31

1.3K 423 38
                                    

                AYU TERSENYUM DI depan kamar Christa; begitu lebar dan hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                AYU TERSENYUM DI depan kamar Christa; begitu lebar dan hangat. Seok Jin yang baru datang menyusul, ikut melihat objek yang sejak tadi diperhatikan gadisnya.

"Lucu, ya," bisik Ayu, menunjuk Jimin dan Christa yang tengah tertidur di ranjang. Jimin di atas ranjang (terbaring lemah), sementara Christa di sisi ranjang dengan tangan menggenggam jemari Jimin. "Mas, kok aku jadi ngebet pengen mereka berdua nikah, ya."

"Jangan aneh-aneh, deh," balas Seok Jin. Lantas menyeret Ayu menjauh, enggan mengganggu Jimin dan Christa yang beberapa hari ini sepertinya kurang istirahat.

"Mas, kalau kita nikah maharnya aku minta undangan pernikahan Kak Jimin sama Dek Tata aja, ya."

"Aduhhh, Dek." Seok Jin memijat keningnya sejenak, "Kamu jangan bikin mas makin pusing. Nggak usah ikut-ikutan nggak waras kayak dua orang itu."

Ayu terkekeh, memeluk lengan Seok Jin, "Habis mereka berdua gemes. Mas nggak liat apa? Cocok, kan?"

"Ya, iya. Cuma kan mas nggak bisa apa-apa. Yang ngejalanin mereka."

"Makanya, sebagai orang deket mereka. Kita deketin jalan mereka."

Menghela, "Umur mereka beda sepuluh tahun, Dek. Mas masih ragu."

"Cuma gara-gara umur?"

"Mekipun Jimin temen mas, tetep aja. Kelakuan dia kamu tau sendiri kan, Dek."

Ayu memberenggut, melepaskan pelukannya, "Masa cuma gara-gara hal kayak gitu Mas jadi ragu? Labil banget, sih."

"Bukannya labil, mas cuma──"

"Takut Kak Jimin nyakitin Tata?" Seok Jin terdiam, "Nggak ada salahnya kan, kita ngasih Kak Jimin kesempatan. Lagian coba deh lihat! Apa pun yang berhubungan sama Tata, Kak Jimin jadi keliatan dewasa, keliatan lebih bertanggungjawab. Apa hal itu nggak bisa Mas gunakan sebagai alasan untuk mengenyahkan keraguan Mas?"

Hening.

Seok Jin menghela. Sejenak ia berpikir sebelum akhirnya tersenyum lalu mengusap puncak kepala Ayu, "Biar mereka aja yang ngejalanin. Kita jangan ikut campur."


>>>


Om Jimin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang