29.Lembaran baru

1.7K 98 13
                                    

"Saya terima nikah nya Dhilla Fadhillah binti Rohman Ar'razak, dengan mahar kalung  berlian dan seperangkat alat shalat di bayar tunai." Ujar Adam lantang.

"Sah?" Ucap penghulu.

"SAH..." jawab semua orang serempak.

Dhilla menyalami Adam yang mulai dari hari ini resmi menjadi imam dan menjadi suami yang akan membimbingnya menuju keluarga sakinah, mawadah dan warahmah.

"Alhamdulillah. Kamu akhirnya sadar juga sayang." Mira meraih dan mendekati Arsy yang masih terlihat lemas.

"Mah, Adam sama Dhilla sudah menikah?' Tanya Arsy lemas.

"Apa maksud kamu sayang?" Tanya Mira bingung.

"Adam sama Dhilla..."

"Adam hanya akan menikah dengan kamu Sy, bukan aku." Potong Dhilla yang baru datang. Terlihat Dhilla berjalan beriringan dengan Adam.

"Pernikahan kamu besok Sy. Dan hanya kamu yang akan duduk di pelaminan bersama Adam." Dhilla meraih tangan Adam dan memggenggamkan tanganya pada Arsy.

"Jangan pernah tinggalin aku Sy, Aku mohon." Ujar Adam tulus. Arsy menangis haru, ternyata itu semua hanya mimpi. Dan Arsy sudah melewati masa sulit dalam hidupnya dan besok dia akan menikah dengan Adam.

"Aku janji Mas, aku akan selalu ada di sisi kamu." Arsy tersenyum. Adam mengecup lembut punggung tangan Arsy.

*****

Ke esokan harinya, langit bandung terlihat sedikit mendung, cuaca khas disana yang menyejukan dan mampu membuat siapapun merasa nyaman. Bandung memang selalu memiliki cara sendiri untuk membuat siapa saja ingin kembali ke sini.

Arsy berjalan dengan perlahan menuju kursi pelaminan, di dampingi Dhilla. Arsy terlihat sangat cantik dengan balutan gaun putih yang sangat indah, dan hijab serta bunga melati yang di sematkan di kepalanya.

Semua mata tertuju pada Arsy, semua orang terpesona dengan kecantikan sang ratu sehari, terlebih ini adalah pertama kalinya Arsy memakai hijab di depan orang banyak.

Adam menatap Arsy dengan mata berbinar dan senyum yang seakan mengiringi setiap langkah Arsy menuju kursi pelaminan.
Arsy menatap lurus ke depan, tatapan mereka bertemu. Arsy bersyukur dalam hati, Allah masih memberinya kesempatan hidup. Dan bisa menikah bersama laki laki yang sangat di cintainya.

Beberapa orang menitikan air mata haru melihat Arsy, karena nyatanya Arsy berhasil selamat dari koma dan berhasil melewati oprasi dengan baik. Begitu juga Dhilla, Dhilla sangat bersyukur atas ke sembuhan sahabatnya.

Arsy duduk di sebelah Adam. Keduanya saling menatap, saling melempar senyum. Dhilla memasangkan kain ke kepala mereka berdua.

Waktu bergulir secara perlahan, merekam setiap moment indah hari ini. Sampai akhirnya Adam mengucapkan ijab kobul dengan lantang tanpa keragu raguan sedikitpun. Akhirnya Arsy Agatha resmi menjadi nyonya Adam Fardika.

Beberapa teman SMA datang menghadiri pernikahan Adam dan Arsy untuk memberikan selamat pada keduanya.
Tapi Adam memikirkan sesorang, yaitu Hanan. Seberapa marahnya Adam pada Hanan tetap saja, dalam hati kecilnya berharap Hanan bisa hadir di hari pernikahanya.

"Kamu kenapa Mas?" Tanya Arsy.

"Eh, Mas gak apa apa ko Sayang." Ujar Adam berbohong.

"Hey kalian." Teriak Dhilla. Arsy dan Adam menatap ke arah Dhilla. Dhilla memeluk erat Arsy.

"Selamat yah nenek lampir, akhirnya kamu nikah juga sama pengusaha berlian kaya raya." Ujar Dhilla semangat.

"Ihh Dhilla." Pipi Arsy terlihat memerah.

Love Hanan (Complete)Where stories live. Discover now