Ada masa,
dimana kita tidak dapat memilih..
Ada masa
dimana kita dapat memutuskan untuk memilih..
Bisakah aku memilih ibu ku?
Tentu saja jawabannya TIDAK
Tapi aku dapat memutuskan untuk memilih menerimanya sebagai ibuku..
Dalam hidup Tuhan membiarkan aku memilih segala sesuatunya..
Dia tidak mengendalikanku dalam sikap yang otoriter..
Tapi ada dua hal yang tidak dapat aku tentukan dalam ketetapanNya
LAHIR & MATI
Hidup pasti ada kelahiran dan ada kematian..
Kau tidak pernah bisa memilih dilahirkan oleh siapa?
Dari suku mana?
Dan agamanya apa?
Aku juga tidak bisa memilih
Kapan waktu untuk mati?
Mati dengan cara apa?
Dan mati dimana?
Semua di bawah ketetapanNya
Tidak ada seorangpun yang bisa memilih dan bernegosiasi dengan Tuhan tentang lahir dan mati..
Layakkah aku dipersalahkan ketika aku menjadi berbeda?
Mampukah aku menyalahkan Tuhan atas terciptanya perbedaan?
Hidupku hanya sebuah warisan dari ketetapan Tuhan dalam penciptaann
Nya..
Aku tidak bisa memilih ibuku
Sama seperti ibu tidak bisa memilih garis keturunannya..
Kami hanya bagian dari ketetapan Sang Khalik ..
Mempeributkan sesuatu yang sudah diwariskan..
Banyak jiwa membunuh menuntut harta..
Membunuh seolah mendapatkan warisan
Berharap menghilangkan perbedaan
Jangan mimpi menjadi Tuhan hanya jeruji besi menantimu..
Jangan bodoh berdiri di tiang radikalisme itu hanya menghancurkanmu..
Tuhan memilih ibuku
Ibuku mewariskan garis keturunannya padaku
Aku tidak bisa memilih tapi Tuhan memilihkannya
Aku percaya Tuhan mewariskan yang terbaik..
MEDAN, 24 MEI 2017
Caroline Sambuaga
YOU ARE READING
Catatan Hati (Kumpulan Puisi)
PoetryRank in Poetry #28 [17-04-2018] Tentang sebuah perjalanan rasa yang dituangkan dalam kata-kata. Sebuah kumpulan kata yang aku tuangkan dari luapan perasaan. Sebuah perjalanan hati yang memberi catatan dalam kisahnya. Tak hanya bibir yang dapat bicar...
