Junhee and Donghun

469 81 8
                                    

Memperhatikan Americano yang tak tersentuh, meneteskan satu demi satu bulir kondensasi efek dingin es.

Mengeratkan tautan jemari lentik.

Menunggu.

Aku diusir dari rumah.

Menatap manik kelam begitu sendu.

Apa yang harus aku lakukan Jun?

Aku tidak tahu hyung. Terucap dalam hati.

Aku tidak punya keluarga lain Jun.

Mengalihkan pandangan pada bulir yang makin membasahi serbet tatakan.

Menghela nafas. Kau pasti belum mengatakannya pada orang tuamu kan? Soal kondisiku.

Terhenyak. Aku belum siap.

Mendengus. Mungkin aku memang harus mengurus bayi ini sendirian. Lirih.

Menarik nafas. Berikan aku waktu hyung.

Sampai kapan?

Menunduk.

Menggigit bibir bawah.

Sekarang kau tinggal dimana?

Hyunkyu memberiku tumpangan sementara.

Mengangguk mengerti.

Menggoyangkan cup berisi es teh hijau lesu.

Lusa, tunggu aku sampai lusa. Aku akan memberikan kespatian hyung.

Terdiam sejenak. Jun, bagaimana kalau orang tuamu tidak setuju.

Menatap manik sendu.

Mengeratkan pegangan pada taplak meja.

Menangkup telapak tangan begitu dingin. Mengusap perlahan menyalurkan kenyamanan.

Sunyi.

×
×
×

To be continued ...

A/N : masih bisa ngikutin alurnya? 😀

Voment please~ 👽

Bonus :

Sungkem sih sungkem, tapi harus gitu ya gaya kayak preman gitu, 😂 adek udah gak bisa dapet fitrah lagi mah, miris, :")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungkem sih sungkem, tapi harus gitu ya gaya kayak preman gitu, 😂 adek udah gak bisa dapet fitrah lagi mah, miris, :")

Domestic Crumbs (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang