The Chairman 2

38.1K 844 31
                                    

Thanks all my Beloved readers.. Atas Vote dan komennya.. Saya sempat ragu dengan cara bahasa penyampaian nya.. Apakah cerita mudah dicerna? Mohon saran atau masukannya ya di komentar.. Membaca The Hot school harus extra konsentrasi untuk mencerna alur nya.. Karena metode penulisan scene by scene..

____________________________________________________________________________

"Zzzzrrreeeerrrrsssss" Suara mobil sedan begitu halus terdengar berhenti di halaman depan Rumah Satriya. Air hujan mengguyur membasahi seluruh kota. Tiada hari tanpa melihat Satriya prinsip Guntur . "Jlebbb" Guntur membanting pintu mobilnya lalu berlari berjinjit sampai berhadapan pintu utama Rumah Satriya.
"Ting.... Tong"
"Ceklek "
"Eh Guntur...masuk.. Satriya di atas kok!" Sapa Om Aryo tersenyum ramah menyambut pemuda pujaannya.
"Makasih Om... " Guntur berjalan tanpa sungkan seperti biasa.  Yah baginya rumah ini adalah rumah kedua baginya. Ia menaiki anak tangga satu demi satu. Dilepasnya alas kakinya, dengan telanjang kaki ia berjalan pelan tanpa suara mendekati Satriya yang duduk menghadap meja baca dengan posisi membelakangi arah pintu.
"Haaahh siapa ini.. Om Aryo apaan sih? " Satriya menerka-nerka meraba kedua tangan yang menutupi matanya.
"Hmmmm.. Baunya aku tahu nih? " My Prince yang paling hansome di dunia khayalan..! Hahaha"

"Hahah sialan dunia khayalan.. " Guntur melepaskan tanganya dan membiarkan Satriya membuka matanya. Lalu ia duduk di ranjang begitu dekat di samping Satriya.

"Kenapa senyum-senyum gitu sok ganteng ? " Tanya Satriya

"Aku kangen banget sama kesayanganku" Guntur mengusap usap lengan Satriya

"Tiap hari kan udah kemari.. "

"Yaitulah hebat nya Kamu Sat... Kamu udah megang semua sendi kehidupan ku.. Gak bisa gak lihat kamu sehari.. "Guntur menarik tangan Satriya sampai tubuhnya menimpanya di ranjang.
Tanganya memegang kepala Satriya dan menekannya dilumatnya bibir Satriya dihisap hisap kedua belah bibir itu bergantian.
Satriya tak tinggal diam. Dia membalas ciuman suami kecil nya itu. Guntur mendorong menyudahi lumatan maut itu.
"Yannng tutup pintunya... Tar Om Aryo lihat gimana? Tar dia gabung kan jadi gak asik! " bisik Guntur

Satriya kemudian bangkit dan menutup pintu kamarnya. Lalu diterkamnya lagi tubuh pangeran nya yang telentang di peraduan. Kembali Satriya melumat bibir Guntur, Guntur pun melumat balik bibir kekasihnya itu. Rasanya manis kenyal dan hangat,hisapan Satriya juga kuat inilah yang membedakan ciuman lelaki dengan wanita. Wanita gak akan pernah sedahsyat ini ciumannya. Ciuman kasar lelaki itu lebih greget. Kedua mata mereka terpejam menikmati satu sama lain. Inilah nikmatnya Cinta.. Berciuman dengan orang yang dicinta sungguh nikmat. Satriya bangkit melepas kaos hitam yang dikenakannya tampak tubuh seksi luar biasa. Keindahannya mengalahkan tubuh mulan jameela. Dadanya tebal lengannya kekar ketiaknya terlihat sangat menggairahkan. Lalu tangan Satriya menarik tubuh Guntur sampai terduduk dilumatnya kembali bibir itu lalu tanganya kebawah menarik kaos yang dikenakan Guntur. Sekarang mereka seperti pemain tinju sama sama telanjang dada. Bukan baku hantam tapi mereka pemain tinju yang dilanda nafsu dengan lawannya Saling berpagut bibir. Tangan Satriya memegang kedua sisi wajah tampan Guntur dan menekan bibirnya buas beradu dengan bibirnya. Sedangkan kedua tangan Guntur menggerayangi.. Mengusap usap punggung dan dada Satriya bergantian.

"Ahhhhh" Satriya tersenyum melepas ciumanya sejenak mengambil nafas.
"I love you Sayang. .." Guntur terengah-engah memandang belahan jiwanya itu penuh arti.
" I love you too" jawab Satriya bahagia
Guntur mendorong tubuh besar Satriya sehingga posisi berganti Guntur menguasai permainan birahi mereka kini posisinya berada di atas menimpa Satriya.
Dilumat bibir itu. Mata mereka terpejam menikmati sensasi rasa surga cinta. Tangan Guntur menelusuri dada.. Ketiak..perut lalu turun menggenggam pangkal paha Satriya lalu beralih ke tengah. Mengusap-usap gundukan tengah yang begitu keras rasanya.
"Ahhhhh... Sayang " lenguh Satriya
Bibir Guntur menyapu leher putih bersih itu dihisap-hisapnya pelan. Lengan Satriya diangkat dan ditahan tangan Guntur diatas kepala. Dijilat dicium dan dihirup lengan atas satriya sampai ke ketiaknya. Dihirupnya dalam dalam.
"Aku selalu kangen bau ini Satriya...bau tubuhmu.. Bau kelelakianmu.. "
Guntur menghisap ketiak itu dan menjilat -jilat memainkan lehernya.

The Hot SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang