BAB 15

2.2K 132 32
                                    

*puter lagunya yaa. dan jangan lupa baca ceritanya. karena kalian bakalan ngerti kok, kenapa lagu ini yang gue pakai--setelah baca ceritanya😉*

Where should we run to?

We got the world in our hands and we're ready to play.

They say we're wasted.

But how can we waste it if we're loving every day?

Okay, I got the keys to the universe so stay.

With me, 'cause I got the keys, baby.

Don't wanna wake up one day wishing that we'd done more.

I wanna live fast and never look back, that's what we here for.

Don't wanna wake up one day wondering "where'd it all go?".

'Cause we'll be home before we know, I wanna hear you sing it.

Hey, mama, don't stress your mind.

We coming home tonight.

Hey, mama, we gonna be alright.

Dry those eyes.

We'll be back in the morning when the sun starts to rise.

So mama, don't stress your mind.

So mama, don't stress your mind.

Mama, mama, mama, hey.

We coming home tonight.

Mama, mama, mama, hey.

We coming home tonight.

Alunan musik yang menggema diseluruh penjuru ruang modern dance terdengar oleh Max dan Mil saat mereka melewati area ruangan itu. Sebuah celah yang sedikit terlihat oleh Mil-melalui kaca jendela ruangan tersebut-memperlihatkan beberapa anak yang mengikuti ekstrakulikuler modern dance sedang latihan. Mereka nampak fokus berlatih, menyesuaikan koreografi yang telah ditentukan, dan tak lupa menaati peraturan yang diperintahkan oleh sang pelatih. Alunan musik dance yang menggema itu justru membuat telinga Max kebisingan. Oleh karena nya lah, Max mempercepat langkahnya menuju ruang musik-tentunya meninggalkan Mil yang melangkah pelan seraya memperhatikan kearah celah-celah yang memperlihatkan anak-anak modern dance itu.

"Serius amat mereka latihan," Mil bergeming pelan, pandangannya masih tertuju kearah ruang modern dance itu. "Emangnya bakalan ada acara ya, Max?"

1 detik..

2 detik..

3 detik..

Mil memalingkan pandangannya-mencari-cari sosok Max yang tiba-tiba hilang disampingnya. Ia membawa perasaan bingung bercampur kesal bercampur geram itu menuju ruang musik. Ia sangat yakin, Max meninggalkannya diam-diam tadi-saat dirinya fokus melihat kearah anak-anak modern dance yang sedang latihan.

Sungguh menyebalkan.

Dengan perasaan kesal, Mil kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang seni musik-seorang diri. Untungnya letak ruang musik tidak terlalu jauh dari ruang modern dance, hanya berjarak dua ruangan saja. Sehingga, Mil tidak membutuhkan waktu lama untuk menuju ruang seni musik.

Mil memasuki area ruang musik yang sudah ramai. Beberapa anak-anak seni musik bagian vokal maupun bagian alat musik berkumpul disana. Mereka tengah asik bercakap ria, sembari menunggu kedatangan Pak Yoga dan Bu Sonya. Ada yang duduk-duduk santai di lantai ruangan, ada pula yang sibuk mengurus kabel listrik yang tersambung ke alat-alat musik yang ada di ruang itu.

Max & Mil [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang