Chapter 3

961 76 9
                                    

"Ceklek"


Terdengar bunyi  kunci pintu terbuka,  itu berarti ada seseorang yang mulai memasuki ruangan.

Tidak asing lagi, Kebiasaanya datang dan pergi itu selalu  dilakukan tanpa permisi. Ya!  Ji Chang Wook dengan segala sikapnya yang dapat dikata terlewat kurang wajar.

"Anda sudah pulang ,tuan"  sapa salah satu pembantu dengan ramah.

"Ah, ya. Siapa yang datang dan memarkir mobil didepan , ahjumaa" . Panggilan hormat untuk pembantunya.

"Oh, itu tuan katanya calon sekretaris tuan, dia sudah menunggu dari tadi" 

"Ahh..dimana dia sekarang" nada Changwook sambil mendesah pelan

"Diruang kerja ,tuan"

Tanpa pesan apapun ia langsung melenggang meninggalkan manusia yang baru saja disapanya.

Tak perlu waku lama ,ia menaiki anak tangga dengan langkah kaki sedikit lebih cepat. Begitu sampai ,pintu ruang kerja dengan cekatan ia bukanya.
Ketika memasuki ruangan ,ia menemui sesosok wanita tengah tertidur diatas lipatan tangan di meja tempat Chang Wook sering mengerjakan pekerjaan kantor ketika malas atau tidak bisa ke kantor.

Wanita bertubuh indah, berkulit putih , berparas cantik itu adalah calon sekretaris yang telah menunggu Chang wook datang sedari tadi sampai dia tertidur.

Chang wook yang menyaksikan pemandangan itu langsung bergegas mendekati dan berniat membangunkan nya.

"Brakkk"

Ia menendang  meja kuat-kuat, hingga membuat seorang Im Yoona terbangun dan hampir terjatuh dari posisi duduknya.

Sontak tangan Chang Wook meraih tangan Yoona yang hampir terjatuh itu.

Deg deg, deg deg.

Kini keduanya saling memandang.

Suara jantung yang berdegup lebih kencang hingga bisa terdengar oleh telinga. aneh.

Kontak mata yang sangat intens, bola mata yang teduh terpancar dari mata Yoona . Terasa ada  energi lain yang terserap oleh tubuh Chang Wook. 


Menyadari yang terjadi barusan, Chang wook melepas pegangan tanganya. Bagaimana tidak, sontak saja Yoona langsung terjatuh dari duduknya. Kurangajar , batin Yoona.

"Yyaaa!!. kenapa kamu melapaskanku bodoh ???" umpat Yoona

 Yoona kesal, ia berusaha bangun dan merapikan busana serta rambutnya yang terasa berantakan. 

Dia belum menyadari bahwa pria menyebalkan itu adalah calon bos untuk dirinya .

"Begitukah caramu menghadap atasanmu ,agasshi?  Cihhh" 

Im Yoona terbelalak mendengar ucapan pemuda yang berada di depanya. Dia baru teringat bahwa dia berada di kediaman Tn. Ji Jung Mark sejak sore tadi, tetapi dia malah tertidur. Dan dia lebih tidak menyangka bahwa yang ia bentak baru saja adalah putera Sulung Tn. Ji. yang di ceritakan di kantor kemarin.

Dia mengingat perkataan Tn. Ji " tapi kamu harus bersiap mental. Karena orang yang akan kamu hadapi adalah orang bertempramen tinggi" . Gleg. Dia baru saja lolos menelan ludahnya yang terasa amat begitu sulit untuk ia telan.

Habislah kamu Yoona, kenapa kamu malah mengomelinya. Bodoh?? apa aku baru saja mengatakan dia bodoh. Ahhh--Gilaa- Benar-benar gila, habislah kamu Yoona. Wahai malaikat pencabut nyawa, tolong singkirkan dulu namaku yaa. Plisss . 

Hell Fire Beneath The Sky [Chapt END - REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang