9. Penolakan yang kedua kalinya

3.1K 107 0
                                    

Sekarang ketiga gadis itu sedang mengobrol di kelas mereka sembari menunggu guru yang akan datang.

Diantara mereka ber-3, Rania lah yang paling populer karena memiliki wajah yang cantik dan kulit yang putih-mulus, dan juga karena prestasinya, Rania juga pemegang sabuk hitam karate, sedangkan Aira dikenal sebagai cewek yang cantik tapi sedikit tomboy ia juga pandai bela diri, sedangkan Hana adalah perempuan yang feminim, ia mengikuti ekstrakurikuler menari ballet, yang juga tidak kalah cantik dari mereka ber-2.

"Hei, kalian mau gak main ke rumah gue?" Tanya Hana sambil membenarkan poni nya yang sedikit kusut.

"Emang ada apa?" Tanya Aira. Yang merasa tumben-tumbenan ia akan bermain ke rumah Hana.

"Orang tua gue lagi ke Brunei, lagian nanti kita dipulangkan jam 12 siang kok. mau gak?" Tanya nya lagi.

"Lo tau dari mana kalo pulang jam 12?" Tanya Aira.

"Dari anak OSIS, temen gue anak OSIS. Soalnya guru-guru nya mau pada rapat untuk persiapan UNBK kelas 12," Jelas Hana

"Gue mungkin boleh-boleh aja, tapi gak tau deh Rania," jawab Aira.

"Lo boleh Ran?" Tanya Aira.

Rania kala itu sedang melamun, ia bahkan tidak tahu apa yang dibicarakan oleh teman-teman nya.

"Ran?" Panggil Aira lagi.

"Eeh.. iya ada apa?" Jawabnya terbata-bata.

"Lo mikirin apa sih? Mau ikut gak?" Tanya Aira mulai gemas.

"Ikut kemana?" Tanya Rania pada Aira.

"Astaga, jadi sejak tadi lo gak konek ya kita bicarakan apa?" Aira mulai emosi.

"Udah-udah... biar gue aja yang jelasin," lerai Hana agar tidak terjadi keributan.

"Jadi gini, gue tanya ke lo dan Aira, mau gak main ke rumah gue pulang sekolah?" Jelas Hana.

"Gue telpon bunda gue dulu ya minta izin, tapi sih biasanya boleh," jawab Rania mangut-mangut.

"Ok deh."

"Gue juga sms ibu dulu ya," kata Aira, lalu ia mengirim sebuah pesan yang berisikan izin untuk main.
Selang 3 menit kemudian, ibu Aira pun memperbolehkannya.

Rania mengambil ponsel nya bermaksud menelpon bunda-nya, tetapi pak Wawan sudah terlebih dulu masuk.

***

Jam 12 pun akhirnya tiba, anak-anak murid yang tidak tahu berita pulang cepat, langsung bersorak gembira, seperti anak-anak TK saja.

"Tuh kan, gue bilang apa," ucap Hana tertawa.

"Iya-iya, hari ini kita lagi beruntung." Timpal Aira cekikikan.

Ketua kelas pun menyiapkan doa dan akhirnya mereka pulang.

"Gue mau telpon bunda dulu ya, kalian duluan aja ke gerbangnya." Ucap Rania sambil membuka ponselnya.

"Kenapa gak di luar aja sekalian jalan?" Tanya Hana.

"Diluar itu berisik banget, lo liat aja tuh si Arkan sama teman-teman nya gara-gara pulang cepat heboh nya minta ampun," jawab Rania sambil menunjuk ke luar jendela kelas, Arkan sedang menaiki punggung temannya sambil joget-joget tidak jelas.

"Yaudah deh, gue sama Hana naik ke mobil duluan ya. Ntar lo masuk aja ke mobil gue, gue tunggu nya disana." Jawab Aira.

Rania akhirnya menelpon bunda-nya, 1 menit kemudian, diangkat nya.

Iya kok bun, aku ga sampe malam dirumah Hana, bunda gak usah khawatir. Assalamualaikum.

Itulah kalimat terakhir yang dilontarkan Rania kepada bunda-nya.

Lost SoulsWhere stories live. Discover now