NYUMPAHIN ORANG ITU dosa, tapi Christa nggak peduli. Park Jimin itu wajib untuk disumpahi, dimaki, terlebih dengan kelakuannya yang nggilani; mesum abis.
"Mau ke mana kamu?"
"Nanya-nanya. Emang lo soal ujian?"
Jimin menghela, "Saya nanya serius, Ta. Kamu nggak tau saya khawatir?"
"Nggak, tuh." Christa menjawab dengan nada menyebalkan, ditambah kedua tangan berkacak pinggang. "Udah ah, gue pergi. Bilangin Paman Jin, ya?"
"Mau dugem ya?"
"Mau dugem kek, have sex kek; salah siapa Paman Jin pulang kerjanya lama?"
Jimin terkekeh, dengan cekatan ia meraih dompetnya dan duduk tegak di sofa; padahal lima menit yang lalu ia baru pulang dari kantor. "Sama om aja, yuk? Mau ke club yang mana?"
"O-G-A-H!" tekan Christa, memeletkan bibirnya angkuh. "Gue pergi. Bye!"
Jimin diam; bukan tanpa alasan memang. Seringaian muncul, dan agaknya malam ini ia bisa bersenang-senang dengan Christa.
"Jangan seneng dulu, Ta. Saya kasih viagra tau rasa kamu!"
... kemudian (tanpa Christa sadari) laki-laki itu mengikuti si bocah ingusan dengan seringaian mematikan.
>>>
💌 next chapter di private ya.
YOU ARE READING
Om Jimin ✔
Fanfiction📌 FILE 1 : STOPED 📌 FILE 2 : FINISHED Apakah ini permainan waktu? Rasanya ia begitu dekat denganku. Rasanya, aku seperti mengenal dirinya. Kami bagai tak berjarak, selain waktu dan ingatan yang sama-sama lumpuh pada waktu yang tak t...