You Were Beautiful

Start from the beginning
                                    

Seungcheol melirik sekilas ke arahnya. "Belum. Aku masih belum bosan memandanginya."

"Pecundang, masih banyak yang lebih baik dari dirinya." Joshua berseloroh.

"Haruskah aku menelponnya?" Seungcheol bertanya dengan suara mengawang.

"Untuk?"

"Mengatakan bahwa aku masih memikirkannya?"

Joshua mendengus. "What a joke. Jangan sampai gara-gara anak kecil seperti dia kau kehilangan kedewasaanmu, Cheol. Cinta boleh buta dan gila tetapi jangan sampai hilang akal, apalagi kehilangan dirimu sendiri."

Lelaki berwajah tampan dan rahang yang tajam seperti model kaukasia tersebut tertawa mendengarkan jawaban Joshua yang sok bijaksana. "He's beautiful, don't you think?"

Joshua menatap kembali pigura foto tersebut dan menggoreskan senyum kecil. "He was beautiful."

---x---

Jarum jam telah menunjukkan pukul 9 malam tetapi lelaki bernama Yoon Jeonghan masih duduk di meja kantornya, mengerjakan blue print untuk proyek baru yang timnya terima. Meskipun suasana kantor telah sepi dan hanya menyisakan dirinya dan beberapa rekan kerja dari tim lain, tetapi ia tidak mempermasalahkan hal tersebut--bekerja lembur dan sendirian di kantor bukanlah yang pertama kali untuknya.

Ia tidak ingin mengakui secara gamblang, namun bekerja seperti ini membantunya untuk menghilangkan pikiran yang akhirnya berujung kepada Choi Seungcheol.

Juga bahwa perkataan Wendy tempo lalu benar adanya, bahwa Choi Seungcheol tidak akan bertahan lama mengadapi dirinya.

Persetan.

Dengan perasaan yang kembali terisi dengan kekesalan, Jeonghan menyudahi pekerjaan finalisasi blue print--melempar peralatan kerjanya dengan kasar dan langsung bergegas pulang ke flat, tanpa membalas pertanyaan rekan kerjanya ataupun membereskan meja kerjanya.

Ia masih ingat kata-kata konyol dan tolol yang lelaki bermarga Choi tersebut katakan di Hauptbahnhof bulan lalu ketika kereta yang akan membawa dirinya pergi ke bandara tiba.

"Whatever relationship we had, let's end that." 

Brengsek.

Ia pikir dirinya itu siapa meminta untuk menyudahi hubungan yang bahkan tidak pernah mereka mulai sama sekali.

Jeonghan geram ketika mengingat kembali perkataan tersebut. Merasa sangat konyol karena mengiyakan dan tidak memberikan argumentasi balik seperti biasanya.

"Kamu mungkin mulai menyukainya, Hani." sahut Axel saat ia menelpon lelaki yang tidak tinggal dengan dirinya itu lagi.

Jeonghan menyandarkan punggungnya ke jok mobil uber yang ia tumpangi hari ini, menatap sang supir dari kaca spion tengah dengan tajam. "Jangan bercanda denganku." ia berujar dan mengeluarkan rentetan kosa-kata bahasa jerman yang kasar.

"Mulutmu, Hani~" Axel menggodanya dengan suara mendayu. "Lagipula kenapa kau uring-uringan seperti ini jika kalian tidak ada apa-apa dari awal?"

"Aku tidak suka kalimatnya, whatever relationship we had, seharusnya dia kalau sudah tidak mau tidak usah menemuiku. Semuda itu." ia bersungut-sungut, meninju bantalan jok mobil.

Axel tertawa terbahak-bahak dari sambungan di seberang--suara berisik orang-orang berbicara dengan suara kencang memenuhi latar belakangnya.

"Sweetheart Yewn Hani." Lelaki berdarah campuran itu menimang-nimang namanya dalam alunan yang mengelikan. "Dia melakukan itu karena dia benar-benar menyukaimu, kau bodoh ya? Bahkan aku saja menyadarinya. Think, Hani."

"Bitch, listen up. Aku tidak peduli dia menyukai diriku atau tidak tetapi aku tidak terima dia mengatakan hal seperti itu."

"Kamu tidak terima dengan perkataannya atau kamu tidak terima dia memutuskan dirimu?"

Jeonghan mendengus kasar lalu turun dari mobil SUV ubernya hari ini ketika sudah berhenti di depan gedung flatnya dan tidak memberikan tip seperti biasa.

"Memutuskan diriku? Berpacaran dengan dirinya saja tidak." Ia mendelik menatap tetangganya yang tidak sengaja berjalan terburu-buru dan menyenggol bahunya. "Kau benar-benar tidak membantu sama sekali."

Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, dirinya langsung memutuskan sambungan telepon dengan Axel dan masuk ke dalam kamar flatnya.

-----------------------------
1016 words

Silahkan komentar, saran dan kritiknya~

[✓] From 5317 MilesWhere stories live. Discover now