sebentar lagi aku akan….

“Pun, kamu ngapain?”

Dengan gerakan cepat karena kaget aku menjauh dari dekat Reira, “Nggak!” aku menggeleng-gelengkan kepala kuat-kuat. “Nggak mau ngapa-ngapain sumpah! Itu tadi… tadi ada nyamuk.”

Reira menatapku dengan mata mengantuk sambil mengernyit. “Nyamuk?”

Aku mengangguk.

Kudengar Reira mendengus halus, “Nyamuk kepala item.” Sindirnya yang kontan membuatku terdiam dan mengalihkan tatapan ke arah lain. Tepukan pelan di lututku dan suara cekikikannya membuatku hanya bisa menatapnya sebal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang