1. kesepakatan

1.1K 28 4
                                    

selamat membaca~


Karin mengacak rambutnya frustasi melihat kaca jendela entah milik siapa ia pecahkan. Serpihan kaca berserakan di tanah parkiran sekolah harapan bangsa. Untungnya parkiran sekolah sudah sepi karena sebagian sudah pulang dan sebagian masih ada kelas tambahan.

"gimana dong Rin?" kata Tenri sahabat Karin dengan tangan gemetaran yang tak kalah panik karena gara-gara dia juga kaca jendela mobil itu pecah.

Ceritanya berawal ketika mereka hendak pulang kerumah dan disaat parkiran Karin memberikan Tenri helm tetapi dengan cara melemparnya kearah Tenri tapi sialnya Tenri tak mempunyai bakat dalam menangkap benda dan helm itu malah mengenai kaca jendela mobil yang tepat berada di belakang Tenri.

"pake cepetan helm lo, kita kabur aja" kata Karin yang langsung menaiki motornya dan disusul oleh Tenri. Tubuh mereka gemeteran karena takut jika sipemilik mobil datang.

Baru saja Karin ingin memutar kunci untuk membunyikan motornya,tetapi tiba tiba tangan seseorang langsung mencabut kunci motor miliknya.

"eh.. ka..kaak Alvin?" terasa tubuh Tenri berkeringat dingin dengan tangan yang bergetar melihat si pria yang mempunyai gelar Bad Boy Most Wanted di sekolahnya ini merebut kunci motor Karin.

Dengan kesal, Karin turun dari motornya menghampir Alvin tanpa rasa takut sedikitpun.

"balikin! Gue mau pulang" Karin berusaha merebut kunci motornya yang ada ditangan Alvin tetapi pria itu malah mengangkat tangannya yang memegang kunci keatas dan Karin tak dapat meraihnya karena Alvin terlalu tinggi.

"Tenri! Bantu gue napa!"Karin menoleh kearah Tenri yang hanya berdiri diam sambil menggeleng tak berniat membantu Karin karena Tenri begitu penakut.

"lo apa-apaan sih, gue mau pulang" bentak Karin tetapi Alvin malah menatapnya tajam tanpa suara. Lebih baik dihukum sama guru BK daripada ditatap dengan mata tajam yang menyeramkan milik Alvin.

"mau lo apa sih?" Karin semakin geram takkala pria yang ada didepannya ini hanya diam dengan tatapan tajam setajam pisau dapur.

"ganti rugi!"

Karin menelan ludahnya susah lalu menoleh kearah Tenri dengan alis ia angkat seperti memberi kode "dia yang punya mobil itu?".

Tenri yang melihat kode Karin hanya mengangkat bahunya tak tahu dengan masih tangan gemetaran. Sial!.

Dengan susah payah Karin menatap mata tajam pria itu lagi dengan keberaniaannya yang sudah menciut.

"eh kak Alvin yang ganteng, baik hati, dan agak sombong eh maksudnya ngga sombong. Maafin aku yah, aku ngga sengaja" terdengar suara Karin melembut bagai putri kerajaan.

"enak aja, ganti rugi!" suara Alvin malah naik tak luluh mendengar suara merdu Karin.

"sialan nih cowok" umpat Karin dalam hati.

"kan ngga sengaja,maafin aku yah kak" Karin tak lagi bersuara imut tetapi mukanya juga ikut di imut-imutin.

"ganti rugi dua juta"

Karin menganga mendengar Alvin yang mukanya yang datar seperti trotoar. Dari mana Karin bisa dapat uang sebanyak itu? Tak mungkin kan jika ia meminta begitu saja sama orang tuanya, orang tuanyakan hanya seorang pembuat roti.

"kalo lo ngga bisa bayar, gue kasih lo sebuah tawaran"

Karin langsung mengangguk semangat.

"lo jadi budak gue dua bulan" Alvin tersenyum miring.

Karin menoleh lagi kearah Tenri yang masih diam gemetaran lalu mengangkat alisnya dengan kode "gimana? Terima aja tawarannya?"

Tenri hanya mengangguk mengiyakan.

"gimana? Kalo lo ngga sanggup, motor lo gue ambil"

Karin menelan ludahnya dengan susah payah. Apa yang harus ia katakan ke Bundanya jika motornya diambil sama Alvin?. Dan apa yang harus Karin pakai ke sekolah?.

"oke gue terima tawaran lo" seketika wajah Karin yang tadinya di imut-imutin langsung berubah menjadi kulit jeruk.

"nih kunci motor loh!" Alvin menjulurkan kunci motor Karin tetapi saat Karin ingin meraihnya, dengan sengaja Alvin menjatuhkannya di tanah. Brengsek!.

Dengan rasa kesal Karin menjongkok mengambil kunci motornya.

"besok pagi lo bawain gue lima roti dengan isi yang beda-beda, ingat! Bawa dikelas gue" kata Alvin lalu menuju mobilnya dengan jendela belakang pecah karena ulah Karin lalu melajukannya keluar parkiran sekolah.

"dasar cowo rese,BENCI! BENCI! brengsek, gila. Gue doain lo injek tai anjing"

60 days with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang