8.2 - False Hope

8.9K 1K 142
                                    

You don't always need a plan. Sometimes you just need to breath, trust, let go and see what happens next

- Song For Love 

Song 15: Second Time - Bruno Major

...

"Jane hamil."

Tidak ada satu katapun yang melintas di pikiran untuk mewakili perasaan Calvin saat ini. Bahkan, dia juga belum tahu bagaimana perasaannya.

Calvin hanya diam seperti orang linglung dihadapan James tanpa berkedip sedikitpun hanya untuk memberi respon.

"Cal?" Panggil James. "Calvin!"

"Hah?" Calvin tersentak dari lamunannya. Kemudian mengusap wajahnya. "I... i'm just—"

"Aku juga tidak bisa berkata-kata ketika mengetahuinya." Sela James.

"Jane sudah tahu?"

"Sudah tahu semenjak dia sadar."

"Orangtua kalian tahu?"

James menatap Calvin dengan sorot mata kau yang lebih tahu tentang keluargaku. Maka Calvin kemudian menghela napasnya. "Bahkan ibu kalian juga tidak perduli?"

"Begitulah." James mengedikkan kedua bahunya. "Mau masuk ke ruang rawat inap Jane?"

Calvin menganggukkan kepalanya. Kemudian James berjalan melewati beberapa pintu kamar yang lain diikuti Calvin di belakangnya.

Tidak ada rasa panik atau jantung yang berdegup kencang kala Calvin terus melangkah menuju ruang rawat inap Jane. Masih sama seperti tadi, perasaan Calvin tidak bisa dideskripsikan. Banyak perasaan yang langsung berkecamuk di hatinya sampai Calvin selalu menggumamkan kata GILA di dalam pikirannya.

"Aku akan menunggu di cafetaria saja. Aku pikir kalian butuh waktu untuk berdua."

"Thanks, James." Calvin mengulas senyuman tipis. Menarik napas dalam-dalam sebelum menekan kenop pintu kamar inap Jane.

Dan begitu membuka pintunya, ada bau bunga serta bau antiseptik rumah sakit yang khas memasuki indra penciumannya.

Baiklah, sekarang jantung Calvin mulai berdegup tidak beraturan ketika melihat rambut cokelat itu. Jane tertidur menyamping, membelakanginya. Membuat Calvin hanya bisa melihat punggung indah wanita yang dicintainya.

Dan entah kenapa, kamar Jane bahkan terasa lebih dingin daripada suhu di sepanjang koridor rumah sakit tadi.

Calvin mengira Jane tertidur. Maka Calvin duduk di ujung kasur dengan tenang dan pelan agar tidak membangunkan Jane.

Kemudian di usapnya rambut cokelat itu perlahan. Calvin mendekat, membuatnya dapat mencium bau shampo raspberry dari rambut Jane dan itu membuat Calvin memejamkan matanya sembari mencium puncak kepala Jane.

Perasaan itu masih ada. Masih tersimpan rapi di dalam hati bahwa dia begitu mencintai Jane walaupun hati Calvin berpetualang dari wanita satu ke wanita lainnya.

Tanpa Calvin sadari, Jane terbangun dari tidurnya. Dia terdiam, napasnya tercekat begitu mencium parfum maskulin yang segar. Bau parfum Calvin.

Dan Jane tidak bisa menahan air matanya lagi ketika merasakan telapak tangan Calvin mengusap hangat kepalanya dan lelaki itu mencium puncak kepalanya. Jane menangis dalam diam, menahan juga seluruh perasaannya saat ini.

Sampai Jane tidak tahan lagi. Dia langsung membalik tubuhnya dan menarik Calvin kedalam pelukannya.

Calvin jelas terkejut ketika Jane memeluknya dengan erat. Tapi kemudian tatapannya berubah sendu ketika mendengar isakan pelan Jane yang terdengar persis di telinganya.

Song For Love [terbit di aplikasi DREAME]Where stories live. Discover now