15.2 - Forgive

8.3K 1K 106
                                    

Life isn't about getting and having. It's about giving and being

- Song For Love

Song 30: Start Over Again - New Hope Club

Happy reading and don't forget to vote and comment ^^

...

Pukul sembilan lewat sekian menit.

Calvin menatap jam di ponselnya, kemudian mendesah kesal dan melempar ponselnya lagi ke sofa. Lalu kembali merebahkan badannya sambil mengusap perutnya.

"Lapar..." Eluh Calvin. "Aku lapar, Sea."

Tapi percuma saja Calvin mengeluh. Sea juga tidak segera datang. Membuat Calvin bosan setengah mati karena tidak ada Sea yang sering dia ganggu ataupun dia ajak bicara.

Sampai kemudian Calvin kembali semangat ketika bel intercom-nya berbunyi.

"Sea?!" Calvin terduduk kembali dengan tegak. "Sebentar!"

Walaupun Calvin berteriak, sebenarnya orang yang menunggu diluar pintu penthouse juga tidak akan mendengarnya. Hanya saja Calvin terlalu bersemangat menemui Sea.

Dengan perlahan seperti kakek-kakek, Calvin bangkit dari duduknya dan berjalan dengan pincang karena sekitar pinggang sampai ujung kakinya serasa keram semua akibat dibanting berkali-kali oleh para preman itu.

Bahkan saking semangatnya, Calvin tidak mengecek layar intercom dulu untuk mengetahui siapa yang datang.

"Se—" Shit. Umpatan Calvin tertelan bulat-bulat begitu wanita dihadapannya ini menatap Calvin dengan terkejut.

"Ini pasti ulah suamiku!" Keana Glorys langsung berteriak heboh.

"Keana," Calvin menjauhkan mukanya dari Keana yang hendak memegang mukanya.

"Biar aku lihat, Calvin. Dia pasti—"

"Stop!" Sontak Calvin dengan tegas. Membuat gerakan Keana langsung terhenti dan wanita cantik itu sedikit terkejut oleh bentakan Calvin. "Lebih baik kau pergi dari sini sekarang. Aku tidak mau ada berurusan dengan wanita bersuami lagi."

Keana membulatkan matanya. "Aku hanya ingin menjengukmu." Keana lalu menunduk, mengambil kotak kue di pinggir pintu Calvin. "Aku membelikan croissant kesukaanmu."

Sial, Calvin langsung tergoda. Bukan karena Keana, melainkan karena croissant yang harumnya sudah membelai indra penciuman Calvin.

Tapi Calvin tetap menjaga diri dan melirik ke kanan dan kiri. "Kau datang sendiri?"

"Tentu saja!"

"Lima menit." Calvin menyentakkan kepalanya. "Hanya lima menit kau didalam penthouse dan letakkan croissant itu di meja manapun."

Calvin membalikkan badannya dan masuk. Diikuti Keana yang mengulas senyum tipisnya sambil membawa sogokannya yang dia sudah yakin bahwa itu semua manjur agar Keana bisa masuk ke penthouse Calvin.

Keana lalu mengedarkan pandangannya. Penthouse Calvin terlihat sedikit berbeda. Tidak lagi kosong dan membosankan.

Ada banyak bunga yang terpajang rapi didalam vas bunga. Lalu Keana masuk ke dapur dan mengernyit ketika melihat apron berwarna merah muda, dan lagi-lagi bunga segar didalam vas.

Dan Keana cukup terkejut ketika ingin mengambil air mineral di kulkas Calvin, tapi isi kulkas Calvin amat sangat penuh dan tertata rapi.

"Lima menit." Calvin menutup kulkas itu. Membuat Keana tersentak.

Song For Love [terbit di aplikasi DREAME]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora