The Chairman 2

Mulai dari awal
                                    

"Ahhhhh Guntur.. Ahhhhh.."

Tangan kiri guntur mengusap dan memainkan dada kiri Satriya mulutnya berpindah dari ketiak ke dadanya.

"Ahhhhh Guntuuurr ahhh enak sayang isep yang kuat sayang.. "

"Ahhhhhh.. Ahh" Suara Satriya mengeluh saat Guntur menghisap hisap puting susunya. Puting kecil berwarna pink melenting manis.
Tangan Satriya turun memegang rambut dan menekan Kepala Guntur seolah tak ingin menyudahi hisapan itu. Tangan Guntur melorotkan celana kolor yang dipakai Satriya. Satu tarikan sampai ke bawah. Terlihat jelas tugu Satriya menjulang miring menghadap ke atas. Guntur melepas isapan di puting Satria. Sentuhan bibirnya turun menyapu perut yang kini bentuknya menyerupai roti sobek harga 12ribuan. Dibasahinya perut itu dengan sapu lidahnya.

"Ahhh sayang... Geli sayang.. "
Digenggamnya tugu kekar Satriya lalu ia menjilat setiap kulit yang membalutnya. Disapu-sapu tugu itu berkali kali dengan lidahnya.
"Plooppp...sshhh Ahhhhh  yaang" lenguh Satriya saat tugu kekarnya dilahap Guntur .
Rasanya hangat.. Lembuut.. Geli.. Enak..
"Pluuup.. Pluup.. Pluup" Guntur mengeluar masukan batang Satriya ke dalam mulutnya. Satriya kelabakan merem melek menikmati isapan demi isapan Guntur yang sangat nikmat membuat tubuhnya menggelijang tidak karuan. Guntur melakukannya pun juga dengan ikhlas tanpa paksaan yang ia pikirkan adalah kepuasan pasangannya bahkan dia pun juga menikmati isapanya. Yah batang ini membuat matanya terpejam. Ini lebih enak dari makanan apapun meskipun tanpa ia harus menelannya. Lidahnya memilin-milin memainkan batang itu.
"Yaaang enak bangeeet yanng aku gak tahan yaaang.. " Satriya dengan cepat mendorong tubuh Guntur.. Kini Guntur dikuasainya.  Ia lepas ikat pinggang Guntur,melepas kancing dan melorotkan celana Guntur sampai ke kaki. Lalu ia tarik dengan satu tarikan kini Guntur juga sama seperti nya telanjang ganteng tiada terkira. Diciuminya Guntur dengan buas mulai dari bibir, leher, menyapu dadanya yang gempal, turun membasahi setiap inchi perutnya.

"Ahhhh Satriya... Enak Sat.. "
Satriya semakin buas ia cium dan hisap perut samping Guntur kanan kiri.  Tangan kirinya memainkan batang kemaluan Guntur yang sangat ganteng.. Yah orangnya ganteng batang kemaluannya pun juga ganteng.. Lurus putih dihiasi kepala yang berwarna merah. Dihisapnya batang itu seperti yang Guntur lakukan kepadanya. Membuat Guntur kelojotan gak karuan menikmati isapan Satriya.

"Ahhh Sat enak saat.. Ahh.. Ahh.. Ahh" lenguhannya seirama dengan kenikmatan yang ia dapatkan.

"Saat... Apa aku boleh..? " tanya Guntur ditengah permainanya.

"Aku berikan kepadamu sayang" bisik Satriya ditelinganya

Lalu Guntur membalik tubuh Satriya berada diposisi bawah dia mengangkangkan kedua paha Satriya.
Lalu diangkat kedua paha itu dan ditahan dengan tangannya.  Lidah Guntur menyapu lubang anus Satriya dan menghisap-hisapnya. Tidak ada sedikitpun rasa jijik dibenakknya baginya setiap tubuh Satriya adalah kesukaannya. Guntur melakukannya dengan insting yah insting dia ingat pas dia mabuk terasa penismya menusuk suatu lubang entah itu lubang Satriya atau Om Aryo Dia pun tak ingat. Dan tentunya tidak bisa dilakukan tanpa pelumas.
Guntur menggunakan lidahnya membasahi anus Satriya sampai basah sah sah..

"Ahhhh Guntur kamu ngapain.. Kamu mau ngapain... " Satriya bingung dalam kenikmatan
"Jorok turrr.. Disitu kotor!! " Ucap Satriya
Lalu Guntur bangun dan membasahi batangnya dengan minyak bayi di meja yang pasti dipakai Satriya untuk onani.
"Kamu mau apa sayaaang? " tanya Satriya heran saat Guntur mengarahkan penis nya di anus Satriya.
"Boleh kan yaaaang? " tanya Guntur
Satriya diam menelan ludah dan lalu mengangguk
"Ahhhh sakit yaang pelan" Penis itu mulai berusaha masuk ke dalam tubuh Satriya dan akhirnya
"Bleesssss.. Aarrggghhhh" Satriya menggigit bibir bawahnya rasanya sakit tapi hati lega. Ia melihat ekspresi muka Guntur yang memerah memejam matanya setengah tampak sekali muka yang keenakan tiada terkira. Muka itu sangat seksi menggairahkan Satriya.
Guntur melumat bibir Satriya dan menaik turunkan pantat nya pelan pelan.
"Ahhhh ahhh ahhhhh sayang.. Enak banget yaaang" mulut Guntur meracau.
Gerakan Guntur semakin lama semakin cepat. Tiba-tiba rasa enak menjalar di tubuh Satriya merasakan setiap hentak tubuh Guntur.
Melihat pemandangan Guntur dari bawah sangat seksi...bahunya.. Mimik mukanya yang keenakan.. Perut sixpack itu naik turun. Berkeringat.. Panas..
"Lebih cepat sayang ah ah ah ah ah" Satriya semakin menikmati permainan dosa ini. Rasanya nikmat tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Guntur semakin cepat menghentak.
"Ahhh ahh ahh ahh Saaaat aku mau keluar Saaaaat" bisik Guntur

"Ayo keluarin sayaaaang...keluar bareng yaaang aku juga mau keluar" Penis Satriya juga mau keluar karena gesekan dengan perut Guntur.

"Aaaaaaahhhhhhh aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh" Satriya dan Guntur mengeluh panjang mencapai klimaks.

"hah... Makasih Yannng aku sayang kamu yaaang.. " Guntur lemas menindih Satriya, tangan Satriya mengusap kepala dan bahu Guntur di pelukannya.  Lalu mereka tertidur terlelap.

****

"Tek... Tek.. Tek.. Tek.. Tek.. " Suara langkah kaki Om Aryo memapaki anak tangga mendekati pintu Kamar Satriya.
"Cekleeekk" pintu Satriya terbuka.
Matanya disuguhkan pemandangan yang Hot luar biasa Melihat keponakannya tidur berpelukan dengan Guntur. Tanpa mengenakan pakaiannya. Tubuh mereka saling memeluk erat ditutup selimut. Aryo tidak terkejut karena ia sudah menduga bahwa keponakannya memiliki hubungan spesial dengan Guntur, Lelaki yang ia sukai.

"Jebbreeeeettt jebreett" Suara kamera dengan kilatnya mengambil gambar eksotis itu beberapa kali.

"Sebentar lagi impianku terwujud.... Kamu akan jadi milikku Guntur.. Kamu akan jadi miliku selamanya" Aryo tersenyum membalikan tubuhnya dan keluar dari kamar itu.

Apakah yang direncanakan Om Aryo? apakah Guntur akan menjadi lelakinya?  See you next chapter

The Hot SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang