Ia sampai di kelasnya.

Aira dan Hana yang sudah datang dari tadi segera menghampiri Rania.

"Eh, lo udah dengar?" Tanya Hana membuka percakapan.

"Dengar apa?" Tanya balik Rania yang tidak mengerti.

Aira yang mendengar itu langsung marah. "Ternyata emang benar, itu semua pasti ulah Rizal!"

Rania menaruh tas ransel-nya di kursi.
"Jelasin dari pertama biar gue paham!" Pinta Rania tidak sabaran.

"Jadi gini, dari tadi anak-anak di hebohkan oleh berita Rizal, katanya dia gak jadi ikut kejuaraan basket gara-gara lo." Jelas Hana yang mukanya mulai khawatir.

"Maksudnya?" Tanya Rania yang belum paham.

"Kata si Andre (teman Rizal), kemarin lo udah nolak dia dan ditendang oleh gue." Kata Aira yang kali ini menjelaskan.

"Jadinya dia patah hati dan perutnya sakit deh, sok gak mau tanding!" Tambah Hana.

"Jadi, hampir seisi Sekolah sekarang nyalahin lo dan Aira." Lanjut Hana.

Akhirnya Rania bersuara.
"Duh, ini gak benar! Aira nendang Rizal itu kan karena dia narik tangan gue."

"Pantas aja, tadi gue jalan eh anak-anak pada liatin gue dengan tatapan berasa kayak gue jadi narapidana." Celetuk Rania sebal.

"Bisa aja ini rencana balas dendam Rizal, kemarin dia ngomong." Ucap Aira yang kemarin mendengarnya.

Hana memberikan sebuah solusi,
"Sekarang kita gak usah keluar kelas dulu."

"Gue gak setuju! kita gak boleh sembunyi gitu aja, kalau kita sembunyi, itu tandanya salah kita!" protes Aira yang memang karakternya sangat berani.

8 jam berlalu, mereka memutuskan untuk tidak keluar kelas atas permintaan Hana.

[Sepulang Sekolah]

"Duh, gue jam setengah 3 mau ke sanggar, berarti setengah jam lagi! Gue duluan ya!" Seru Hana kemudian berlari menaiki mobil.

"Iya," ucap Rania dan Aira.

Sekarang giliran Aira yang terlihat panik.
"Duh, Mati gue! Gue mau ada latihan taekwondo jam 3, kalo telat habislah nyawa gue!"

"Lo gak papa kalau harus pulang sendiri?" Tanya Aira.

"Gak papa, lagian Rizal kan gak masuk," jawab Rania.

"Ok, bye Ran!" Seru Aira.

Rania akhirnya berjalan menuju halte bus.
Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang mencegatnya.

"Tunggu!" Ujar laki-laki itu.

Dilihatnya laki-laki itu juga merupakan seorang siswa SMA yang sama dengannya.
"Kenapa?" Tanya nya.

"Rania, kan?" Tanya laki-laki itu.

"Iya, ada apa?"

"Ikut gue, penting!" Seru nya sambil berjalan.

"Kemana?" Tanya nya polos.

Lost SoulsWhere stories live. Discover now