CERITA MANUSIA PURBA

1.2K 45 5
                                    

Modernitas bagai tak terbendung menembus setiap lapisan ozon bumi,berikut hampir seluruh lapisan masyarakat.Internet salah satu buktinya.Dunia internet bagaikan wabah penyakit yang seketika meracuni pola hidup manusia.

Tidak dapat di pungkiri,segala sesuatu pasti akan punya dampak baik dan buruk.Begitupun internet bagi kehidupan.Kabar baiknya,internet memudahkan bagi manusia malas.Kabar buruknya,banyak.Namun kembali lagi pada kebijakan pengguna,percuma menyalahkan internet,sebab manusia bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Beberapa waktu belakangan,sosial media bermunculan bak jamur di musim hujan.Tentu ini menjadikan dunia internet semakin menarik.Buat yang suka pamer foto,ada Instagram.Buat yang suka tongkrong membaca berita hoaks,ada facebook.Buat chat sama gebetan ada Whats app,BBM dan semisalnya.

Nah,sebagai pengguna sosial media.Tentu ini menjadi ajang untuk kita bersosialisasi lebih luas dan terbuka.Pamer foto berarti akan di lihat orang lain.Menulis status,akan di baca orang lain.Dan semoga saat kamu chat gebetan,Aku hanya mendo-akan --- semoga di balas sesuai harapan.

Sebagai orang rimba,sesering-seringnya Aku melanglang buana ke gunung atau ke pantai yang krisis jaringan internet,Aku juga juga aktif di sosial media.Di wattpad ini salah satunya.Ini menandakan bahwa,meskipun pemikiranku gagal modern,bukan berarti Aku telah mati di telan zaman purba.

Namun ada kebiasan buruk jika orang purba ini menggunakan internet,sosial media khususnya.Aku menggunakan sosial media sebagai media menumpah seluk beluk pemikiran.Kalau lagi upload foto,sering Aku membumbuinya dengan caption.Entah itu berupa kata-kata syahdu atau kata-kata yang menurut orang "jorok".Kalau lagi bikin status,paling sering membagi buah pemikiran atau opini pribadi.Termasuk sekarang ini.Ini adalah bab opini.Dan kalau sedang chat,Aku selalu jual mahal pada orang yang tak akrab.Bukan apa-apa,Aku tidak ingin jadi brankas untuk orang itu menaruh harapan rahasianya.

Tapi ada satu kerisauan yang kemudian muncul bersamaan dengan istilah stalker di sosial media.Dimana seseorang coba memata-matai aktivitas kita.Mencari tau tentang segala yang ingin di ketahui orang lain tentang kita.Parahnya,di sosial media juga itu lebih horror dari rumah hantu.Kadang ada orang iseng yang punya hobby menteror.

Sedikit pengalaman,karena beberapa tulisan tentang opini saya kurang berkenan bagi beberapa pihak.Aku beberapa kali di teror.Ada yang mengancam sampai memaki di luar batas kewajaran yang telah Aku tetapkan.Pun,ada juga penjiplak yang mengklaim karya pribadiku.Terparah,ketika Akun sosial mediaku di rampas orang lain dalam kurun waktu cukup lama,sebelum Aku sendiri menyadarinya.

Nah,terkadang zaman purbaku memang lebih tenang dan damai.Tapi Aku juga tetap realistis,bahwa modernitas tak lagi bisa di bendung.

Menggunakan kecanggihan internet dengan bijak adalah tantangan tersendiri.Positif atau negatifnya tergantung manusianya.

Sosial media hanyalah sekedar tempat bersosialisasi dengan tidak nyata di dunia maya.Semua hanya bicara tentang pemikiran tanpa melibatkan emosi.Beda halnya dengan dunia nyata.Melibatkan perasaan di dunia maya hanya akan merusak jiwa.Cacian atau perlakuan di dunia maya adalah tetap maya,ada yang serius menanggapi.Tetapi Aku lebih memilih menganggapnya hiburan.

Aku hanya berbagi tentang aktivitas pribadiku yang menurutku tidak berlebihan dan bisa menjadi pelajaran buat sesama pengguna sosial media.Karena menurutku,tidak semua mesti di umbar ke banyak orang seolah-olah mengharapkan ada yang akan perduli.

Dan sampai saat ini,Aku masih lebih tertarik dengan tantangan nyata.Hidup dalam semesta yang benar-benar nyata.Sosial media dan Internet tidak lebih dari sekedar hiburan bagiku.Tidak lebih dan mungkin bisa kurang.Di dunia maya Aku selalu merasa terancam dan tidak aman.Beruntung,Aku selalu punya cara untuk menciptakan kenyamanan.Salah satunya,tidak melibatkan perasaan.

Mengutip kata bijak "Jika tak aman,ciptakan rasa nyaman".

DISKUSI ANAK MUDAWhere stories live. Discover now