kebenaran

20 1 0
                                    

Akhirnya selesai juga UTS nya. Gue mendapat ranking 4 dan Rama.. gue sebenarnya terkejut sih dia dapat ranking 7, padahal gue lihat dia orangnya malas buat belajar yang ada bikin kerjasama mulu.

Gue gak mau dan takut jika Rama ngedeketin gue hanya untuk memanfaatkan gue saja. Buktinya dia ngedeketin gue terus dia dapat ranking sepuluh besar. Gue takut dia ngedeketin gue hanya butuh dan hanya buat kepentingan dia pribadi saja.

Sekarang waktunya istirahat, gue dan lainnya sedang dikantin sambil ngobrol.

" Siska lo kenal gina nggak ... " ucap Sarah.

Yups.. Sarah sekelas dengan gue, gue heran ko gue sekelas mulu sama Sarah. Gak smp dan disma juga sama.

Hari ini gue lagi gabung sama Sarah, Siska, juga Tika dan silmi.

" Kenal, dia kan teman gue waktu SMP ".

" Emang kenapa? " Tanya Siska.

" Kalau Tiara, lo kenal nggak katanya dia satu kampung sama lo " ucap Sarah.

" Iya.. kenal " ucap Siska.

Siska bingung tujuan pembicaraannya apa. Kok tanya teman-teman nya.

Tiba tiba mata Sarah mulai berkaca kaca seperti mau menangis.

" Sar.. lo gak papa " ucap gue.

" Ng..gak.. " ucap nya tapi air matanya lolos begitu saja. Gue yang melihat itu merasa bersalah, apa gue salah bicara. padahal gue hanya bertanya saja.

" Hiks... hiks.. hiks... " isaknya.

" Hey.. lo kenapa, ko lo tiba tiba nangis sih " ucap Siska.

Gue melihat sekeliling, semua orang melihat di meja gue karena Sarah sedang menangis.

" Sis... kita bawa aja Sarah ke kelas. Malu tau kalau dia nangis disini " ucap gue.

" Iya betul tuh " ucap Tika.

" Sar.. lo nggak usah nangis. Lo ikut gue yuk ke kelas " ucap Siska.

Akhirnya sarah, Siska, gue, Tika, dan silmi pergi ke kelas.

Saat sudah dikelas, gue dan yang lainnya menyuruh Sarah duduk dan menenangkan nya.

" Sar.. sebenarnya ada apa sih, ko lo tiba tiba nangis. Cerita aja sama kita " ucap silmi yang dari tadi diam mulai bicara.

" Iya sar... " ucap gue, Tika dan Siska berbarengan.

" Cie.. kompak nie.. " ucap silmi.

" Hiks... hiks.. hiks.... " tangis sarah makin kencang Untung dikelas masih sepi.

" Sar.. jawab. Kalo lo diam aja mana kita tahu ya gak " ucap Siska.

" Iya.. " ucap gue.

" Hiks.. hiks.. hiks... Ir...Irfan... dia... putusin gue... " ucap sarah.

" Apa... yang bener lo sar " ucap gue dan yang lainnya.

Setahu gue, Sarah sama Irfan itu so sweat banget. Dan hubungan mereka itu baik baik saja.

Gue masih ingat betul ke romantisan nya.

Flashback on

Hujan mengguyur kota ini. Termasuk juga disekolah gue. Hujannya pas banget lagi waktu pulang sekolah. Untung aja gue bawa payung. Akhir akhir ini emang musim hujan.

Gue pulang sendiri sambil bawa payung. Tiba tiba gue melihat pemandangan yang .....

Didepan mata gue sudah ada Irfan, Sarah dan teman Sarah yang bernama Niken.

perjalanan cinta seorang pelajarWhere stories live. Discover now