10.Dhilla Berhijab

2.1K 121 1
                                    

Langit begitu cerah di hari ini. Sinar matahari pagi menyelinap masuk ke balik tirai kamar Dhilla. Terlihat di sana tergolek lemah dalam lelapnya seorang gadis yang diselimuti kain tebal berwarna pink dan seorang sahabatnya menemani di sebelahnya.

Pemandangan dalam kamar ini sedikit berbeda hari ini. Lebih tepatnya pemilik kamar ini sedikit berbeda, biasanya gadis ini tertidur dengan rambut hitam tergerai. Tapi saat ini rambut hitam itu terbalut jilbab yang membungkus mahkotanya.

Sinar matahari yang masuk ke dalam kamarnya membelai hangat mengusik dan menyapanya. Namun gadis pemilik lesung pipit ini masih enggan membuka kelopak mata indahnya.

"Tok...tok...tok..." pintu kamar di ketuk dari luar.

"Dhilla, Arsy bangun nak." Suara Ibu di serbang sana membangunkan tidur Dhilla.

"Hmmm... iyah Bu Dhilla bangun." Sahut Dhilla dengan mulai berusaha membuka kelopak matanya dan mengumpulkan nyawa nyawanya yang entah berserakan di mana.

Dhilla menatap ke sebelah, Dhilla mendapati Arsy di sebelahnya sedang tertidur lelap.

"Sy... bangun!" Suara Dhilla mencoba membangukanya.

"Duhh Dhill, bentar lagi ya 5 menit ajah. Masinh ngantuk banget." Pinta Arsy tanpa beranjak dari posisinya.

"Terserah deh, aku mandi dulauan." Ujar Dhilla tidak perduli,dan segera pergi ke kamar mandi.

Dhilla telah selesai mandi dan bergegas memakai seragamnya. Dhilla menatap dirinya sendiri di cermin. Dhilla mengangkat kedua sudut bibirnya tinggi tinggi. Senyumnya semakin merekah ketika mendapati dirinya dengan penampilan baru, seragam baru dengan baju dan rok panjang di tambah hijab yang membuatnya lebih cantik 2 kali lipat bahkan berlipat ganda.

"Ishhhh"Dhilla berdecak sebal melihat Arsy yang masih tertidur manja.

"Arsy bangun!" Dhilla sedikit teriak.

"Hmmmm iyah,aku bangun nih" Arsy bangkit dari tidurnya kemudian mengucek ngucek matanya setengah sadar.

"Omoo Daebak... kamu cantik banget Dhill hari ini." Ujar Arsy setengah sadar karena nyawanya belum terkumpul.

"Ih Arsy, apaan sih?" Dhilla terlihat malu.

"Sumpah demi upin ipin yang gak pernah gede gede, dan demi kaka Syahrini Yang ulala gubrak. Kamu cantik banget Dhill. Seriusan." Ujar Arsy jujur.

"Sy, aku gugup banget ketemu Hanan di sekolah, menurut kamu Hanan bakalan suka gak yah? Tanya Dhilla cemas.

"Dhill... aku yakin gak cuman Hanan doang yang suka. Bahkan ni yah. Pak Bandi dan si Amat juga bakalan naksir berat sama kamu." Ujar Arsy. "Asal jangan si Oppa arab ajah! Itu udah aku punya." Lanjut Arsy dengan PD tingkat tinggi.

"Iyah ajah deh.." ujar Dhilla tak terlalu perduli. "Buruan mandi gih! Aku tunggu di bawah yah." Bergegas Dhilla turun ke bawah untuk sarapan.

"Pagi Bu..." Sapa Dhilla pada Ibu yang sedang sarapan.

"Pagi sayang..."

"Ayah mana Bu?"

"Ayah udah nunggu tuh dari tadi. palingan lagi baca koran di depan." Ibu menjelaskan.

Tidak lama kemudian Arsy turun dengan terburu buru.

"Pagi semuanya..." Arsy sedikit berteriak.

"Arsy mau sarapan sereal apa roti?" Tanya Ibu pada Arsy yang baru datang.

"Kita sarapan di jalan ajah Bu. Kasihan Ayah udah nunggu lama." Dhilla bangkit dan mengambil dua roti yang sudah di buatkan ibunya.

"Yuk Sy... ini buat kamu." Dhilla memberikan satu roti pada Arsy.
Dan bergegas berjalan ke depan. Di ikuti Arsy.

Love Hanan (Complete)Where stories live. Discover now