Boy Crash 4

58.8K 1.4K 18
                                    

Kamu tidak usah bayar baca ceritaku.. Tidak usah beli buku atau edisi cetaknya. Bagaimana kalau sebelum membaca chapter ini, kamu follow author dan voting cerita ini? Supaya cerita ini semakin naik dan banyak yang terhibur gess.. Soalnya kadang malas update jika ceritanya gak dibaca hik.. Hik.. Jadi Vote yah Setuju? ?

Pohon-pohon di halaman belakang rumah Andy melambai-lambaikan daun-daunya menyambut kedatangan hangatnya cahaya dari Surya. Dikelilingi pohon-pohon kecil yang berbunga aneka warna. Kupu-kupu berterbangan berpindah dari bunga satu ke bunga lainya. Seperti padang rumput halaman belakang rumah Andy dipenuhi rerumputan hijau sebagai karpetnya. Aryo sedang konsentrasi memejamkan matanya melakukan peregangan-peregangan tubuhnya.
"Selamat pagi pangeran tampan! " sapa Andy datang memecah konsentrasi Aryo
"Pagi.. Ndy.. " Jawabnya
"Assik bener ya Ndy Rumah kamu.. Meskipun di kota tapi menciptakan suasana yang asri seperti ini.. jenius"imbuh Aryo
"Ya jelas donk.. Buat netralisir stres gak cuma pagi kadang aku ke sini kalo malam.. Damai tapi sayang kesepian" Andy kemudian duduk di rerumputan taman itu.
"Kenapa gak nikah aja Ndy.. Biar ada teman nya!" Saran Aryo
"Hahaha nikah aduh gak kebayang kalo aku punya istri bisa tegang atau nggak pas lagi bercinta"
"Bisa Ndy..kamu sambil bayangin aja brondong! " Ujar Aryo
"ngapain kamu nyuruh-nyuruh aku nikah.. Lihat aja tuh dirimu sendiri!" Andy bertanya balik
"Hahaha nunggu calon yang mau"
"Aku mau jadi istri kamu Yok.. Kenapa kita gak nikah saja? "Aryo terdiam sekejap mendengar pertanyaan Andy
"Hmm maafin aku Ndy sampai sekarang aku belum bisa mencintai mu.. " jawab Aryo
"Kadang tidak adil ya.. Aku yang bertahun-tahun menunggumu menunggu cintamu tidak terbalas. Sedangkan anak bau kencur kemarin sore ketemu kamu baru sekali sudah mencuri perhatian mu" Andy menghela nafas panjang lalu menghembuskanya dengan nada kesal.
"Ya tak tahulah.. Oya katanya hari ini mau ke tempat fitnes?"  Aryo mencoba mengalihkan pembicaraan, tanpa menjawab pertanyaan Aryo, Andy dengan cepat menyamber bibir Aryo dengan bibirnya. Andy melumat bibir itu dengan buas Aryo hanya membiarkan bibirnya dilumat Andy. Mungkin memang dengan begini dia bisa sedikit mengobati kekecewaan Andy terhadapnya. Aryo mandorong tubuh Andy pelan sehingga ciuman bibir Andy terlepas dari bibir Aryo. Kemudian secepat kilat Andy menyambar bibir Aryo lagi dan memagutnya. Tidak ingin mengecewakan Aryo membalas serangan bibir Andy keduanya berciuman penuh nafsu. Tangan Andy meraih kaos Aryo dan melepasnya digeletakan di rerumputan. Ciuman Andy turun menyapu leher Aryo yang sedikit berkeringat namun begitu segar dan nikmat. Dada bidang dan puting melenting Aryo tidak luput sasaran dari hisapan dan jilatan Andy, membuat Aryo semakin berdesir merasakan gejolak nikmat yang tidak terlukiskan. Tidak ingin rasanya berlarut-larut Aryo menarik kepala Andy dan mendorong tubuhnya sambil kembali lagi mengatur nafas yang tidak karuan.

"Ndy...pergi fitnes sekarang yuk!" ajak Aryo sekaligus menyudahi permainan seksual yang hampir saja sedang mau dimulai.
"Yaudah.. Aku ganti baju dulu, kamu juga siap siap sana!" Terlihat senyum Andy berusaha menutupi dengan jelas raut muka Andy dilanda kekecewaan.
_____________
"Sudah siap? "
"Braakkk" Aryo menutup pintu depan mobil kijang hitam Andy "Lets Go! "
🎶Hoo... Semakin ku kejar, semakin kau jauh
Tak pernah letih tuk dapatkanmu
Terus berlari namun ku takut terjatuh lagi
Tak ingin lagi... Membuat ku perih...
Sadarkan aku... Dari mimpiku...

Oh, mungkinkah dirinya ada di depan mataku
Bila mungkin terjadi pasti itu hanya mimpi
Mungkinkah jadi milikku? Hooo

Semakin ku kejar, semakin kau jauh
Tak pernah letih tuk dapatkanmu
Terus berlari namun ku takut terjatuh lagi
Tak ingin lagi... Membuat ku perih...
Sadarkan aku... Dari mimpiku...
semakin kukejar semakin kau jauh tak pernah letih tuk dapatkan.. Terus berlari 🎶
Lagu Five minutes Band terpopuler saat ini menemani perjalan mereka menuju pusat tempat kebugaran pria. Andy tampak asik mengemudikan mobilnya dengan bernyanyi mengikuti alunan lagu. Sedangkan Aryo terlihat sibuk memainkan Handphone Soni Ericson keluaran terbaru seri Walkman yang sedang digandrungi.

