BAB 29

2.5K 119 46
                                    

Sosial media merupakan suatu jalan satu-satunya bagi Sam untuk mengetahui informasi-informasi terbaru tentang Mil, karena hanya di tempat itulah Sam bisa mengetahui update an tentang gadis berambut hitam panjang itu--tanpa harus menanyakan nya secara langsung kepada Mil atau mengkepoi orang-orang terdekatnya. Sebab, Sam tidak memiliki nyali yang cukup untuk berinteraksi secara langsung dengan orang-orang Indonesia, selebihnya dengan orang yang tidak ia kenal.

Sekarang, jemari tangannya terus mengscroll akun instagram milik Mil yang ternyata tidak terkunci. Ada 45 post di akun itu. Dengan jumlah 785 followers  dan 120 following. Bio instagram Mil juga tidak terlihat aneh,

Smadel'16
📍JKT, Indonesia

Hal pertama yang membuat Sam tersenyum ketika menjelajahi akun instagram milik Mil ialah melihat foto profile gadis itu. Mil memanjang foto selfie nya yang menggunakan pink hoodie. Rambut hitamnya ia biarkan terurai. Cantik, menggemaskan, dan berhasil membuat Sam tersenyum maksimal--itulah kata-kata yang pas untuk menggambarkan suasana hati Sam saat ini.

Jemari tangan laki-laki itu mulai menjelajahi tiap postingan-postingan akun instagram milik Mil. Ternyata, Mil banyak mengunggah foto bersama teman-temannya--mulai dari saat di kelas, mengikuti ekstrakulikuler musik, baris-berbaris ketika pramuka, hiking  dan berkumpul ketika api unggun--saat sedang berkemah--dan masih banyak lagi. Namun, ada beberapa postingan yang terlihat menyebalkan bagi Sam. Jumlahnya sekitar 17 postingan--foto Mil bersama Max. 17 postingan Mil bersama Max bukan hanya sekedar foto selfie, melainkan mereka juga melakukan kegiatan-kegiatan lainnya. Likes dan comment postingan itupun juga tak kalah membuat Sam kesal. Sebab, banyak teman-teman maupun followers Mil yang berkeomentar jika mereka sangat menyukai hubungan antara Max dan Mil. Tidak hanya itu, hampir 89% juga mengatakan jika Mil dan Max lebih cocok untuk menjadi pasangan, dibanding hanya sekedar hubungan persahabatan.

Sudah sangat jelas, Sam semakin kesal setelah mengetahui semua hal itu.

"Jangan kebanyakan kepoin dia."

Suara familier itu sukses membuat Sam kaget dan spontan membalik handphone nya. Ia juga spontan melirik kearah sumber suara--diamping kanannya, ada Sarah yang tersenyum kearah Sam dalam artian meledek.

"Kalau suka, tembak dong," Sarah menggoda anak semata wayangnya lagi.

"Apaan sih Mah," dengus Sam--berusaha tidak memperlihatkan rasa malu nya.

"Ntar buruan diambil orang loh!" Sarah tertawa kecil. Sedangkan Sam hanya terdiam untuk beberapa saat.

Melihat ekspresi wajah Sam yang berubah dari malu menjadi datar, Sarah lantas memilih untuk duduk disamping Putra nya itu--dengan sedikit perasaan khawatir jika terjadi apa-apa dengan Sam.

"Kamu nggak ada masalah kan?" Sarah bertanya lembut, disambut oleh gelengan Sam yang cepat.

Beberapa detik kemudian, Sam melirik ke arah Sarah. "Can I ask you something?"

"Yes, of course Sam."

"Apa aku pantas buat dapatin Mil?"

Satu kalimat yang diucapkan oleh Sam sungguh membuat Sarah memperlihatkan senyum manis dan tatapan teduhnya--layaknya seorang Ibu yang benar-benar peduli pada anaknya.

"Mil pantas buat dapatin cowok yang baik, nggak nakal, sopan, bisa ngertiin dia, perhatian sama dia, hormat sama orang tuanya, dan ganteng. Kenapa? Ya, karena Mil itu adalah perempuan baik-baik yang pernah Mamah kenal. Dia beda sama perempuan lain. Banyak keunikan yang dia miliki. Multitalent  dan nggak pernah nangis-nangis nggak jelas. Dia nggak pernah nunjukin kalau dia lagi lemah atau mungkin memang lemah, di depan orang lain. Dia juga punya prinsip orang lain aja bisa, masa aku nggak bisa?" Sarah terdiam sesaat. "Dan menurut Mamah, cuman kamu yang pantas dapatin Mil. Kamu memenuhi semua kriteria yang ditetapkan oleh Bunda nya Mil. Bahkan, Mamah yakin banget kalau Mil juga pengen kamu yang jadi pasangannya, percaya deh sama Mamah."

Wajah kaku Sam perlahan berubah--menjadi lebih nyaman untuk dipandang. Sam tidak lagi merasa terbenani oleh pikiran-pikiran yang selalu mengusik hatinya--tentang Mil. Jawaban yang Sarah lontarkan cukup membuat Sam lega dan yakin, kalau dia pasti bisa mendapatkan hati Mil.

"Mah,  boleh akumengajukan 1 permintaan yang penting? " Sam bertanya lagi.

"Apa itu, Sayang?"

Sebelum mulai untuk berbicara lagi, Sam menarik napasnya dalam-dalam kemudian memnghebuskannya. Ini adalah saat yang tepat untuk ia jujur kepada Ibu kandungnya sendiri, tentang perasaan dan keinginan dia yang sebenarnya.

Perlahan, Sam meraih tangan kiri Sarah dan mengelusnya perlahan. Sesekali ia tersenyum manis dihadapan Sarah, meskipun terlihat sangat kecil.

"Sebelum kembali ke London, aku mau melamar Mil. Apa Mamah setuju?" Sam bertanya, untuk kesekian kalinya lagi.

***

yeeee update lagi, setelah berbulan-bulan di pending wkwk🙈

Max & Mil [Completed]Where stories live. Discover now