004 - Acacio Academy

542 137 91
                                    

Elsi memejamkan mata, berusaha mengurangi rasa perih yang mendera di sana. Semalam, dia nyaris tidak bisa tidur. Entahlah, Elsi merasa ada sesuatu yang salah. Elsi merasa melupakan sesuatu, meninggalkan sesuatu, dan itu membuat hatinya benar-benar terasa berat. Tetapi sekeras apapun Elsi berusaha mengingat apa yang hilang, jawabannya justru terasa semakin menjauh.

"Jadi, itulah kenapa Lea merasa sangat bersemangat?"

Suara antusias Jaac membuat Elsi menghela napas.

"Yep! Sejauh dan setertutup itulah Ballard. Kira-kira, butuh waktu dua purnama melalui perjalanan laut dari sini untuk bisa mencapai Ballard." Suara Aalisha yang nyaring ikut terdengar.

"Karena jarak yang jauh dan medan tempuh yang tidak mudah itulah Ballard menjadi terisolasi. Banyak informasi yang tidak masuk ke Ballard dan begitu pula tidak banyak informasi yang keluar dari sana." Alka melanjutkan.

"Kalau mau diibaratkan lebih mudah, kita seperti orang-orang desa terpencil di pedalaman kerajaan yang melakukan perjalanan jauh dan mulai bersekolah di ibu kota. Hmm, kita seperti tamu di sini? Pelajar asing? Karena itu banyak orang yang antusias dan mau membantu kita." Aalisha kembali menimpali.

Suara yang terus bersahut-sahutan di sekitarnya itu membuat Elsi membuka mata. Elsi benar-benar merasa lelah saat ini dan yang dia butuhkan adalah ketenangan, tetapi tampaknya anak-anak ini sama sekali tidak berniat memberikannya.

Haaa, Elsi merasa terlalu lelah bahkan hanya untuk sekadar menegur. Dia merasa lemas.

Merujuk pada apa yang diucapkan Aalisha sebagai perumpamaan, Elsi setuju tentang pelajar asing. Keadaan mereka bertujuh saat ini tidak ada bedanya dengan pelajar dari satu negara di benua selatan yang sedang kuliah di suatu negara di benua utara-meski memang kurang lebih begitulah peran mereka di sini. Mungkin dengan menggunakan alasan itulah sehingga jika ada di antara mereka yang merasakan cultur shock, tidak akan dianggap aneh oleh pelajar-pelajar lokal yang lain.

Gadis itu sekali lagi menghela napas, lalu mengedarkan pandangan ke seisi aula yang tampak berbeda. Hawanya yang hangat dan lampu gantung mewah yang menjulur dari atap melengkung memang masih sama, tetapi tempat ini bukan lagi hanya sekadar aula kosong seperti yang dilihat Elsi hari kemarin.

Aula dipenuhi meja dan kursi panjang yang kini diisi oleh murid-murid lain yang mengenakan seragam yang sama seperti yang Elsi kenakan. Sementara Elsi dan teman-temannya memutuskan untuk duduk dalam satu deret, tidak semua bangku yang ada di aula bertuan. Murid-murid lain duduk berdekatan hanya dalam kelompok berisi tiga atau empat orang. Menyisakan tempat-tempat yang terlihat lengang. Mungkin, sebagian dari keseluruhan murid baru sudah menentukan jurusannya masing-masing, seperti Lea.

Kata teman baru Aalisha yang entah siapa namanya yang duduk di depan Aalisha-mereka saling berkenalan tepat setelah Aalisha duduk, semua meja dan kursi ini muncul dari lantai aula. Saat Aalisha bertanya bagaimana caranya, anak laki-laki itu hanya mengangkat bahu ringan sambil berkata, "Sama seperti mimbar kepala sekolah kemarin yang tiba-tiba muncul dari lantai. Tapi, mimbar itu sangat spesial. Dalam satu tahun, mimbar itu bisa muncul hanya untuk satu kali. Atau dua kali. Atau tiga kali. Pokoknya, kemunculan mimbar itu berarti adalah hari yang sangat spesial, atau hari yang sangat mengerikan."

Elsi tidak terlalu peduli. Dan tentang teman baru Aalisha, entah sudah berapa banyak gadis itu membuatnya hanya dalam sepagian ini. Dia tampaknya sangat mudah bergaul dan beradaptasi di tempat yang baru dan dengan orang-orang baru.

Kelas sebenarnya baru saja usai, mungkin sekitar lima menit lalu. Belum ada pelajaran dan masuk ke materi. Kelas hanya dimulai dengan sesi perkenalan. Seorang pria tua dengan rambut panjang berwarba putih dengan kumis berwarna serupa, mengaku bernama Theo. Dan beliau adalah penanggung jawab kelas putih-begitu mereka menyebut kelas yang bertempat di aula-dan sekaligus akan menjadi pengajar kesehatan nantinya.

[Para] Tentara LangitKde žijí příběhy. Začni objevovat