Istimewa

21 1 0
                                    

Gue dan yang lainnya sudah ada dikelas sedang memperhatikan guru yang sedang menerangkan tentang FIQIH. Bu Yeni namanya, dia salah satu guru yang ditakuti oleh murid murid. Waw.. kalau dia marah, tidak ada yang berani melawan atau membantahnya. Marahnya menyeramkan. Guru itu tidak suka bila ia sedang menerangkan anak murid nya tidak memperhatikan nya apalagi tengok kanan kiri dan ngobrol.

Saat gue memperhatikan guru itu, gue terganggu dengan teman sebangku gue, dia berisik seperti membolak balikan LKS terus menerus. Gue pun melihat samping gue untuk memastikan dia sedang apa. Ternyata dia tidak memperhatikan dan malah mengisi PG.

Tak heran sih, kalau banyak yang kayak gitu, kalau gak ketahuan. Soalnya setelah selesai guru itu menerangkan. Pasti disuruh ngisi PG dan waktunya terbatas, bisa gak keburu karena dikumpulkannya hari itu juga.

Gue pun tergiur untuk melakukan yang sama, dari pada orang orang udah, nanti gue belum. Mana mau teman sebangku gue mau ngasih nyontek. Pokoknya gue menderita banget duduk sama dia, boro boro mau nanya, nengok aja bukunya langsung ditutup. Padahal belum tentu juga gue niat nyontek.

Akhirnya gue melakukan hal yang sama, seperti teman sebangku gue. Gue mengisi PG sesekali melihat guru yang nerangin.

” bukan gue doang ini ” pikir gue dalam hati.

Guru itu melihat ke teman sebangku gue dan gue. Lalu.....

" Ipa.. Nina ... kalian sedang apa... " bentak guru itu.

Yups teman sebangku gue yang nyebelin pake banget itu namanya HAFIPA dipanggil nya IPA.

Gue dan Ipa pun tersentak kaget.
” wah.. alamat ketahuan nih ” gumam gue.

" Oh.. kalian sedang ngisi PG ya..  "

" Ipa... kamu ngisi PG tentang apa, tentang HAJI yah..., bagus yang diterangin masih Bab 3, kamu ngisi PG Bab 5. " Ucapnya meledek dengan senyum yang membunuh.

" Nina.. kamu juga, ngapain ngisi PG? Saya baru nerangin dan tugas kalian hanya memperhatikan bukan malah ngisi PG. Kalau waktunya memperhatikan ya memperhatikan bukan waktunya ngisi PG, nanti kalau ibu nyuruh ngisi PG baru diisi " omelnya panjang lebar.

Gue hanya menunduk merasa bersalah.

” lo.. ikut ikutan aja.. ” bisik teman sebangku gue yang nyebelin banget, siapa lagi kalau bukan Ipa.

Ucapannya seakan tidak suka banget, ” padahal gue juga kena omel, dia tidak suka banget kalo bareng gue, walau pun barengnya dihukum. Gue juga nyesel ngikutin lo ” ucap gue dalam hati.

Terserah si Ipa bilang apa, gue gak mau memperkeruh suasana.

" Ipa,.... Nina... kalian ke depan dan jelaskan tentang apa yang kalian isi ke teman teman kalian " marah guru itu.

" Ayo maju..., kalau nggak ibu tidak akan menjelaskannya lagi.. " ancam guru itu.

Mau tak mau Ipa dan gue harus maju ke depan.

Baru kali ini gue bikin masalah, gue gak mau nantinya berimbas pada teman teman gue. Akhirnya gue pun maju.

Pas gue maju, ya Allah malunya luar biasa, gue berusaha menetralkan diri gue, supaya gue gak gugup.

Gue paling gak suka berada di keramaian, apalagi jadi pusat perhatian.

" Nina.. Ipa.. kalian berdiri disini sampai ibu selesai menerangkan " ucap guru itu.

”Waw.. waktunya kan masih lama, masa gue berdiri aja sampai selesai ditambah gue malu banget” ucap gue dalam hati.

Gue berdiri didepan, kepala gue menunduk malu.

" Nina.. lo istimewa.. " tiba tiba ada seseorang yang berucap seperti itu.

Gue menegakkan kepala gue dan yang mengatakan itu adalah Arga.

" Nina.. kata irfan lo istimewa " ucapnya lagi.

Gue melihat kesamping Arga dan ada Irfan. Arga dan Irfan satu bangku dan mereka temenan.

" Ga.. lo apaan sih, diam gak " ucap Irfan.

Gue hanya diam melihat mereka lalu gue kembali menunduk.

Baru berdiri sebentar gue udah ngerasa cape.

" Yasudah, kalian menjelaskan apa yang kalian baca dibab selanjutnya untuk teman teman kalian " ucap guru itu.

" Tapi.. Bu.. " ucap gue dan Ipa berbarengan.

Gue dan Ipa pun saling menengok, dia menengok ke gue dan gue nengok ke dia dan setelahnya gue dan dia memalingkan wajah masing masing.

" Gak ada tapi tapian... atau kalian mau berdiri disitu sampai bel pulang, kalian kan udah baca bab 5 dan bab 4, jadi kalian jelaskan apa yang kalian baca dibab itu " ucap guru itu.

" Ayo kalian jelaskan ke teman teman kalian, kalian kan hebat, ibu baru menerangkan bab 3, kalian sudah ngisi bab 4 dan bab 5 " ucap guru itu mengejek.

Gue hanya diam dan berkata dalam hati ” maaf Bu ”

" Ipa.. sekarang kamu dulu, kamu baca kan dan jelaskan satu persatu ke teman teman kamu.. "

" Tapi Bu gak bisa..

" Kamu kan baca bab 5, masa gak bisa nerangin apa yang kamu baca, cepet baca atau kalian tetep berdiri dan ibu tidak mau menerangkan lagi " ucap guru itu.

Akhirnya Ipa membacakan dan menjelaskan apa yang ia baca di bab 5 dan setelah itu Bu Yeni menyuruh Ipa untuk berhenti.

" Sekarang giliran Nina.. ayo bacakan.. "

Gue dengan gemetaran memegang LKS lalu membacakan di bab 4 ke teman teman.

Setelah itu Bu Yeni menyuruh untuk berhenti.

" Yasudah kalian boleh duduk, makanya kalau ibu nerangin tuh didengerin, bukan malah ngisi PG. Ini juga berlaku buat kalian semua " ucap Bu Yeni.

Gue dan Ipa pun duduk ditempat duduk.

” maafin aku Bu, aku nyesel ” ucap gue dalam hati.

perjalanan cinta seorang pelajarWhere stories live. Discover now