13.1 - Wound

9.3K 1.1K 72
                                    

Walaupun benci, aku tetap tidak ingin melihatmu tersakiti

- Song For Love 

Song 24: Falling for U - Peachy!, mxmtoon

Happy reading and don't forget to vote ^^

...


   Selama ini, jenis manusia yang dikenal lebih sering saling mencurahkan perasaan dengan cara bergerombol sambil bercerita adalah 'wanita'.

Tapi kadang lelaki juga seperti itu, perbedaannya, mereka tidak membahas kegalauan mendalam mereka. Cenderung bersikap tenang, biasa saja, dan tidak terlalu di lebih-lebihkan seperti kebanyakan wanita yang sampai menangis jika menceritakan kesedihannya.

Sama hal-nya dengan tiga serangkai Ed, George, dan Calvin.

Setelah sekian lama, akhirnya ada obrolan tentang wanita lagi. Siapa lagi kalau bukan Calvin—bujang yang dikelilingi banyak wanita ini.

Dulu mereka memang selalu bercerita tentang wanita. Tapi menceritakan wanita A bagaimana di ranjang, atau bagaimana ciuman wanita B, bagaimana gaya berpacaran wanita C dengan salah satu dari mereka.

Tapi seserius keadaan apapun pembicaraan Calvin, baik George walaupun Edward masih berusaha membuat keadaan menjadi santai.

Terbukti kini pandangan George fokus pada pertandingan bola di televisi, tapi telinganya mendengarkan cerita demi cerita dari Calvin. Edward masih sibuk memakan popcorn dan bergantian juga memakan nachos, tapi juga mendengarkan cerita Calvin.

Calvin tentu menceritakan semua yang dia katakan pada Jane, janjinya pada Sea, tapi Calvin tidak akan membicarakan tentang ayah Sea ataupun tentang keluarga Sea yang hancur pada Edward dan George.

Janji adalah janji, dan Calvin sudah berjanji menjadi voice recorder yang menyimpan segala rahasia Sea.

"Sudah?" Tanya Edward sesudahnya setelah Calvin menghela napas panjang, lalu meminum wine-nya. "Jangan minum terlalu banyak, nanti kau mabuk dan tidak bisa menyetir. Kalau kau kecelakaan, siapa yang akan jadi cameo di film terbaruku?"

"Kau ini benar-benar sahabat biadab, Ed." Ucap Calvin disertai lirikan sinisnya.

"Sahabat biadab macam apa yang mendengarkan cerita bodohmu?" Edward lalu meneguk cola-nya. "Jadi setelah ini kau berencana memberikan bayaran pada Sea padahal dia belum satu bulan bekerja denganmu? Dan hutangnya padamu lunas?"

Calvin mengangguk.

"Membiarkannya pergi, kau yakin?" Susul George kemudian.

"C'mon, George. Jangan menggunakan nada seolah-olah aku tak yakin dengan ucapanku." Ucap Calvin sambil memutar bola matanya dengan malas.

"Kau memang tak yakin." Edward menunjuk Calvin dengan remote televisi.

"Tidak usah berlagak cenayang seperti mom Claire."

"Huh?!" Edward langsung tidak terima. "Kita ini sudah saling mengenal dari kecil. Sejak kita melihat dada wanita berbikini pertama kali di majalah milik ibumu!"

"Oh shit! Hilangkan ingatan itu, Ed!" Umpat George.

Edward sontak tertawa. "Okay, we must to serious now, man. Sahabat bodoh kita ini butuh saran dari lelaki yang sudah menemukan cinta sejatinya!" Edward merangkul Calvin yang sudah lelah dengannya. "Singkat kata, Cal. Kau ini hanya memiliki obsesi pada wanita itu."

"Jane?" Tanya Calvin. "Atau Sea?"

"Makannya jangan suka memberikan harapan pada wanita yang kau anggap penting. Pilihlah salah satu," gumam George dan Calvin langsung terdiam.

Song For Love [terbit di aplikasi DREAME]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora