"Seperti biasa?"
Suara itu menyambutku dalam kedai
Suara yang selalu menghampiriku ketika kakiku melangkah untuk masuk
"Tidak hari ini tambahkan secangkir kopi." ujarku padanya
"Sedang menunggu yaa neng?"
Pertanyaan itu datang tanpa menuai jawaban.
Hanya senyuman yang kuberikan padanya
Aku tidak sedang menunggu
Tapi aku sedang mengundang rindu
Memghirup aroma kopi yang selalu ditegungknya saat bersamaku
Aku bukan penikmat kopi
Lidahku pun tak pernah menyesap kopi
Aku aku hanya seorang teman untuk meneguk kopi yang menikmati aroma kopi
Kini sang penikmat telah melangkahkan kakinya entah kemana
Berpaling dari secangkir kopi yang selalu ku seduh untuknya
Tak ada lagi cerita pagi bersama secangkir kopi
Hari ini aku memesan secangkir kopi
Untuk menghirup aroma rindu
Tanpa menyeduh
Secangkir kopi terhidang
Tanpa menyesapnya
Aku menuai rindu
Ini secangkir rindu pada aroma kopi yang selalu ada setiap pagi sebelum kamu memutuskan untuk pergi
Medan, 30 January 2018
-Caroline Sambuaga-
ESTÁS LEYENDO
Catatan Hati (Kumpulan Puisi)
PoesíaRank in Poetry #28 [17-04-2018] Tentang sebuah perjalanan rasa yang dituangkan dalam kata-kata. Sebuah kumpulan kata yang aku tuangkan dari luapan perasaan. Sebuah perjalanan hati yang memberi catatan dalam kisahnya. Tak hanya bibir yang dapat bicar...