Pertemuan Pertama

343K 3.1K 210
                                    

                  (Iluatrasi Satriya)

Satria adalah salah satu siswa kelas 2 SMA Negeri 12 Jatinegara, Pendiam dan disegani teman -temannya sedikit jutek tapi termasuk siawa berprestasi. Selain Jago matematika dan sempat menjuarai olimpiade Matematika dia juga gemilang di bidang Olah Raga. Olah raga yang paling dia gemari adalah bulutangkis dan Voli. Tak heran jika dia memiliki tubuh atletis dan tinggi. Tampangnya juga tidak jelek malah tergolong siswa yang tampangnya rupawan dan memiliki daya tarik. Mata nya yang sedikit sipit tapi sayu,gigi rapi, dan senyum menawan membuat siswi siswi tidak hanya se angkatannya namun juga Kakak Kelasnya. Satriya berasal dari keluarga sederhana dan hanya tinggal berdua dengan Ayah nya. Sedangkan Ibu nya pergi tak tahu kemana sejak Ia masih kecil. Kekurangan kasih sayang dari seorang Ibu dan hanya dididik oleh Ayah inilah yang membuat Satriya memiliki sifat yang dingin dan keras.
"Pak...Satriya berangkat sekolah dulu" Pamit Satriya yang sudah rapi mengenakan seragam khas anak SMA dan menggantung jaket hitam di pundaknya kepada Ayahnya yang sedang menjemur cucian.
"Sudah ambil uang sakumu di meja? "tanya Ayah Satriya
"Sudah bro...! Thanks! "ucapnya sambil berjalan menghampiri sepeda dan lalu menaikinya. Ayah Satriya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Satriya.  Meskipun hubungan mereka Ayah dan Anak tapi tidak seperti keluarga lain pada umumnya yang bersopan santun.

"Satriyaaaa... " silih berganti sapaan dari para siswi di sekolah saat melihat Satriya melintas, namun Satriya hanya menggerakkan tanganya melambai ke mereka tanpa kata keluar dari mulutnya.

Kelas sudah dimulai seperti biasa suasana kelas gaduh dan berisik jika seorang pengajar belum memasuki kelas mereka.
"Tahu tidak denger-denger kelas kita akan kedatangan siswa baru pindahan dari Surabaya. Dan katanya dia adalah anak orang yang kaya raya. Punya jaringan bisnis di mana-mana." Cerita salah satu siswi yang sedang bergerombol untuk bergosip yang sudah menjadi kebiasaan pagi-pagi"
"Masak sih?? Ganteng nggak? "tanya siswi lainnya
"Katanya sih ganteng banget gak kalah sama yang ada di depan kita"sahut siswi lainya sambil menunjuk ke arah Satriya. Lalu Satriya menoleh ke mereka
"heyy memangnya kalian sudah pada ngerjain PR yah?? Pagi-pagi pada gosip! "Satriya menegur mereka
"Eh Sat ada tugas ya?? Aduuh aku lupa Mey.. Pinjam PR mu donk!! "Siswi yang bernama Erna itu kebingungan.
"Syukurin..!! " Satriya ketus

Selang beberapa saat Seorang Guru memasuki ruangan kelas, kelas itu yang tadinya gaduh seketika menjadi tenang seperti kuburan.
"Selamat pagi anak-anak!! " sapa seorang guru perempuan itu.
"Pagi bu Guru! " jawaban mereka serempak
"Hari ini kalian kedatangan teman baru pindahan dari Surabaya.. Guntur silakan masuk! "
"Wwwwooooouuww ganteng bangeeeeeett" pujian demi pujian keluar dari mulut murid-murid perempuan kala melihat siswa pindahan itu memasuki ruangan kelas itu. Tampak tubuh yang tegap, atletis, tinggi bahkan lebih tinggi dari Satriya siswa pujaan mereka selama ini namun selalu ketus,kulitnya kuning bersih,pakaian juga pas dan proporsional meskipun tidak memasukan kemeja ke celananya tapi kelihatan sekali jika dia adalah anak orang kaya. Hidung mancung, bibir merah tipis dan tipis yang tidak mencolok namun menambah kesan maskulin.
"Halo Selamat pagi teman-teman namaku Guntur pindahan SMA N 3 Surabaya". Kata Guntur dengan senyum sambil melihat Satriyo di bangku tengah tanpa memperhatikan penghuni kelas yang lain. Sempat beradu pandang Satriya menolehkan mukanya sinis.
"Silakan pilih bangku duduk Guntur! " Sang Guru mempersilakan Guntur untuk memilih bangku.  Lalu Guntur menunjuk Bangku tepat dibelakang Satriya yang sebenarnya sudah ada penghuninya.
"Bisa minggir gak dari situ!!"Guntur mengusir penghuni bangku tersebut dan lalu duduk.
Lalu Guntur mendorong -dorong bangku milik Satriya. Satriya hanya diam tapi lama-lama Guntur dirasa mengganggu.
"Kamu mau apa? "tanya Satriya
"Maaf bro aku hanya mau kenalan sama kamu,Aku Guntur.. " Guntur mengulurkan tanganya untuk menunggu jabat tangan dari Satriya.  Namun Satriya hanya diem dan kembali menghadap ke depan.
"Nama kamu siapa? "tanya Guntur
"Satriya" jawabnya singkat
"Keren namamu bro! "
"ThankS "jawab Satria singkat.

The Hot SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang