"Arkan!" Panggil bu Mawar- nomor absen Arkan adalah pertama.

"Saya belum hafal bu," jawab Arkan- yang malu untuk tampil.

"Sini kamu!" Seru bu Mawar.

Akhirnya Arkan menyerah, dia tidak mau kembali dipukul oleh bu Mawar seperti tadi bu Lulu melakukannya.

"Mau nyanyi apa kamu?" Tanya bu Mawar.

"Ehm, apa ya?" Tanya balik.

"Cepat!" Teriak bu Mawar.

"Lagu nya wali band aja bu, yang judulnya 'baik-baik sayang'."

"Oke, cepat nyanyikan."

Ia pun menyanyikan nya dengan suara melengking- satu kelas pun tertawa mendengarnya yang tetap percaya diri menyanyikannya.

Tiba di bagian reff..

Sontak, seisi kelas tertawa pingkal ketika mendengarnya, bukan karena lagu yang ia bawakan, tetapi karena ia menyanyikannya dengan suara yang amat tidak bisa dikeluarkan oleh kata-kata.

Nama-nama murid pun dibacakan satu persatu, kebanyakan dari mereka adalah murid yang percaya dengan dirinya sendiri hingga melupakan suara yang ....
Tibalah Rania yang dipanggil.

"Nyanyi lagu apa?" Tanya bu Mawar.

"Lagu yang dibawakan oleh Ed Sheeran yang berjudul 'perfect' ".


found a love for me
Darling, just dive right in and follow my lead
Well, I found a girl, beautiful and sweet
Oh, I never knew you were the someone waiting for me
'Cause we were just kids when we fell in love
Not knowing what it was
I will not give you up this time
But darling, just kiss me slow, your heart is all I own
And in your eyes you're holding mine🎶🎶

Suara yang dibawakan oleh Rania sangat merdu, hingga Arkan yang sejak tadi ingin menjahilinya dengan menertawakannya, begitu saat ia bernyanyi langsung terdiam seketika, begitu juga dengan bu Mawar yang terpukau dengan suaranya.

*suara tepuk tangan meriah oleh seisi kelas XI-4.

"Suara kamu memang bagus, tidak salah kamu di rekrut oleh pak Wayan (guru paduan suara)." Puji bu Mawar.

"Alah iya lah bagus, soalnya dia kan ikut paduan suara," Celetuk Arkan.

"Diam kamu Arkan, suara Rania memang bagus," Teriak bu Mawar.

"Kamu hanya iri dengan Rania, jelas-jelas suaranya merdu, sedangkan kamu suaranya seperti kapal pecah sangking hancurnya." Ujar nya lagi membuat seisi kelas tertawa.

Mendengar teriakan suara cempreng bu Mawar, Arkan pun langsung terdiam dengan memasang wajah yang memelas.

"Sudah-sudah, silahkan duduk Rania. Selanjutnya Roni!" Panggil guru itu sambil membetulkan konde nya yang sudah mau turun.


                             ***

Tolong temui aku di taman sekolah!

Rania membaca pesan singkat itu ketika ia dan teman-teman nya sedang makan di kantin.

Ia pun izin ke teman-teman nya secara mendadak.
"Gue permisi dulu ya ke toilet." Ujarnya buru-buru.

"Oke, hati-hati." Balas teman-teman nya.

Ia pun segera berlari kecil melewati koridor untuk mencapai tujuan dengan cepat.

Ia akhirnya tiba dalam 2 menit dan kaget seketika melihat laki-laki yang berdiri di hadapannya.

"Lo manggil gue?" Tanya nya mematung.

"Iya, gue cuman ngasih penjelasan kalau lo hanya salah paham, lo pasti denger gosip nya Rizal, kan?" Tanya Reihan memastikan.

"Iya, gue denger sendiri dari dia!"

"Tolong, omongan dia jangan lo dengerin, dia itu bohong!" Ucap Reihan terbawa emosi.

"Udah lah, gue pusing mikirinnya.
Gue duluan!" Ujar Rania jutek.

"Tolong pikirin dulu kata-kata gue barusan, gue gak ada maksud apa-apa kok." Ujar Reihan sebelum Rania benar-benar pergi.

Akhirnya, Rania berjalan menuju kantin kembali untuk menghabiskan roti bakar yang ia pesan tadi.
Ia memang masih ingat, dulu Rizal pernah menembaknya di depan team basketnya dan alhasil, Rania menolak lalu pergi meninggalkan lapangan karena merasa malu.

Tanpa mereka sadari, sejak tadi ada seseorang yang mendengar percakapan mereka berdua (lebih tepatnya sengaja menguping), ketika mendengarnya ia tersenyum penuh kemenangan.


Lost SoulsWhere stories live. Discover now