Tugas Kelompok

47.9K 1.2K 13
                                    

"tingg tongn " Heri menuju ruang depan dan membukakan pintu rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"tingg tongn " Heri menuju ruang depan dan membukakan pintu rumahnya.
"Eh Aryo.. Masuk Yok..! " Aryo dengan tersenyum sumringah memasuki rumah kakaknya.
"Abis darimana aja tadi? "tanya Heri
"Yah habis dari tempat fitnes bareng teman.. Satriya di mana? Aryo melihat sekeliling ruangan itu.
"Ada dia lagi di atas! ..kamu mandi aja dulu yok! " Saran Heri
"Terus nanti aku tidur di mana? "
"gampang tidur aja sama Satriya.. Ini handuknya! " Heri melempar handuk ke Aryo lalu Aryo menaruhnya di pundak.
Aryo menggunakan kamar mandi di bawah berdekatan dengan dapur dan kamar Heri. Satu persatu ia melucuti pakaiannya dilihatnya sekujur tubuhnya di cermin kamar mandi itu. Lalu dia mengguyur tubuhnya dengan shower. Selepas mandi dan mengenakan pakaian ia berjalan ke atas menaiki tangga menuju kamar Satriya. Kamar Satriya tidak terkunci, terlihat Satriya sedang khusu membaca buku di kasur dengan posisi telungkup.
"Ehhh keponakan ku lagi apa nih? "
"Eh Om Aryo! Kemaren kemana aja dicariin gak nongol! " Satriya menutup bukunya dan membenarkan posisi duduknya.
"Hah.. Om?? "
"Eh iya maap maap Kak Aryo"
"hmmm.. " Aryo membanting tubuhnya di ranjang Satriya yang empuk.
"Kak Aryo mau nginep sini.. Kata Ayahmu ku disuruh tidur di sini"
"Yaudah tidur aja di sini tapi jangan ngiler ya..! " Satriya ikut rebahan disebelah Aryo
"Enak aja.. Aku kalau tidur tuh elegan gak pakai ngiler! "
"Hah bisa aja Kak Aryo! "
"Eh betewe gimana sekolah mu? "Aryo memiringkan badannya menghadap Satriya
"Ya gitu deh.. Biasa aja, oiya aku ada tugas kelompok Matematika selesaiin soal latihan satu buku modul. Karena ngejar bentar lagi ujian catur wulan 3 ini aku nyicil ngerjainya"
"Banyak banget bisa satu buku? Siapa aja kelompokmu? "
"kita berempat salah satunya Guntur yang ketemu kita si foodcourt tempat kita makan" Jelas Satriya
"Temenmu yang bernama Guntur dia baik ya? " aryo melihat Satriya yang sedang menatap langit-langit kamar
"Pada dasarnya dia baik tapi usil dan suka bikin jengkel! "
"Oiya menarik sekali.. Kata Ayahmu kamu sih gak punya teman di sekolah.. Tapi nih kamu punya mana Cakep dan kaya lagi." Aryo menambahkan
"Aku sih bukan mencari teman yang kaya.. Aku hanya ingin berteman orang yang mengerti apa adanya aku dengan sifat asliku. Jadi aku gak perlu berpura-pura menjadi orang yang menyenangkan "
"Yaudah tidur yuk.. Besok malam minggu.. Aku mau ajak kamu jalan-jalan.. Bosen kan di Rumah terus" Aryo memutar badannya dan membenarkan posisi bantalnya
"Ah seriusan. !" Satriya menoleh ke Aryo
"Iya biar tambah asik.. Kamu ajak juga si Guntur! "
"Hmmm oke besok coba dia kuajak semoga aja mau.. HOAAAAAAAAMMM" satriya mulai menguap dan mengantuk lalu tidur. Aryo meraih selimut tebalnya dan menutupi tubuh keponakannya. Dimatikannya lampu utama diganti dengan lampu tidur. Selamat malam semuanya!!

