Part 32 - Treasure

675 48 46
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Love Me Right
Part 32

♡♡♡

"Harta karunku?"

"Nee," jawab Jinwoo. "Mainan dari kakek yang kau simpan dalam kotak peti besi Waktu itu giliran aku yang menyembunyikannya dan kau yang mencarinya, tapi pada akhirnya, kau tidak mencarinya, karena kau sudah terlalu sibuk dengan Soeun untuk mendaftarkan pernikahan kalian,"

"Ah iya, aku ingat,"

Taehyung angguk paham. Dalam uji keberanian, ia dan Jinwoo memang bergantian menyembunyikan barang berharga mereka untuk ditemukan oleh salah satu dari mereka. Itu permainan Finding Treasure yang menyenangkan, di bandingkan permainan Lucky or Not mereka yang berbahaya.

"Waktu aku bawa Soeun kesana, lalu kita berkelahi, aku ingin menyampaikan soal itu tapi aku urungkan, karena kupikir kau tidak akan peduli lagi. Terserah juga mau di cari atau tidak, tapi disana ada mainan buatan tangan kakek yang kau anggap sangat berharga. Bisa juga kau wariskan untuk Taeso,""

"Araseo," Taehyung mengangguk. "Petunjuknya adalah Hari yang paling kutunggu, dimana kau memamerkan senyum kotakmu yang unik," ucap Jinwoo merapalkan kata kunci darinya. Taehyung mengangguk lagi dan akan mengingatnya.

Jinwoo menatapi adiknya itu, dadanya kembali sesak, dan matanya mulai berkaca lagi. Ia ingat, biasanya kalau Taehyung menyerah dan tidak bisa menemukan apa yang disembunyikannya, Taehyung akan langsung pulang sendiri ke rumah dan tidur. Sementara ia terus menunggu di atap gedung rumah sakit lalu setelah tahu Taehyung ternyata pulang dan tidur, dari eomma yang menanyakan keberadaannya, ia bakal menginjak-injak adik kurang ajarnya itu setiba di rumah.

Jinwoo ingin kembali ke masa menyenangkan itu tapi momen itu tidak akan mungkin bisa terjadi lagi mengingat sudah ada tembok penjara yang menghalanginya.

Kemudian Jinwoo dihampiri dua polisi bersetelan jas yang memberitahu jadwal Jinwoo berada diluar sudah habis. Jinwoo mengerti dan saat Jinwoo pamit, Taehyung sekali lagi memeluk kakaknya itu dengan erat.

"Jaga badanmu hyung, aku ingin saat aku berkunjung, kau sudah gemukan,"

Jinwoo meneteskan airmatanya. Taehyung bakal mengunjunginya? Memang itu satu-satunya harapan yang ia panjatkan pada Tuhan, jika manusia seperti dirinya masih diijinkan untuk memiliki harapan, meskipun itu hanya satu harapan saja dalam hidupnya kini.

"Nee, aku akan makan apapun, aku janji Taehyungie, aku akan menunggumu, namdongsaeng,"

"Yakso?" Taehyung menuntut dengan menyodorkan kelingkingnya. Jinwoo tersenyum lalu mengangguk kuat. Ia mengaitkankan kelingkingnya ke jari kelingking adiknya.

"Yakso,"

Jinwoo kemudian menatap Soeun yang posisinya tidak jauh dari Taehyung. Ia sudah pamit pada Soeun dan Taeso tadi, tapi Jinwoo ingin sekali memeluk malaikat yang sudah memberikan dirinya kesempatan untuk dimaafkan oleh Taehyung. Namun, Jinwoo sadar itu tidak mungkin, mengingat adiknya pencemburu berat.

Ia menundukkan kepalanya sekilas pada Soeun, lalu melambaikan tangan pada Taeso dan menunduk sekilas lagi pada orang tuanya dan keluarga Soeun. Ia tidak ingin memeluk orang tuanya lagi karena takut membuat mentalnya down dan tak tahan berada di penjara.

Dua polisi berpakaian setelan jas itu membawa Jinwoo masuk ke mobil lalu mobil tanpa atribut kepolisian itu melaju meninggalkan ballroom. Taehyung menghembuskan napasnya kasar. Berat untuk menerima Jinwoo di awal tapi berat juga untuk melepas Jinwoo diakhir. Tidak disangka, dihatinya masih ada pintu maaf tersembunyi yang tidak disadarinya sendiri dan Soeun berhasil mengeluarkan perasaan tersembunyinya itu.

LOVE ME RIGHT [KTH ❤ KSE ❤ JJK]Where stories live. Discover now