Now I'm in love (3)

14K 2.6K 165
                                    

Apa seperti ini yang namanya jatuh cinta? Jantung berdebar keras, hati kelewat bahagia bagai ditaburi sejuta bunga warna-warni juga kaya aroma.

Semuanya terasa menyenangkan, sampai rasanya aku sanggup tersenyum dari matahari tenggelam sampai besok Matahari terbit kembali.

Allahu Akbar. Ini benar-benar luar biasa. Ya Allah, kenapa baru sekarang Kau beri aku rasa seperti ini. Saat aku berada jauh dari dia, si pembuat debaran kencang pada jantungku.

Aku membaca ulang setiap kalimat dalam kotak obrolan kami. Entah sudah untuk yang ke berapa kali.

Rasanya sungguh tidak dapat dipercaya setelah lebih setengah tahun terlewati kami bisa ngobrol dengan normal lagi seperti ini.

Parahnya dampak obrolan sederhana itu sukses membuatku benar-benar bahagia.

Begitu singkat sebenarnya, aku masih ingin ngobrol banyak dengan Reira. Bertanya kabarnya, mendengar ceritanya, aku mau tahu segala sesuatu tentangnya sepanjang waktu yang kami lalui tanpa saling menyapa.

Tapi aku sadar, di Indonesia tentu sudah lewat tengah malam sekarang. Reira pasti lelah dan butuh istirahat. Mungkin sebaiknya aku juga begitu. Kuketikan kalimat balasan untuknya.

Aziz Syah Iskandar : Nite, Ra ... sweet dream.

Balasan itulah yang kupilih setelah cukup lama memilah kata-kata yang tepat.

Seandainya boleh, rasanya ingin kutuliskan betapa bahagianya aku sore ini karena dia mau menyapa dan bicara denganku. Atau jika itu normal, ingin rasanya kuketikkan pesan sayang bertabur cinta sesuai dengan apa yang kurasa saat ini.

Tapi aku menahan diri. Lebih memilih untuk pelan-pelan masuk dalam hidupnya, pelan-pelan berusaha merengkuh hatinya untuk dapat selamanya bertahta dalam naungan cinta paling sempurna.

* * * * *

“Ckk ... apa maunya sih orang ini, sok manis segala.” Dengan geram kuhempaskan ponsel ke atas meja kerja.

Aku baru saja dari iseng membuka Facebook, setelah tiga hari mengabaikannya. Hal pertama yang kulihat ketika membuka jejaring sosial itu adalah jumlah angka yang masuk dalam inbox.

Ada puluhan pesan masuk, satu lambaian tangan, dan satu pesan pada dinding. Jumlah yang bahkan tidak pernah kucapai saat aku masih aktif gaul sana sini dalam pergaulan lamaku.

Yang paling mengejutkan adalah; semuanya berasal dari orang yang sama. Siapa lagi kalau bukan Aziz Syah Iskandar. Satu kali lagi kubaca beberapa pesan terakhir yang ada di kotak masukku.

Aziz Syah Iskandar : Nite, Ra ... sweet dream.

Aziz Syah Iskandar : Pagi, Ra ... udah bangun? Gimana tidurnya semalam.

Aziz Syah Iskandar : Belum bangun juga? Inikan sudah tengah hari.

Aziz Syah Iskandar : Ra, :(

Aziz Syah Iskandar : HALOOO ... REIRAAA ....

Aziz Syah Iskandar : Ra, aku jangan dicuekin dong

Aziz Syah Iskandar : Aku enggak ganggu kamu kan, Ra?

Aziz Syah Iskandar : Ra, please balas inbox-ku dong.

Aziz Syah iskandar : Ra udah dua hari nih.

Aziz Syah Iskandar : Kapan kamu online lagi, Ra?

Aziz Syah Iskandar : Hopeless banget aku kayaknya ini.

Aziz Syah Iskandar : REIRAAA ... KAMU KE MANA SIIIH!!?

Just LoveWhere stories live. Discover now