Chapter 17

511 39 0
                                    

"Chanyoung-ah!"

Seketika Chanyoung berdiam diri tanpa membalikan badanya dengan posisi tangan kanan memegangi kancing pintu yang belum sempat ia tarik.

"Kau benar kita ini bukan robot"

"Lalu?"

Dengan sikap dingin khas seorang Chanyoung yang selalu saja ketus pada teman-temanya, terkecuali dengan orang baru.

Hyun Woo berdiri dari sofa yang ia duduki. Ia segera menghampiri Chan Young dan menepuk-nepuk pundaknya.

 Ia segera menghampiri Chan Young dan menepuk-nepuk pundaknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lalu, kau jangan berbuat sesukamu. Kau tau kan aku sedang berusaha melindungi nama kita. Aku ingin kita hengkang karena keinginan sendiri dan itu tidak perlu mencoret nama baik band sehingga tidak akan mengurangi popularitas"

"Benar Chanyoung-ah. Lebih bersabarlah. Kau ini, Kerja-cinta ,kau pilih yang mana? "

Si Hyun mencoba mencairkan suasana yang sangat dingin diantara keduanya.

Tetapi Chanyoung hanya mendenguskan nafasnya pelan, dan menundukan kepalanya. Ia segera melepaskan tangan Hyun Woo yang berada di pundaknya.

Terakhir ia memandang lekat ke arah teman-temannya sebelum akhirnya ia menghilang di telan pintu.

Teman-temannya pun hanya membiarkannya, mereka sudah cukup lelah dengan hari ini dan tak ingin membuat suasana lebih tidak enak diantara mereka.

😯😯😯😯

Siang ini, Yoona yang masih dengan wajah cantiknya yang masih terlihat pucat menginjakan kakinya kembali di Bandara Incheon.

Seperti yang sudah di janjikanya kemarin kepada Hyun Woo bahwa ia akan menemui Changwook hari ini juga.

Ia sangat sangat ingin menjelaskan tentang kesalahpahaman. Hah, kesalahpahaman? Memangnya ada hubungan apa kenapa harus menjelaskan.

Sebenarnya itu tidak perlu. Hanya saja Yoona ingin memastikan ,jika Changwook kembali maka ia kembali hanya untuk menemui dirinya dan membalas cintanya. Yoona sangat meyakinkan itu.

Tetapi hingga mulai memasuki waktu sore, seseorang yang ia harapkan belum juga menandakan tanda-tanda kedatanganya. Yoona mulai kesal, disamping itu ia juga melewatkan jam makan siang karena ia tak ingin terlambat menemui Changwook. Wajahnya yang semula berseri kini memudar dan semakin memucat. Bisa dikatakan seperti mayat hidup.

Karena memang sejak tempo hari itu Yoona menjadi seperti ini. Ketika sedang mengotak-atik ponselnya ia menggernyitkan dahinya. Melihat seorang pria, dengan segala atribut yang menutupi wajahnya sehingga sulit dikenali mengarah menghampiri dirinya.

"Apa kau sudah makan? Kau seharian disini kan? "

Yoona mengerjap. Sebenarnya siapa pria ini, suaranya yang begitu samar karena tertutup masker juga bola matanya yang tertutup kacamata hitam, topi yang menutupi kepalanya sehingga sangat sulit bagi Yoona untuk mendeteksi manusia satu ini.

"Waeyo? Apa kau mengenalku? "

Dengan segera saja pria itu membuka atribut yang sangat sebenarnya mengganggu dirinya itu.

"Chanyoung oppa? Yyak kau membuatku takut saja ,tau!"

"Lalu bagaimana lagi Yoona-ya"

Chanyoung hanya menggedikan bahunya menanggapi omelan dari Yoona. Yoona bernafas lega kembali, sempat sesaat ia lupa bernafas karena rasa penasaran bercampur dengan sesikit kepanikan yang menyerangnya.

Dengan segera Chanyoung menyerahkan satu kantong plastik yang berisi ddeobokki dan 3 botol minuman kesukaan Yoona dimaksudkan agar mengganjal rasa lapar Yoona. Karena sedari tadi ia tahu Yoona belum melahap nasi sedikitpun.

"Makanlah" sambil menyodorkan.

"Gomawo, oppa"

Belum sempat 3 gigitan ,Yoona menghentikan aktivitas mengunyahnya. Ia heran kenapa Chanyoung bisa mengetahui keberadaan dirinya di bandara. Dengan senyum simpul Chanyoung menjelaskan bahwa ia diberitahu oleh Hyun Woo. Bagaimanapun Hyun Woo tak tega melihat Yoona berdiam diri tanpa seorang pun yang menemani.

Sebenarnya dirinya sendiri yang akan melakukanya, namun Chanyoung melarang Hyun Woo dan menawarkan dirinya. Hyun Woo pun menyetujui asalkan Chanyoung tidak tertangkap lensa fans lagi. Mendengar jawaban yang detail dari Chanyoung , Yoona hanya mengangguk-angguk dan melanjutkan aktivitasnya kembali .

Hari menunjukan pukul 17.00 waktu KST. Pendaratan yang semula dijadwalkan jam 14.30 sampai di Incheon ternyata mengalami delay sehingga mengalami keterlambatan pendaratan dari jadwal yang ditentukan.

Chanyoung mencoba membujuk Yoona untuk nengajaknya pulang. Namun gadis itu tetap bersikeras ingin menunggu kedatangan ChangWook. Sedangkan hawa dingin sudah mulai terasa meraba kulit.

"Pulanglah ,Chanyoung oppa"

"Kau benar-benar tidak ingin pulang?"

"Tidak. Aku akan menunggu Changwook-ssi"

Chanyoung menatap Yoona flat. Wanita ini benar-benar keras kepala.

"Baiklah. Aku tidak bisa berlama-lama. Ada banyak mata disini, jadi jika ada apa-apa hubungi aku"

Yoona hanya menganggukan kepalanya. Dan memperhatikan Chanyoung yang mulai melangkahkan kakinya pergi.

Tak berapa lama terdengar suara dari speaker informasi di bandara bahwa penerbangan dari Jamaika sudah mendarat.

Yoona yakin itu pesawat yang digunakan oleh Changwook. Segera saja ia beranjak berdiri. Meski terasa sedikit lemas tubuhnya ia tetap berusaha. Ia mengedarkan pandanganya di sekitar pintu kedatangan.

Dan benar saja ia mendapati sosok pria, berpakaian modis serba hitam tengah mengantri untuk keluar di pintu kedatangan.

Dan benar saja ia mendapati sosok pria, berpakaian modis serba hitam tengah mengantri untuk keluar di pintu kedatangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sontak saja kini mata Yoona menampakan sinar terang. Pria yang ia kagumi benar-benar kembali.

Ia berlari, tak perduli dengan situasi kanan-kiri. Ia mencoba menerobos dibeberapa kerumunan manusia , hingga menimbulkan kekesalan. Namun ia tak perduli , yang ada difikiranya saat ini hanyalah

"JI CHANG WOOK-ssii!!!!"





TBC!

Biar cepet selesai , diupdate agak maraton-

Makasih yang masih setia dengan karya amburadul ini. Tidak perduli apapun ini akan tetap selesai 😚

Happy Reading ❤

-Yogyakarta, 19 Juni 2018-

Hell Fire Beneath The Sky [Chapt END - REVISI]Where stories live. Discover now