"Akhirnya kita sampau juga di sini! .. kita udah sampai!" Andy memutar memarkirkan mobilnya di samping gedung fitnes lalu turun
"Sini tempat nya? Besar juga ya.. " Aryo memandangi Gedung dengan warna cat hitam dan merah itu. Lalu mereka berjalan memasuki pintu kaca yang terbuka secara otomatis di saat mereka melintas.

Ilustrasi Aryo (kiri) dan Andy (kanan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi Aryo (kiri) dan Andy (kanan)

Di ruang loker mereka mengganti kaos dan celana yang mereka kenakan. Dan menaruh tas yang mereka bawa ke dalam loker lalu mengunci nya. Mereka memasuki ruangan Fitnes yang banyak pengunjungnya diantaranya ada yang berusia sekitar 20tahun an adapula yang berusia sekitaran 30an ke atas.  Karena Andy tidak pernah fitnes sebelumnya Aryo membimbing Andy dengan beban-beban yang agak ringan. Terkadang aktivitas mereka berdua menjadi pusat perhatian pengunjung lain. Sesekali Aryo melihat secara tidak sengaja orang yang memperhatikan nya jadi mereka saling beradu pandang. Orang itu lalu tersenyum kepada Aryo.

"Kalian baru ya latihan di sini? Aku tidak pernah melihat kalian sebelumnya? " tanya seseorang yang tahu-tahu datang menghampiri Aryo dan Andy "Kenalin aku Beni" Lelaki yang diketahui Beni namanya mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Andy dengan senyum yang ramah menyambut tangan kekar itu.

"Aku Andy.. Dan ini temanku Aryo"
"Hai! " Sapa Aryo
"Beni sudah lama ya di sini? Andy memulai percakapan dengan pertanyaan
"Iya member tetap di sini" Beni berdiri menyender tiang Chest Press itu sambil memainkan handuknya.
"Oh pantas badan kamu bagus sekali.. Boleh lihat perut kamu gak? Andy memperhatikan body dan matanya tertuju ke bagian perut Beni
Tanpa ribet Beni melepaskan kaosnya dan memamerkan otot-otot perut dan tubuhnya.
"Ohh shiiit sexy banget" puji Andy sedikit mendesis terdengar oleh Beni. Beni hanya melirikan matanya ke arah Andy dan kemudian tersenyum seperti ada maksud dalam senyum itu.  Lalu mereka beradu pandang
"Ehhm.. Ehmm.. "Aryo sengaja mendehem melihat mereka " Andy aku ke toilet bentar ya" pamit Aryo sengaja meninggalkan mereka yah siapa tahu dengan begitu Andy menemukan jodohnya dan tidak berharap Cinta dari Aryo lagi.
Kemudian Aryo memasuki toilet dan buang air kecil. Toilet itu sangat besar seperti toilet mall-mall ada beberapa bilik dan beberapa toilet urin berdiri. Setelah lega kemudian ia membuka pintu keluar toilet saat kepala sudah diluar dilihat nya Andy dan Beni berjalan menuju ke toilet. Dengan sigap Aryo masuk ke toilet lagi dan menuju di dalam bilik lalu ia duduk.

"Aman gak? Takut ada orang" terdengar suara Andy memasuki bilik berdua tepat di sebelah bilik Aryo. Aryo menahan mulutnya jangan sampai keluar suara.
"Santai aja.. Dijamin aman! "suara Beni
Lalu terdengar suara lenguhan-lenguhan dan decak-decak dari mulut mereka seperti tengah berciuman.
"Ahhh shiitt enak sayang.. Isepin putingku sayang.. "
"ah gigit sayang yang kencaang"
"Arrrggghhh "lenguhan Beni
Aryo kemudian melihat bagian bawah bilik sebelah terlihat kedua kaki sedang berjongkok di lantai dan ia tahu betul kalau itu Andy terlihat dari sepatu yang dikenakan dan suara khas Andy.
"Kontholmu gede banget.. Aku suka" Ucap Andy pelan tapi tetap terdengar
"Ohhh shiit terus sayang isepin sayang.. Ahhhh enakan sayang.. "
"Hmmmp hmmp "terdengar suara lenguhan Andy sepertinya mulutnya penuh disumpal sengan konthol Beni.
"Jilat batangku sayang.. Jilat ahhh ..yangg aku pingin masukin ke lobangmu sayang! Biar cepat keluar"
Jantung Aryo berdegub tidak karuan mendengar adegan panas disebelah biliknya. Diliriknya bagian bawah bilik sebelah kaki Andy membelakangi kaki Beni. Mereka sedang penetrasi itu pasti.
"Ahh.. Fuck... Kontolmu panjang banget... Rasanya mentok sayang! "Ansy berbicara dengan nada mendesah
Lalu suara dibalik bilik itu semakin gedubrak gedubrak seirama gerakan hujaman demi hujaman kontol Beni ke Lobang kenikmatan Andy. Semakin lama semakin cepat dan terdengar lebih keras.
"Ayo cepet keluarin yang.. Keburu ada orang ke sini" Andy semakin terburu
"iya sayang... Aku mau keluar... Ahhhh aku keluar sayang. ..
"Arrrhhh Arrghhh argghh" suara Beni tidak terkontrol terdengar sedang klimaks.

The Hot SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang