Dilema (1)

13.9K 2.3K 204
                                    

Cie cie cie ... Ada yang tergodaaah juga akhirnya 😙😙

Di versi lama lagu ponsel Reira itu firework-nya Katty Perry disini aku ganti deh ya ... Biar cucok sama sikon Reira Aziz 😉

Komen yang semangat yaak biar yang unggah juga makin semangat buat ngedit lanjutannya.

Vanlov nggak tau bisa diunggah hari ini apa nggak ... Lagi males banget ngeditnya 😣😣😣 pengennya cuma dusel2 manjaah sama Yayang Wega yang lagi Atit lehernya.

Subuh bahkan belum datang saat aku terbangun oleh suara panggilan ponsel.

Nomor yang memanggil di-private, membuatku dengan kesal menindih ponsel dengan bantal dan kembali lanjut tidur.

Tapi apa daya, lagi, lagi, dan lagi alunan lagu I really like you-nya Carly Rae Jepsen terdengar membahana di kamar tidur yang kutempati. Aku berdecak pelan dan bergegas menekan tombol hijau dengan hati kesal.

“Eh, tahu enggak sih!? Ini masih dini hari,” ketusku emosi.

“Wooo … santai, Ra. Enggak usah pake ngamuk, kenapa?”

Sahutan suara di seberang membuatku terdiam sesaat. Hanya satu lelaki saja yang kukenal memiliki suara indah menggoda iman begitu.

“Theo?” Aku bertanya ragu.

Yes, Darling.”

Aku emosi lagi. “Lu ya? Ke mana koleksian arloji lu, hah? Belum subuh juga lu udah gangguin gue.”

“Yeee … sentimen banget sih kamu sama aku, Ra. Kenapa? Masih patah hati ya ditinggal Rensa kawin?” Suara lembut a la Daniel Bedingfield-nya mengejekku.

Ini setan belum pernah kelilipan golok kayaknya. “Straight to the point, Setan Kece! Kenapa lu nyari gue?”

“Setan kece!?” serunya kaget, “kamu manggil aku setan kece?”

“Emang selama ini lu ngerasa kece kan? Coba deh lu ngaca, atau kalau enggak sesekali lu bikin kejahatan terus maen ke penjara barang dua tiga hari. Gue yakin pulang-pulang lu enggak bakal bisa jalan karena kena sodomi napi senior.”

“Kamu meragukan aku kayaknya, sini deh, kalo enggak yakin aku laki, kamu boleh nyoba.”

“Oke, siapa takut! Lu maunya dicoba pake pisau daging apa pisau buat carving buah-buahan?” Bukannya marah setan yang satu itu malah terbahak mendengar gerutuanku.

“Sudaaahhh … cepetan ngomong lu!” Aku mulai kesal.

“Hmm ... gini, Ra, kami butuh bantuan kamu buat menyelundupkan sesuatu.”

“Apa?”

“Lingerie spesial buat pengantin baru itu.”

Aku melebarkan mata sesaat, tertarik dengan penjelasan yang disampaikan oleh Theo padaku. “Okeee … terus, mana barangnya?”

“Besok pagi orang suruhanku nyampe kamu tinggal ambil aja di depan rumah Aristha.”

“Barangnya bagus enggak? Jangan bikin mood sepupu gue hancur ya.”

“Oh tenang … kamu tahu kan sama selera aku.”

“Uhum!” Selera pake’an cewek nakal. Aku menyeringai malas, yeah mungkin memang itu yang dibutuhkan untuk ngejahilin Rensa.

“Gue tunggu barangnya besok.”

“Seeep, Darling.”

“Theo!”

Just LoveWhere stories live. Discover now