Talking About a Fantasy

215 26 130
                                    

Warnings : ndak lucu ini, serius

.
.
.

Seungjun itu belum pernah merasakan namanya jatuh cinta. Baginya hal utama adalah menggapai cita-cita, menjadi seorang idola membutuhkan banyak pikiran. Lelah hanyalah hal yang ia ketahui ketika menjalani keseharian. Hingga kemudian saat itu tiba, MixNine.

Jujur saja, Seungjun tidak pernah ada perasaan cinta pada Taewoon, jangankan cinta, kenal dekat pun tidak. Dari yang Seungjun tahu, Woo Taewoon itu orang yang sangat gigih, pekerja keras, dan perhatian. Terlepas dari tampang seram atau kemampuan rapnya yang mumpuni. Seungjun sama sekali tidak tahu apapun tentang pemuda itu.

"Uwaaah hyung, bagaimana ini? Sepertinya Taewoon-hyung sakit karena terlalu memaksakan diri."

Waktu itu Minseok datang ke kamarnya dan merengek perihal kesehatan Taewoon, sekali dan ia ingat betul pernah mendengar hal serupa dari pembicaraan Sehyoon dan Byeongkwan. Jujur saja ia jadi ikut khawatir. Bagaimanapun juga mereka teman satu perjuangan, walaupun ini kompetisi tapi jangan pernah melupakan persahabatan. Jadi dengan bermodal jaket tebal ia meminta tolong pada staff untuk diizinkan keluar sebentar.

"Coba kau berikan ini pada Taewoon-hyung, sekalian juga pada yang lain agar mereka tetap bugar."

Seungjun membuat resep teh rahasia turun temurun dari keluarganya, sengaja meminjam dapur hotel dan kemudian memasukkannya dalam termos berukuran sedang.

Keesokan harinya Seungjun tersenyum lebar mendapati pemuda yang lebih tua terlihat kembali bersemangat bersama teman-temannya.

🌺🌺🌺🌺

Interaksi kedua mereka adalah saat memilih lagu. Posisi Seungjun itu adalah vokalis dan dancer, tapi jika ditanya harus memilih yang mana ia akan mengatakan bahwa menari adalah passion-nya. Tapi lagu lembut berjudul Stand by Me justru membuatnya jatuh hati. Ia ingin menyanyikan lagu itu dan kebetulan, Taewoon juga memilih lagu yang sama.

Jarang ada interaksi diantara mereka, hanya sapaan ringan ataupun saran dalam gerakan ketika yang lebih tua bertanya. Namun untuk seterusnya mereka biasa saja, Taewoon lebih dekat dengan Donghun, Gunmin, atau Hangyeom. Tergantung kondisi, tapi bersama Seungjun, bisa dihitung dengan satu tangan. Terkadang, di sudut hatinya ia ingin berusaha mengenal Taewoon lebih dalam.

🌺🌺🌺🌺

Seungjun pergi, terlalu banyak orang-orang berkaos merah di kelompoknya. Ia tahu Hyojin menatap kecewa, tapi mau bagaimana, dirinya tidak punya pilihan. Dan sekilas sebelum benar-benar meninggalkan ruangan, ia menilik reaksi Taewoon. Nihil, ia tidak menemukan apapun disana. Yah, memang apa yang Seungjun harapkan. Mereka kan tidak terlalu dekat.

Hingga kemudian, insiden itu terjadi. Insiden yang bahkan selama Seungjun hidup, membayangkannya pun ia tidak berani. Woo Taewoon menyatakan cinta padanya.

Saat itu Seungjun sedang berjalan bersama beberapa orang, lalu tiba-tiba ucapan jadilah pacarku terdengar. Seungjun kaget tentu saja, ditambah lagi ada beberapa orang saksi disana. Peraturan Mix Nine kan tidak boleh ada yang saling berpacaran. Bagaimana kalau ada yang melaporkan, yah Seungjun ragu, mereka semua kan berteman.

"Uh hyung?"

Seungjun gelagapan. Donghun disebelah Taewoon mendelikkan mata lebar ikut terkejut, termasuk mereka yang baru saja keluar berjalan bersamanya juga membuka mulut merasa tidak percaya. Ditambah lagi tatapan Taewoon padanya.

Domestic Crumbs (END)Where stories live. Discover now