Part 10 - Offer

469 55 16
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Love Me Right
Part 10

♡♡♡♡♡♡

Soeun POV

Aku menguap lebar, air dipelupuk mata segera kuhapus. Akh, beneran kenapa aku jadi ikutan malas menyambut pagi padahal subuh tadi aku sudah bangun, mandi dan berberes tapi karena lihat Taehyung nyenyak sekali tidurnya, membuatku berbaring disampingnya lagi.

Bruk!

"Omo," aku kaget dan menoleh ke arah Taehyung yang barusan keningnya kepentok lemari kayu. Namja-ku itu pasti saking enaknya tidur di kasur lantai, tidak sadar pada ruang sempit.

"Appo," keluh Taehyung yang meringkuk sambil mengusapi keningnya yang sakit "Yeobo. Appo!" adunya sambil duduk. Aku segera mendekat untuk memeriksanya, keningnya memerah seketika. Tapi kan tidak perlu cemberut gitu banget mukanya. Ini kan cuman kepentok aja. Bukannya dia sudah terbiasa.

"Kuambil kompresan dulu, rasanya eomma punya kemarin,"

"Aniya, tidak perlu, dicium aja, nanti sembuh," katanya sambil melingkari dua tangannya dipinggangku. Merapatkan tubuhku ke arahnya.

"Mau kepentok lagi?" tawarku dengan tangan mengepal.

"Nee, ambilkan kompres untukku," Taehyung jawab kalem.

Aku tertawa geli dan segera keluar kamar sempit ini lalu kukompres keningnya itu agar tidak timbul benjol. Ekspresinya masih saja cemberut. Salahnya sendiri tidak lihat situasi kalau mau bermesraan, rumah eomma yang baru ini sungguh sempit, apa yang kami bicarakan bahkan dengan suara kecilpun bakal terdengar eomma di sebelah.

Taehyung kemudian kusuruh cuci muka tapi dia mengeluh dengan dinginnya air untuk basuh mukanya.

"Sso, nampyeon kesayanganmu ini tidak kuat air dingin, masakan air untuk pangeranmu ini, ya ampun, baru sehari saja kau sudah tidak tahan hidup susah ya, Taehyung,"

"Eomma," aku memukul pelan bahu eomma lalu memberikan handuk pada Taehyung. "Kau mau dimasakin air Tae?" tanyaku yang lupa menyediakannya karena sebelumnya memang aku tidak perlu persiapkan air hangat untuk basuh muka. Rumah sebelumnya, kami punya persediaan air hangat.

"Aniya, gak perlu," Taehyung yang mengusap kering wajahnya segera pergi ke kamar mandi yang sama sempitnya. Usai mandi dan hanya memakai kulot saja, seperti kebiasaannya, dia masih terlihat kedinginan dibalik handuk sambil sibuk mencari pakaian yang bakal dipakainya hari ini.

"Nampyeon," aku segera mendekat, dan memeluknya. "Apa sedikit hangat?" tanyaku. "Nee," katanya sambil mempererat pelukannya. Aku tersenyum, aku rasa Taehyung tak pernah hidup susah sejak dilahirkan kedunia, hingga kondisi ini pasti membuat dirinya seperti dihempaskan ke bumi begitu saja. Terlalu cepat untuk terpaksa diterimanya. Demiku dan bayi kami.

"Sso, kita harus pindah dari sini, Heechul ahjussi punya dorm di pusat kota, dia suruh kita tinggal disana, tempatnya juga dekatan sama Choi Hotel, terus sama kampusmu," bujuk Taehyung. 

"Tapi, aku gak enak," aku merasa ragu.

"Jangan mikir gitu, baginya kau itu sudah sepaket denganku, jika dia menyayangiku, berarti dia harus menyayangimu. Dia tidak mau lihat kita tinggal di tempat sempit ini, yah, itu salahku sih karena foto rumah ini, sampai dia nanya ini rumah apa kandang ayam," ucapnya yang membuatku memukul bahunya.

Gantian aku yang cemberut. Terbukti kan Taehyung belum bisa menerima kondisi barunya ini, sampai mengadu pada pamannya soal dia tinggal di rumah mini ini. Tapi apa yang dilakukan Heechul Ahjussi juga tidak salah sih, sama seperti pamanku yang tidak ingin aku sengsara setelah ditinggal Appa, malah suruh penabrak saudaranya untuk menikahiku. Kedua paman itu hanya ingin melakukan yang terbaik untuk kami keponakannya.

LOVE ME RIGHT [KTH ❤ KSE ❤ JJK]Where stories live. Discover now