11.2 - Voice Recorder

9.5K 1.1K 65
                                    

Sometimes the people you wanted as part of your story are only meant to be a chapter

- Song For Love

Song 20: Hello You - Iqbaal Ramadhan

Happy reading and don't forget to vote ^^

...

Begitu pemberhentian kapal pesiar berikutnya adalah Bangkok, Calvin bersama crew-nya langsung meninggalkan kapal dan itu tandanya Calvin harus kembali bekerja setelah liburan sesaatnya.

Sea bersyukur karena begitu turun dari kapal, tidak ada wartawan yang mengepung mereka lagi. Karena Gill sudah mengatur jalan untuk Calvin menghindari para wartawan.

Di dalam mobil yang membawa Calvin ke sebuah salah satu stasiun televisi swasta ini, Sea terdiam menatap jalanan kota Bangkok yang ramai lancar.

Sebelumnya Sea tidak pernah melihat para pedagang bebas di pinggir jalan seperti ini, lalu sebuah kendaraan umum yang cukup unik, dan hal lain sebagainya. Setidaknya, perasaannya sedikit membaik begitu dia turun dari kapal.

Pandangan Sea beralih pada Gill yang baru saja memberikan botol berwarna biru berisi obat untuk Calvin.

Calvin tidak banyak bicara begitu turun dari kapal, dia selalu menggunakan kacamata hitamnya dan tidak melepasnya sampai di perjalanan saat ini.

"Obat apa itu?" Tanya Sea.

"Melatonin." Jawab Gill sambil memperhatikan Calvin yang meminum obatnya. "Obat untuk meringankan jet lag yang kau rasakan."

"Masih jet lag?" Sea terlihat perhatian, membuat Calvin langsung menyunggingkan senyumnya.

"Apa aku harus sakit dulu agar selalu mendapatkan perhatianmu?" Goda Calvin sambil menyikut pinggang Sea, membuat Sea mendesis kesal.

Sea memutar bola matanya, duduk sambil bersedekap dan memilih mengabaikan Calvin lagi.

Tapi diam-diam, selama perjalanan, Sea terus memperhatikan Calvin yang duduk disampingnya. Setelah meminum obat, tidak lama kemudian Calvin tertidur masih sambil memakai kacamata hitamnya.

Sea jelas melihat rambut Calvin yang acak-acakan. Penampilannya cukup berantakan, tapi tetap tidak menghilangkan sisi tampannya.

Satu hal yang Sea sadari, di tengah para fans atau orang diluar sana yang tidak mengenal Calvin, mereka hanya berharap bertemu dengan idolanya yang terlihat tampan, baik-baik saja dan telihat menyenangkan.

Tanpa mengetahui bahwa idola mereka sangat lelah, tidak pernah menetap di suatu negara dalam waktu yang lama, kurang tidur, dan tentu juga memiliki hal lain yang harus dipikirkan.

Mengabaikan kesempurnaan Calvin dihadapan para penggemarnya, kini Sea mengetahui bahwa Calvin bukanlah lelaki sempurna yang terlihat selalu menebar senyum.

Dalam diam lelaki itu lelah, pasti lelah sekali. Tapi ketika bertemu dengan gitar, musik, dan para penggemar, jelas rasa lelah itu hilang dan digantikan oleh kegembiraan.

"Cal, bangun. Sudah sampai." Dengan terpaksa Gill harus membangunkan Calvin.

Calvin mengerang, tidak mau bangun dan malah memiringkan badannya, lalu menumpukkan dagunya di bahu Sea.

"Cal!" Sea sedikit terkejut.

Calvin berdecak kesal, "kenapa cepat sekali perjalanannya, Gill? Aku lelah sekali saat ini."

Gill menghela napasnya dan menatap para crew dari stasiun televisi ini yang menyambut mereka. "Biarkan Calvin sendiri dulu. Aku akan memberimu waktu tiga puluh menit untuk tidur disini, Cal."

Song For Love [terbit di aplikasi DREAME]Where stories live. Discover now