•Part Eight•

1.3K 40 0
                                    

Bu Rina datang dengan membawa selembaran kertas. Ia pun membagikannya ke seluruh murid dikelas itu. Tasya, Amel, Lauren dan Beatriz pun bersorak riang gembira dengan tepukan.

"Yes study tour ke Bali!" pekik satu kelas. Bu Rina pun menyuruh murid-muridnya untuk diam.

"Udah udah. Disitu ada tanggalnya dan lain-lain. Untuk transportasi kita menggunakan pesawat. Karena untuk menyewa bus, sayangnya bus-nya habis. Jadi pihak sekolah memilih jalur udara jadi lebih mahal. Terus buat kamarnya nanti bisa berempat bisa berlima. Kalau mau tanya-tanya bisa ke ibu. Biaya pendaftaran bisa ke ibu langsung. Ibu ada kelas, selamat pagi" bu Rina pun pergi.

"Yes satu angkatan doang yang ikut! Woho!" pekik Amel girang.

"Iya nih, oh iya nanti di Bali gue pengen beli baju ah sama pengen ke pantai Kuta"

"Udah udah bahas itunya nanti aja. Oh iya, btw yang tugas Bu Siti gimana? itu tugasnya berkelompok atau individu?" tanya Beatriz.

"Oh yang tugas nyanyi? Iya itu tuh individu. Terus harus pake alat musik juga. Untungnya sih gue bisa maen piano tapi dikit-dikit sih. Kalo ga bisa pake alat musik ya acapella"

Beatriz pun mengangguk-angguk mengerti. Disisi lain, Darrel sedang sibuk bermain ponselnya. Ia sedang bermain ludo game. Dilan yang asik chatingan dengan Lauren, Babams yang kini mengesap rokoknya dan Randy yang sedang menelepon adiknya yang berada di Melbourne.

"Iya iya nanti kaka kirimin lagi uangnya ya? Kamu juga jangan langsung diabisin. Abis dong uang kaka"

"Iya iya kaka maafin. Tapi bener ya buat tugas doang?"

"Yaudah kaka tutup ya, bye. Rel!" panggil Randy,

"Hm" jawabnya seadanya sambil fokus bermain ludo.

"Lo mau ikut kaga?"

"Kemana?"

"Study tour ke Bali, gue denger-denger sih si Beatriz ikut"

Sontak mendengar nama Beatriz ia berhenti dan langsung bangkit dan mendekat ke arah Randy dengan tatapan tak percaya,

"Lo ga bohong kan?" tanya Darrel yang kini berjarak 7cm dari Randy. Ia pun agak menjauh darinya,

"Iya beneran"

"Wadoh ada yang mau perjuangin cintanya lagi nih" celetuk Babams.

"Iya nih kira-kira bakalan berhasil ga ya? Selain harus bisa dapetin hati adiknya hati camer sama kakaknya yang senga itu harus juga bisa didapetin. Gue taruhan sama Babams 500k" tantang Dilan,

"Sip gue terima!" ucap Babams menggebu-gebu. Babams pun mendekat ke arah Darrel,

"Rel, lo harus bisa dapetin hatinya dia! Gue gamau tau! Masalah Bryan sama bonyoknya belakangan. Ini masalah hati, hati cewe yang udah lo sakiti. Tugas lo sekarang jangan biarin Ivan deket-deket sama Beatriz dan lo harus ikut study tour ke Bali!"

Darrel merenungkan ucapan Babams, benar juga. Ia harus memperjuangkan Beatriz dan meminta maaf padanya. Tidak peduli ia mau atau tidak hati Beatriz hanya milik seorang yaitu, Darrel William.

💥

"Duh apa lagi ya yang kurang?" tanya Beatriz sendiri didalam kamarnya karena ia sedang menyiapkan baju dan perlengkapan untuk besok studytournya ke Bali. Ia pun memasukkan alat-alat untuk mukanya dan juga keperluan yang lainnya.

Tidak lama Bryan pun masuk kedalam kamarnya,

"Be lo udah siap?"

Finesse (1) {Completed}Where stories live. Discover now