14.1 - Meet B

9K 1.1K 95
                                    


When i first meet you, i honestly didn't know you were gonna be this important to me

- Song For Love

Song 26: Get You - Daniel Caesar, Kali Uchis

Happy reading and don't forget to vote ^^

...

Sea masih mengurung diri didalam salah satu bilik kamar mandi setelah dia berpura-pura ingin ke cafetaria untuk sarapan.

Tapi niat untuk sarapan itu hanya kebohongan belaka. Karena Sea selalu kembali pada kebiasaannya, yaitu pergi dari kenyataan yang ada dan tidak berani menghadapinya.

Bryan Westie benar-benar berakting seolah-olah tidak mengenal Sea, membuat Sea terpaksa menjabat tangan lelaki itu dan berkenalan.

Mengingat itu, Sea langsung mengusap wajahnya. Keringat dingin masih mengucur di dahinya. Dia begitu takut, Sea kemudian membuka kedua telapak tangannya dan menatap telapak tangan itu.

Telapak tangan dan kakinya bahkan masih bergetar. Sea setakut itu bertemu dengan Bryan—lelaki tua yang masih sangat Sea ingat, lelaki tua yang haus seks dengan wanita-wanita muda dari rumah bordil.

Sampai kemudian Sea merogoh kantung celana jeans-nya ketika dia merasakan ponselnya bergetar. Ternyata ada satu pesan dari Calvin.

Calvin: kau dimana? Mom dan Bryan sudah pulang. Aku sendirian di kamar :(

Sea menghela napasnya, perasaannya kini terasa campur aduk. Dia lega mendapatkan kabar bahwa Bryan sudah tidak ada didekat Calvin lagi. Tapi kini Sea merasa beban dalam kehidupannya bertambah, apalagi mengetahui bahwa Bryan termasuk keluarga Calvin.

Sea kemudian memejamkan matanya sejenak, menghela napas lagi dan kemudian berdiri, lalu keluar dari bilik toilet.

Tapi sebelumnya, Sea berdiri didepan wastafel toilet untuk sekadar mencuci tangan kemudian mencuci wajahnya.

Sea lalu mengangkat pandangannya, menatap pantulan dirinya di cermin. Ada bintik-bintik air basuhan di wajahnya yang perlahan menetes ke dagunya.

"Kau harus menghadapinya, Sea." Sea diam-diam mengepalkan tangannya. "Kali ini kau harus menghadapi masalahmu. Karena kini kau tidak sendirian."

Sea menunduk, berpikir sejenak. Sampai kemudian senyuman tipis terbit di bibirnya ketika dia benar-benar yakin bahwa dia tidak sendiri.

Walaupun berengsek, Calvin mungkin akan ada untuknya, Edward, George, Lily, Chloe... dan semua orang yang dia sayangi walaupun hanya dalam kenangan.

"Yap, aku tidak sendiri." Sea mengangkat pandangannya lagi, lalu mengusap wajahnya dan segera keluar dari toilet.

Baru beberapa langkah Sea berjalan, tiba-tiba saja lengannya ditarik dengan keras dari belakang dan seseorang menekan bahunya dengan kasar hingga Sea terkesiap saat punggungnya membentur tembok.

"Kau pikir, kau bisa kabur kali ini?" Bryan langsung mencengkeram dagu Sea.

Membuat napas Sea sesak karena terkejut menatap Bryan yang persis dihadapannya. "Tolong lepas," desis Sea kemudian.

Bukannya melepas, Bryan makin mencengkeram dagu Sea. Kemudian dia tertawa sinis, "melepaskanmu lagi setelah aku mengeluarkan uang puluhan juta hanya untuk menidurimu? Katakan, Josefina Sea, berapa ratus juta yang dikeluarkan Calvin untuk mendapatkan jalang sepertimu?!"

Song For Love [terbit di aplikasi DREAME]Onde histórias criam vida. Descubra agora