***
Di sebuah ruangan kelas "Tuk.. Tuk.. " Guntur menusuk nusuk kemeja bagian belakang Satriya berkali-kali dengan ujung pena nya. Hal ini sering kali ia lakukan hingga titik titik noda tinta begitu banyak di bagian punggung kemeja Satriya. Guntur melakukan itu biasanya untuk mengajak ngobrol Satriya atau menanyakan pelajaran yang ia tidak ketahui.
"ada apa? Tanya Satriya menoleh ke arah Guntur
"Hari ini kamu ada acara? "
"Gak ada kenapa? " tanya Satriya kembali
"Terus bagaiamana tugas matematika? Apa kamu mau kerjakan sendiri? "
"Aku sudah biasa mengerjakan apapun sendiri" jawab Satriya
"Bagaiaman dengan ku? Aku tak banyak tahu soal soal itu.. Aku ingin kamu ajari aku menyelesaikan persoalannya" Guntur terus berbisik
"Apa untungnya buat aku ngajarin kamu? " Satriya mendongak menaikan alisnya
"Ohh.. Satriya.. Kamu bisa dapatkan apapun yang kamu mau dariku termasuk hatiku jika kamu minta pasti aku kasih! " Guntur terkekeh
"Ah yang bener?? Aku minta hatimu!! Tapi hatimu akan kuberikan ke Banci Kaleng Yudhit! Hahaha" Satriya tertawa
"Ah sialan!! "
"Guntur!!!...ada apa berbisik bisik.. Tolong kamu maju.. Kerjakan soal di papan tulis! " Suara guru itu membuat Guntur mengkerut seketika. Guntur menggaruk-garuk kepalanya dan melirik Satriya untuk membantunya namun Satriya hanya menaikan kedua bahunya dan merapatkan bibirnya. Ah sial Guntur tidak bisa mengerjakan soalnya dengan benar. Alhasil dia disorak teman-temanya dan dihukum berdiri di hadapan teman-temannya. Namun dia tetap senyum percaya diri melihat ke arah Satriya.
"Siapa yang bisa bantu Guntur menyelesaikan soal ini?" Guru melelang soal soal yang ditulisnya di papan tulis. Namun tidak ada siswa lain yang berani membenarkannya.
"Oke.. Coba kamu.. Satriya tolong tunjukan penyelesaiannya!" Kemudian Satriya bangkit menuruti tantangan guru itu. Dengan percaya diri Satriya menyelesaikan soal-soal itu dengan benar.
"Apa satu kelas ini semuanya bodoh kecuali Satriya?? Soal seperti ini saja kalian tidak becus mengerjakan nya!! Padahal sebentar lagi ujian.. Kalian sangat tidak berguna!.. Guntur.. Kembali duduk !" Dengan cengengesan Guntur menuruti perintah sang pengajar.
"Tuk.. Tuk..! " Guntur kembali menusuk punggung atas Satriya hingga Satriya menoleh ke belakang.
"Datanglah ke rumahku selepas pulang sekolah ..aku ada sesuatu buat kamu! Ajari aku Matematika! Lagian aku kelompokmu" Kata Guntur
"Bagaimana dengan sepedaku? "tanya Satriya
"Tinggalkan saja di parkiran sekolah... Kalaupun hilang aku akan ganti yang baru! " Guntur tersenyum
"Bagaiman jika sepeda motormu saja yang ditinggal.. Lalu kamu bonceng aku dengan sepeda ke rumahmu" Usul Satriya
"Wooouww its nice!!!! Setuju" Guntur berbunga-bunga mendengar ide Satriya.. Sudah kebayang rasanya naik sepeda berdua menikmati angin kencang sepanjang jalan. Romantis itu sangat romantis
"Apa yang kamu pikirkan? "Tanya Satriya mengagetkan
"Hmmm gak ada.. " Guntur tersenyum nakal.

***
"Naiklah!! " Perintah Satriya, Guntur menaiki tempat duduk bagian belakang sepeda nya. Rasanya keras.. Tidak ada bantalan membuat pantat pedas rasanya. Oh dikira Guntur akan syahdu dan romantis. Tapi ternyata sangat menyiksa ingin rasanya cepat sampai rumah
"Kenapa lambat sekali kamu kayuhnya? " protes Guntur
"Kenapa buru-buru.. Nikmati saja jalannya bukankah jalanan ini indah.. Lihatlah pohon-pohon di sekeliling kita sudah berbunga bermekaran."
"Iya indah.. Tapi tempat duduk saya membuat pantatku panas.. Kenapa tidak kamu taruh bantalan! Guntur kesal
"Hahaha aku gak pernah kepikiran bakalan memberi tumpangan ke orang sebelumnya.. Jadi kau orang pertama harusnya kamu senang! " Satriya tertawa puas
"Iyaah aku sangat bahagia... Sampai membuat kedua mataku terharu mengeluarkan air mata" Ucap Guntur

Tak lama kemudian dengan arahan dari Guntur sampailah mereka ke rumah Guntur. Belum memasuki pintu gerbang Guntur langsung turun karena tidak tahan dengan rasa panas di pantatnya. Satriya terbelalak matanya melihat rumah bak istana. "Cekrekk" Satriya menoleh ke belakang dan pintu gerbang tertutup secara otomatis.

"Silakan tuan muda!! " Guntur menunduk mempersilakan Tamu spesialnya.
"Wao besar sekali Rumah kamu.." Lalu mata Satriya tertuju kolam renang yang bersih dan tampak segar
"Apa kamu bisa renang? "tanya Guntur
"Bisa... Aku sudah terbiasa.. Kelihatan nya asik berenang di sana" Jawab Satriya
"Bagaimana kalo kita nanti balapan renang siapa yang kalah harus menuruti kemauan pemenangnya, setuju? " Tantang Guntur
"Hmm siapa takut.. Pasti aku kok yang menang. " Satriya penuh percaya diri.

Lalu mereka memasuki ruangan rumah Guntur. Guntur mempersilakan Satriya memasuki kamarnya. Satriya takjub melihat isi ruangan pribadi Guntur yang dipenuhi pernak pernik Leego.
"Kamu suka koleksi Leego? Tanya Satriya
"Hmm seperti yang kamu lihat.. Tunggu sebentar aku mau buang air kecil! " Guntur berpamitan.
Satriya berkeliling melihat seisi ruangan Guntur ini. Sampau ia menemukan sebuah buku semacam buku catatan. Dibuka nya lembar demi lembar tak disangka ia menemukan photo dirinya dengan caption "My Lovely Boy". Dan adapula photo seorang gadis cantik mungkin itu pacar Guntur.

"Hah lega.." suara Guntur mengagetkan dengan sigap Satriya menaruh buku itu kembali. Dihadapan Satriya melepas bajunya satu persatu dan hanya tampil dengan celana dalam.
"Kamu mau ngapain ?" Satriya
"Katanya mau balapan renang? Lepas juga bajumu..! "lalu Satriya juga melepas busananya. Dan menyisakan Celana dalam,

Btw Teri makasih
Buat para reader yang udah vote
Ceitaku

The Hot SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang