Detik-detik Dilantik Jadi Ayah

31 3 0
                                    

Sekarang sudah pukul dua dini hari. Saya sedang menjalankan tugas khusus yang tingkat kemudahan ataupun kesulitannya sangat sulit diukur.

Ini bukan tentang pengintaian karena saya tidak sedang bertugas sebagai intelejen, melainkan saya sedang bertugas sebagai ayah yang dengan senang hati menjaga bayi. Ini rutinitas baru yang membutuhkan kesabaran.

Ya, baru beberapa hari yang lalu, seorang bayi hadir di bumi dan langsung melantik saya menjadi seorang ayah. Tentu tidak mungkin saya menolak, sebab memang sudah otomatis begitu dikarenakan ia adalah tercipta setelah saya melakukan misi rahasia bersama dengan ibunya.

Pada malam itu, saya benar-benar menjadi saksi langsung dari proses panjang kelahirannya. Dimana saya semakin tersadarkan saat melihat ia dan ibunya berjibaku dan bekerjasama dengan amat keras untuk melalui proses persalinan. Bahwa sesungguhnya, perempuan itu hebat, sangat hebat.

Sebagai yang membersamai mereka, saya sedikit emosional karena tidak bisa berbuat banyak, kecuali memberikan dorongan psikologi kepada istri saya. Entahlah, sepertinya saya tidak memberi banyak dampak, karena saya tahu bahwa ada rasa sakit yang ia rasakan. Kemudian membuat saya berjanji dalam hati : saya akan menjaga kalian dengan segala yang saya miliki dan tidak saya miliki.

Prosesnya cukup panjang dan membuat saya tegang. Saya sepertinya mengalami ketakutan dan rasa penasaran sekaligus cemas disaat yang bersamaan.

Namun kemudian akhirnya semua berjalan baik dan hadirlah seorang yang dengan bahasa tangis seolah mengatakan padaku : Saat ini, dengan segala kepercayaan penuh, saya menobatkan Anda sebagai ayah saya.

Kelegaan akhirnya mulai merambat ke dalam tubuh dan pikiran saya setelah semua dipastikan aman dan baik-baik saja. Pun aku tidak bisa mengelak dari rasa haru meskipun tidak harus ada air mata yang menetes.

Dan petualangan baru dengan status baru sebagai ayah harus aku jalani dengan suka cita. Ini menarik, sebab kurasa saya harus belajar banyak hal baru yang sepertinya lebih sulit ketimbang merangkum ribuan halaman sebuah buku.

Memang terasa aneh. Tapi sejauh ini membuat aku senang terlibat banyak.

Berkat saya menyadari bahwa apa yang dirasakan ibunya jauh lebih besar, maka saya memilih untuk menjadi ayah yang lebih bisa menghargai mereka. Sebisa mungkin, saya ingin menjadi banyak melibatkan diri untuk merawatnya saat ini.

Persetan dengan anggapan bahwa adalah tugas wajib dan hanya seorang ibu mengurusi dan membesarkan anaknya. Saya ingin mengambil porsi yang sebisa mungkin membuat saya dan ibunya mampu bekerjasama dalam segala situasi dan keadaan. Apa yang bisa saya lakukan akan saya kerjakan untuk Si Bayi, kecuali urusan yang memang saya tidak memiliki kemampuan untuk hal itu.

Sebagai seorang ayah baru, saya bersemangat dan mengharapkan bisa selalu dan terus hadir untuk keluarga kecil kami. Ini akan menjadi momentum penting yang sepertinya akan kembali merubah cara pandangku melihat dunia.

Sebagai ucapan terimakasih atas pelantikan ini. Saya berharap, anak kami akan tumbuh dan menjadi manusia yang mampu menyelami dan menyadari makna hidup dari segala kesenangan dan kesulitan yang akan hadir dalam waktu ke depan.

Berbahagialah saya.

DISKUSI ANAK MUDAWhere stories live. Discover now