Hujan, Kopi , dan Kamu

1.2K 22 1
                                    


Apakah kamu pernah menantikan hujan?

Aku sangat menyukai aroma tanah yang bertemu air ketika hujan datang.

Dua unsur bumi yang berbaur menjadi satu.

Aku suka tetesannya yang menyentuh kulit,
Menyiramiku hingga basah.

Aku menikmati tetesannya.
Mendekap dingin yang mulai menyentuh raga.

Di bawah hujan aku bisa meneteskan air mata tanpa kasat mata.

Air mata berbaur dalam hujan menelan sendu.

Aku mencintai hujan.

Dan ketika hujan turun takdir selalu membawaku bertemu denganmu.

Ditemani secangkir kopi menantang hujan, menghangatkan jiwa yang terluka.

Kepulan asap dan aroma kopi menyentuh indra , membawa ketenangan pada hati yang bimbang.

Duduk menikmati kopi, melihat hujan, lalu ada kamu.

Hujan, kopi, dan kamu.

Mulai menjadi candu dalam keseharianku.

Menjadi takdir yang menghangatkan hati yang membeku.

Menghadirkan cinta pada hati yang mulai meragu.

Hujan,  kopi,  dan kamu

Menjadi alunan melodi yang akan menemaniku menari di bawah hujan

Kali ini tanpa air mata.


Medan, 7 Juni 2017

Caroline Sambuaga

Catatan Hati (Kumpulan Puisi)Where stories live. Discover now