Chapter 2

1.2K 96 3
                                    

Salju mulai mencair , karena terpaan sinar hangat mentari dari 2 hari yang lalu, membuat hari itu hari yang cukup hangat di Seoul. Burung-burung mulai keluar dari sarangnya , beterbangan kesana kemari untuk mencari makan. Lalu lalang aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya juga mulai terlihat ramai.

"Annyeonghaseyo, ahjumaa. Pesananmu datang" suara lantang seorang pengantar barang dari rumah ke rumah mulai terdengar.

"Greeeggg" rolling dor toko kue sudah mulai menderukan suaranya, menandakan telah siap untuk menerima pelanggan.

"Kring " bel tanda pelanggan datang untuk memesan makanan telah dibunyikan, tanda cafe-cafe telah siap melayani .

Semua aktivitas-aktivitas pagi yang selalu terjadi, seakan sudah menjadi kewajiban mereka. 

=====================

Chang Wook  menikmati keindahan pagi nya di balkon kamarnya miliknya ditemani dengan segelas teh pahit penghilang insomnia kesukaanya , sembari menikmati angin sepoi-sepoi yang berhembus.

"Apa kau bisa datang ke kantor hari ini ,wook-ie. ?" Entah dari mana pria itu datang, tiba-tiba saja Tn.Ji memecah lamunan pagi Chang Wook.

"ntah ..." tanpa mengubah posisi , Changwook membiarkan ayahnya masih menunggunya dengan 1 kata yang terucap dari mulutnya.

". Aku menunggumu" sambil menepuk- nepuk pundak putranya, berharap ia akan memberikan keputusan yang tepat.

"Hmm. Terserah"

Sebenarnya perusahaan ayahnya bukanlah pekerjaan yang Chang wook sukai.Tetapi apapun yang ia lakukan tak pernah di dukung oleh ayah ibunya. 

Realitanya, Chang Wook tidak begitu suka bekerja untuk suatu perusahaan, ia lebih suka untuk memiliki usaha sendiri jika itu diijinkan. Pemuda 28th ini sosok manusia yang tidak suka diperintah. Lain dengan adiknya, dia lebih suka yang berbau dengan musik. Bagi Ji Hyun Woo , musik itu hidupnya. Tanpa musik hidup itu hambar ,bagai sayur tanpa garam.

Karena saking cinta nya dengan musik, Hyun Woo membentuk sebuah band dan dia pula yang memproduserinya. Pria yang tertaut  3 tahun lebih muda dari Changwook itu terlihat Perfect . Dengan Crude Play nya dia terbang sampai kelangit, band yang sudah cukup mendunia, membawa namanya harum dan digandrungi para wanita .

******************************

Jam memunjukkan pukul 10.00 AM waktu KST. Terlihat Lamborghini Aventador yang tak asing lagi siapa pemiliknya telah terparkir di depan perusahaan milik sosok yang akrab ia panggil aboji.

Tanpa basa basi, bahkan tanpa mengetuk ,dirinya langsung mendorong daun pintu dihadapanya. Tampak pemilik kantor itu tak lain yakni ayah dan ibunya -- duduk 15 m dari pandanganya. 

"Waee, ? Segitu pentingkah kau menyuruhku kesini Tuan Ji. Jung Mark" Chang wook berteriak dihadapan seisi ruangan itu. Ia bawah langkah kakinya mendekati jendela dekat meja kerja sang ayah.

Dengan tatapan malas ia membuang pandangan keluar.

Tn.Ji pun sampai terheran ,sejak kapan ia memiliki putra , pria dingin dan ketus seperti itu.

"Duduklah. kenapa kamu tumbuh besar tanpa etika akhir-akhir ini?"

"Cihhh..jangan terlalu banyak basa basi. katakan saja, Apa urusanmu . Dan aku akan pergi "

 Sang ibu yang memperhatikan dari jauh dengan tatapan sengit juga ikut membenarkan perkataan suaminya ,

"Wook-ie, bisakah kau sedikit hormaat pada ayahmu" ucap ibunya yang terlihat mulai geram. 

Hell Fire Beneath The Sky [Chapt END - REVISI]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu