•Part Seventeen•

1.1K 36 0
                                    

"Lo?"

Dimas -sahabat Bryan- yang kini berada di hadapannya Beatriz. Dimas menatap Beatriz dengan penuh tanya.

"Lo ngapain disini Be? Mana Bryan?"

"B-Bryan lagi pergi sama Lissa." Ucap Beatriz sesekali dengan isakannya. Tapi mengingat Dimas yang menyebutkan nama laki-laki membuat dirinya semakin terenyuh dan sedih. Air mata pun kembali turun dengan deras.

"Loh? Be? Ko lo nangis sih? Eh jangan nangis dong" Dimas mulai was-was atau khawatir. Ia pun membawa Beatriz masuk ke dalam mobil.

"Be, lo kok bisa ada di situ sih? Terus kenapa lo tiba-tiba nangis tadi? Lo bisa cerita ke gue kok kalo lo ga mau cerita ke siapa-siapa."

"Ceritanya... hiks.. panjang Dim"

"Gak papa mumpung macet ini. Ayo cerita"

"Jadi gini..."

Beatriz mulai bercerita asal muasal ia bisa berpacaran dengan Darrel karena apa. Lalu putus karena apa, lanjut ke Darrel yang tiba-tiba datang lagi dan meminta maaf dan ingin kembali lagi bersama Beatriz. Lalu dilanjut dengan Dyto yang mulai mendekatinya saat ia dan Darrel sudah tak bersama lagi. Lalu firasat buruknya juga kejadian saat melihat pemandangan tadi. Dimas merasa kesal kepada dua cowo itu, kenapa mereka dengan teganya menyakiti hati seorang perempuan polos sepertinya? Dan hanya menggunakannya saja? Beatriz bukanlah boneka! Ia adalah manusia yang masih punya hati dan pikiran. Ia bukanlah benda yang sekali pakai lalu buang ke tempat sampah!

Poor Beatriz. Dimas mengerti bagaimana jadi dirinya. Disakiti walau dirinya tak salah sama sekali karena Dimas juga dulu pernah merasakan hal yang sama. Waktu SMP ia menyukai seorang gadis tapi ia diputuskan karena gadis yang ia sukai memilih laki-laki yang lebih kaya darinya. Lalu tiba-tiba ada seorang gadis lagi yang mendekatinya tapi Dimas tak menyukainya, ia tetap menunggu si gadis yang telah memutuskannya. Dimas selalu mengejar-ngejarnya tapi gadis pertama tak peduli, ia selalu mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati siapapun tapi untuk Dimas itu adalah kata-kata indah yang keluar dari mulutnya. Gadis yang menyukai Dimas tentu saja tak bisa diam saja tak bergeming. Ia sudah menyuruh Dimas untuk moveon tapi Dimas tak bisa. Sampai suatu hari gadis itu pergi ke luar negeri untuk pembelajaran, disitu lah Dimas mulai moveon dan memulai hari baru. Gadis yang menyukai Dimas bagaimana? Ia juga pindah ke Yogyakarta bersama keluarganya.

Dimas sesekali melirik Beatriz yang sedang bercerita sambil mengeluarkan air mata. Dimas merasa sedih, iba, kasihan, kesal dan geram. Kedua pria itu -Darrel dan Dyto- benar-benar membuatnya kesal. Untung saja Beatriz cerita tentang hal ini kepadanya, kalau kepada Bryan pasti dia sudah dipindah sekolahkan ke sekolah lain.

Dimas mengambil tissue yang ada di dalam dasbor dan memberikannya kepada Beatriz.

"Jadi gitu, gue pernah ngalamin hal serupa kaya lo. Gue suka sama tapi ada cewe lain juga yang suka dan setia nunggu gue. Entah gue harus pilih cewe yang gue suka atau cewe yang suka sama gue. Disitu gue bingung, sampe gue udah mutusin buat milih cewe yang suka sama gue tapi ternyata dia udah pergi ke Yogyakarta dan ninggalin gue gitu aja. Dan sekarang gue ga akan ngulangin kesalahan gue buat kedua kalinya. Gue pengen tetep sama Jilly. Gue udah terlanjur sayang sama dia. Mulai dari kecerobohan dia sampe sekarang dia sukses bikin gue jatuh cinta sama dia. Saran gue sih yaaa lo kalo mau ninggalin mereka pikir-pikir dulu deh. Ga semua cowo kaya begitu. Contohnya gue. Cari pacar yang ga ngerusak diri lo"

"Tapi gue selalu ketemu cowo yang kaya begitu"

"Iya gue tau, dewi Fortuna lagi ga berpihak sama lo. Tapi gue yakin diantara mereka berdua pasti salah satunya adalah pemilik hati lo Be. Salah satu dari mereka bakalan setia dan tulus sama lo, juga ga bakalan ngerusak lo. Baru dicium doang lo udah kaya begini apalagi kalo lebih nanti Be. Masuk rsj kali yak?" Ucap Dimas pura-pura berpikir membuat Beatriz langsung mencubit lengan dan perutnya sampai Dimas mengaduh. Dimas pun hanya tertawa kecil sementara Beatriz memanyunkan bibirnya.

Finesse (1) {Completed}Where stories live. Discover now