05.Berubah

2.5K 169 12
                                    

Sudah satu bulan berlalu setelah kejadian itu. Dhilla dan Hanan berusaha menghindar satu sama lain selama ini.

Hanan berusaha menghindar ketika bertemu Dhilla. Hanan juga tidak menyapa Dhilla meskipun Dhilla dan Hanan bertemu.

Begitupun dengan Dhilla. Dhilla belakangan ini lebih memilih menyibukan diri untuk lomba
Mengarang puisi. Meskipun beberapa kali Dhilla bereusaha mencuri pandangan ke arah Hanan. Keadaan ini begitu menyiksa hatinya. Dhilla begitu merindukan senyuman Hanan dan semua tentangnya.

Dhilla berjalan dengan sangat lesu menuju kelasnya. Dhilla kehilangan semangat hidupnya.

"Pagi Dhilla... " sapa Arsy.

"Pagi... " jawab Dhilla lemas.

"Selamat yah...!!! "Arsy memegang tangan Dhilla.

"Selamat untuk apa???" Dhilla bingung.

"Kamu menang!!! ... sekolah kita mendapat juara pertama mengarang puisi !!!" Arsy teriak penuh semangat.

"Oh.... " jawab Dhilla datar.

"OH !!!" Arsy mengerutkan dahinya.

"Dhill... kenapa sih ??Hanan lagi!!! " Tanya Arsy sinis.

Dhilla diam sejenak mengambil napas panjang. Dan kemudian mengangkat tegak tubuhnya.

"Aku tidak apa apa sekarang... " Dhilla tersenyum.

"Dhill... " Arsy merasa sedih dengan kondisi sahabatnya yang tiba tiba menunjukan ekspresi senang, ekspresi sedih. Sebentar bentar murung dan tiba tiba tertawa.

"Ayolah Sy... aku malas membahas ituh... " ujar Dhilla kembali murung.

"Ok... pokoknya hari ini kita harus bahagia !!! Kita rayakan kemenangan kamu Dhill..." ujar Arsy semangat 45.

"Ok!!!..." jawab Dhilla singkat.

Dhilla dan Arsy memasuki kelas.

"Dhilla selamat ya... "

"Dhill selamat yah..."

"Dhill kamu keren..."

"Congret Dhill..."

Teman teman satu kelas Dhilla menyambut kedatangan Dhilla dengan memberi ucapan selamat.

"Dhill... selamat yah... kita bangga sama kamu... " Adam memberi selamat.

Dhilla diam...
Dhilla menatap pada satu objek yang sedang sibuk dengan kertas dan penanya. Di saat teman teman yang lain meberikan selamat pada Dhilla Hanan tetap sibuk dengan dirinya.

"Hmmm..." Dhilla menghela napas.

Arsy dan Adam menatap mobjek yang sedang di tatap Dhilla.

Arsy memegang bahu Dhilla...
Dhilla menatap Arsy dengan senyum paling gak ikhlas yang pernah Dhilla buat. Senyum paling maksa di seluruh dunia.

Adam merasa kasihan pada Dhilla.

"Temen temen... karena Dhilla mendapat juara puisi. Hari ini aku teraktir kalian makan!!!" Ujar Adam sedikit berteriak.

"Yeyyye... la...la...la... yeye la...la... " anak anak berteriak girang.anak anak alay di bawah naungan Amat.

"Ehhh... Adam gak usah... " ujar Dhilla.

"Tidak apa apa Dhill... anggap ini sebagai permintaan maaf ku yang telah membuat kekacauan ini... " tutur Adam menyesal seraya menatap ke arah Hanan.

"Ahhh Adam... ternyata dia baik juga.. " pikir Arsy dalam hati.

"Yukk.. kalau gituh kita ke kantin ... " ajak Arsy.

Love Hanan (Complete)Where stories live. Discover now