Chapter 9

638 55 2
                                    

Dinginya pagi meraba kulit . Musim salju belum berakhir di Negeri Ginseng.

"Drttdrttt" ponsel Hyun Woo bergetar. Namun tidak ada respon dari pemiliknya.

Hyun woo masih tertidur pulas di kursi kamar hotel. Ia sengaja tidur dikursi karena tak berniat mengganggu istirahat ChangWook.

Changwook yang sudah sedikit demi sedikit tersadar dari terkaparnya tidur karena mabuk ,kini mulai membuka mata perlahan*.

Ia bingung berada dimana dirinya sekarang. Tempat yang cukup asing dengan desain yang berbeda dari tempat biasa ia tempati.

"Dimana ini..." Ia kini terbangun seperti orang linglung dan masih terduduk diranjang. Dari sana ia mendapati namja lebih muda darinya tengah tertidur pulas di kursi sofa.

Ia menarik senyum di sudut bibirnya melihat Hyun Woo. Tetapi ia sengaja tak membangunkanya. Ia takut akan mengganggu tidurnya.

Kini ia berusaha meraih ponselnya bermaksud untuk memesan makanan untuk mereka berdua.

Tetapi tiba* keningnya menggernyit , melihat ponsel Hyun woo bergetar sedari tadi di atas meja.

Di dekatinya ponsel itu dan bergegas mengangkat telfon dari seseorang di sebrang sana.

"Cluck" ... tanpa berbicara Changwook menempelkan ponsel itu . Sengaja ia ingin mendengar apa yang akan dikatakan orang itu.

Dibalik sana , "aishhh.. woo-ssi. Kemana saja kau. Ingin rasanya kubunuh kau ,eoh. Kenapa kau tak mengangkat panggilanku. Aishh..

Yyak.. Woo-ssi knapa kau tetap diam. Bagaimana keadaan Wook-ssi. Jawabb. Woo-ssii" rentetan pertanyaan, gerutu juga omelan terlontar disana.

"Aishh..menyebalkan sekali juga sulit sekali. Wook-sii ,Woo-ssi. Mirip sekali" lagi lagi Yoona menimpali dan masih setia di dengarkan oleh Changwook.

"Hmm. Sudah selesaikah kau berceloteh agashi.eohh? Kau hampir saja memecahkan gendang telingaku" kini Changwook membalas ocehan Yoona.

Yoona yang sempat merasa kesal dengan seseorang diseberang, kini berhasil membelalakan matanya. Mulutnya terkunci rapat. Nafasnya serasa tercekat di tenggorokan  . Dunia serasa tak berjalan seketika.

Mendengar jawaban ketus barusan dari ponselnya

"Matilah kau Yoona. Kau sedang berhadapan dengan kematianmu" Yoona merutuki dirinya.

" Apa yang kau katakan ,eohh"  Telinga tajam Changwook mendengar rutukan Yoona dari ponsel yang masih ia tempelkan pada telinganya.

"Aah, Anni Kwajangnim. Jwosonghamnida" Yoona berusaha mengalihkan ucapanya.

"Hmm. Pergilah ke kantor  sekarang. Aku akan menemuimu" perintah Changwook mendadak.

"Ne kwajangnim" segera panggilan diputus satu pihak. Yoona hampir saja memaki dirinya atas tindakanya tadi. Namun segera ia melupakannya dan segera bergegas ke perusahaan Tn. Ji.

*************************
Mobil Ferari F60 Amerika  sudah terparkir di tempatnya. Kini pemuda 25 tahun itu mulai memasuki rumah megahnya kembali.

Melihat situasi rumah yang kosong, ia mengerti bahwa penghuni rumah sudah menjalankan aktivitas masing*.
Begitu juga dengan dirinya.

Hyun woo harus segera packing pakaian secukupnya untuk ia bawa ke Amerika besok. Karena dirinya  baru saja mendapat pesan singkat dari eommanya untuk keberangkatan ke Amerika di langsungkan besok malam.

Lain dirinya , Ny Ji kini tengah mengurusi surat* kepergian ke luar negeri.
Tn Ji sendiri menyelesaikan urusanya di kantor.

Juga dengan Chang wook. Ia juga berada di kantor , untuk sekedar mengobrol bersama rekan*nya , juga Yoona sekretaris cantiknya.

Hell Fire Beneath The Sky [Chapt END - REVISI]Where stories live. Discover now