Pengakuan

20 1 0
                                    

Malam pukul jam 9 :00 WIB. Gue tidur dikamar gue. Sebelum tertidur gue berdoa terlebih dahulu. Berharap mimpi gue indah, walau hanya sebatas mimpi.

Setelah berdoa gue terlelap dalam tidur.

Gue membuka mata, ternyata sudah berada dikelas. Gue sedang duduk di kursi gue. Tapi gue merasa ada seseorang yang berada disamping gue. Gue pun menengok kesamping gue dan...

" Ra..Rafa... " ucap gue pelan.

Rafa tersenyum ke gue, senyum yang begitu manis.

" Hay.. Nin " sapa rafa yang masih dengan senyum manisnya.

" Eh.. Iya.. hay.. juga " ucap gue gugup.

" Lo lagi apa ? " Tanya Rafa.

" Hmm.. gue gak lagi apa apa " ucap gue dengan jantung yang deg degan.

"Ya Allah ada apa dengan jantung gue" ucap dalam hati gue.

" Lo mau ikut gue " ucap Rafa.

" Kemana ".

" Ke suatu tempat, lo mau ikut "

" B..bol..leh... "

" Ayo.. " ucapnya sambil berdiri dari kursi.

Gue pun ikut berdiri dan berjalan bersama dengan Rafa, yang gak tahu kemana nya.

Gak tahu gimana caranya, gue sama Rafa sudah berada di taman yang indah. padahal gue sama Rafa hanya berjalan disekolahan. Tiba tiba sudah disuguhkan pemandangan yang indah.

Gue sama Rafa masih berjalan menyusuri keindahan alam. Tiba tiba Rafa memegang tangan gue erat. Gue kaget lalu setelahnya gue diam saja, tidak melepaskan tangannya.

Pas Rafa memegang tangan gue, ada rasa bahagia dihati gue.

" Nin.. makan disitu yuk " ucapnya.

Gak tahu kenapa ko bisa ada warung didepan, padahal ini taman loh. Rafa pun mengajak gue kewarung sederhana itu.

" Ok " ucap gue bersemangat dengan senyum gue.

Setelah duduk diwarung itu. Gue mengingatnya.

"Loh.. inikan warung didepan rumah gue, ko bisa kesini, kapan pindahnya. " Ucap gue dalam hati.

" Gak papa dah yang penting gue sama Rafa " ucap gue dalam hati.

Setelah itu gue dan Rafa memesan makanan.  kurang lebih lima menit makanan pun datang.
Makanan yang gue sama Rafa pesan yaitu ketoprak.

Gue makan sama Rafa. Pas gue lagi makan Rafa ngelirik gue, dia menengok ke gue. Dan gue pun menghentikan aktivitas makan gue.

Tiba tiba Rafa mendekat kan wajahnya ke gue. Gue kaget, apa yang Rafa ingin lakukan.

Wajah Rafa semakin mendekat di wajah gue. Kemudian tangannya terulur mengusap bumbu ketoprak yang ada disekitar mulut gue " kotor nih " ucapnya setelah membersihkan sekitar mulut gue.

" Ma..ma.. makasih " ucap gue malu.

Dalam hati gue " Rafa so sweat banget, gue jadi tambah deg-degan aja. Ko gue deg-degan mulu, apa gue udah mulai suka sama rafa. " Kalo di inget inget ko kejadian nya aneh banget, kayak mimpi aja ".

Gue senyum senyum sendiri, senyum gue tidak lepas dari wajah gue.

Baru kali ini gue begitu bahagia.

Braakkkk

Suara benda jatuh menyadarkan gue dari mimpi gue.

Mata gue mulai menerjap, dan membuka mata gue secara sempurna.

perjalanan cinta seorang pelajarWhere stories live. Discover now